Cinta Kasih untuk Orang Tua Kita
Jurnalis : Riani Purnamasari (He Qi Utara), Fotografer : Riani Purnamasari (He Qi Utara)|
|
| ||
| “Wah, dateng lagi,” ujar Oma Tery, menyambut para relawan dengan senyuman hangat. Setiap bulannya, relawan Tzu Chi mengunjungi Panti Jompo Wisma Mulia yang terletak di Jl. Hadiah No. 14-16, Jelambar Barat ini. Sabtu, tanggal 26 Maret 2011 lalu, para relawan mengunjungi 65 orang oma yang menempati panti tersebut. Kegiatan utama yang dilakukan pada kunjungan kasih ini adalah pemeriksaan kesehatan bulanan oleh dr. Pinpin. Sementara para relawan menggunting kuku para oma layaknya orang tua mereka. Oma Anggraeni, yang berusia 75 tahun dengan sabar menunggu antrian untuk memeriksa kesehatannya sambil berbincang dengan saya. Ketidakcocokan dengan anak-anaknya menjadi faktor pindahnya Oma ke panti tersebut. Oma Anggraeni adalah seorang yang sangat mandiri. Sehari-harinya ia mencuci baju sendiri dan selalu menyempatkan waktu untuk berjalan-jalan di sekitar panti. Menurut Oma, tinggal di panti sangat menyenangkan dan bahagia karena banyak teman serta seringkali tamu datang berkunjung.
Keterangan :
Lain halnya dengan Oma Tery. Ia mulai menempati panti jompo setelah anaknya berkeluarga. Pada kesempatan itu, Oma menceritakan kisah hidupnya dengan tatapan kosong, namun dengan senyum simpul. Oma Tery memiliki 3 orang anak namun masing-masing lebih memilih kehidupannya sendiri. Senantiasa Oma Tery berdoa agar ia menerima jalan yang terbaik. Menempati panti jompo dengan rasa bahagia dikelilingi teman sebaya, membuat Oma Tery sejenak melupakan kenyataan kesepian yang dirasa. Oma Tery yang berperawakan kecil mungil senang mengajak para relawan ngobrol. Ai Ru Shijie, Marlinda Shijie, dan Bambang Shixiong dengan senang hati menanggapi berbagai kisah hidupnya.
Keterangan :
Banyak pelajaran yang bisa didapatkan bersama para Bodhisatwa ini. Keluh kesah dari fisik dan hati terdengar dari berbagai sisi dan sudut pandang. Namun sebenarnya, mereka membutuhkan cinta kasih. Di tengah hiruk-pikuk dunia, Master Cheng Yen selalu menekankan adanya dua hal yang tidak boleh ditunda, yaitu berbakti kepada orang tua dan berbuat kebajikan. Dengan memberi perhatian kepada mereka, kita belajar berbakti dan berbuat kebajikan, karena apa yang kita tanam,itulah yang kita tuai. | |||
Artikel Terkait
Suara Kasih: Menyadarkan Hati Manusia
27 April 2012 Untuk itu, insan Tzu Chi juga diundang untuk menggelar pameran foto tentang kondisi saat terjadi bencana. Semoga pascabencana kali ini, warga Jepang bisa segera tersadarkan dan tidak terus terbuai untuk terus mengejar keuntungan.
Doa dan Harapan Menjelang Bedah Rumah
21 Desember 2020Pada Minggu, 20 Desember 2020, relawan Tzu Chi kembali melakukan survei lanjutan dan pengukuran luas rumah. Kegiatan ini menjadi proses tahap akhir sebelum dilakukan pembongkaran rumah-rumah calon penerima bantuan Program Bebenah Kampung Tzu Chi tahap ke-2 di Kamal Muara.










Sitemap