Cinta Kasih untuk Philipina

Jurnalis : Roswati (He Qi Barat), Fotografer : Hendrik (He Qi Barat)
 

foto
Tanggal 1 Desember 2013, relawan Tzu Chi He Qi barat mengadakan acara penggalangan dana untuk korban Topan Haiyan.

Pada tanggal 1 Desember 2013,  pukul 06.00 WIB, langit terlihat mendung disertai hujan rintik. Rencananya pada hari itu, relawan akan melakukan penggalangan dana cinta kasih untuk korban Topan Haiyan Filipina di Pasar Laris (Palm Paradise), Taman Surya, Jakarta Barat.  Sebelum penggalangan dana di mulaiDewi Sisilia Kulimnodan Sari, selaku panitia memberi arahan kepada para relawan lokasi atau titik – titik mana saja yang harus dituju.

Untuk menyebarkan informasi kegiatan ini, Ali Tinnus, Suherman dan Junet secara bergiliran menginformasikan penggalangan dana melalui speaker yang telah di sediakan oleh Pasar Laris. Relawan lainnya,Supardi Sulaiman, relawan komite berdiri di depan pintu masuk parkiran mobil sambil menyerukan “Cinta kasih Untuk Filipina, mari kita berdana untuk sesama saudara kita yang kena bencana “. Dengan semangat yang tinggi para pengunjung yang membawa mobil membuka kaca jendela sambil memasukkan uang dana ke kotak dana disertai senyum yang indah. Dan kelompok relawan yang lain seolah tidak mau kalah, mereka dengan gerakan lincah mengelilingi setiap koridor di Pasar Laris sambil menyerukan “Donasi Cinta Kasih Untuk Philipina “ Mereka memasuki setiap kios penjual buah-buahan, sayur-sayuran , kue basah, kue kering, penjual minuman, penjual makanan ringan, penjual barang elektronik, penjual barang pecah belah, dan sebagainya .

Melihat kegigihan relawan dalam menggalang dana untuk para korban topan, membuat beberapa pengunjung merasa terharu. Febri yang berusia 47 tahun seorang ibu rumah tangga yang setiap hari ke pasar berbelanja kebutuhan hidup ikut menyumbang dana. Ia mengatakan dirinya sangat senang dapat ikut menyumbang dana, karena dia terharu saat terjadi bencana Tsunami aceh 2007 banyak ikut yang berpartisipasi termasuk negara-negara lain walaupun mereka tidak saling mengenal.

Selain itu, Yamin Susanto (48), seorang dosen di Universitas Muhamadiyah dan anaknya juga ikut menyumbang. Ia merasa senang dengan kegiatan penggalangan dana ini. Yamin mengatakan jika ia juga pernah ikut dalam pembangunan di Aceh dalam rangka paska Tsunami Aceh.

Dewi Sisilia Kulimno selaku panitia dan Sely Meting mendampingi setiap relawan dalam menggalang dana. Mereka mengelilingi setiap titik lokasi yang di tempati para relawan yang bertugas sambil menanyakan setiap relawan dengan senyum sumringah menawarkan sarapan roti, minuman susu kacang, dan liang teh. Dewi Sisilia juga mengatakan dia sangat senang ikut penggalangan dana ini. Ia sangat senang melihat para relawan antusias mengikuti penggalangan dana dan para pengunjung tak kalah semangatnya dalam berpartisipasi dan  menyumbang .

Ketika waktu menunjukkan pukul 10.00 WIB, walaupun keadaan pasar masih lumayan ramai  relawan Tzu Chi mengakhiri kegiatan ini dengan perasaan senang, puas dan gembira . Dengan semangat para relawan mengumpulkan semua barang–barang yang dibawa dan membersihkan lokasi pengalangan dana dengan suka cita. Seperti kata perenungan Master Cheng Yen “Beramal bukanlah hak khusus orang kaya, melainkan wujud kasih sayang semua orang yang penuh ketulusan”.

  
 

Artikel Terkait

Delapan Tahun Tzu Ching Indonesia

Delapan Tahun Tzu Ching Indonesia

19 September 2011 Kini tak terasa Tzu Ching  telah merayakan hari jadinya yang ke-8 tahun. Sebagai ungkapan rasa syukur, maka diadakan gathering Tzu Ching pada tanggal 11 September 2011 di Aula Sekolah Lantai 4 Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng, Jakarta Barat.
Suara Kasih: Menyebarkan Kebajikan di Dunia

Suara Kasih: Menyebarkan Kebajikan di Dunia

04 Oktober 2011 Setiap orang bisa menentukan cara hidupnya sendiri. Kita bisa hidup tenang dan damai tanpa bersikap konsumtif dan boros. Bukankah kehidupan seperti ini sangat baik? Kisah yang dibagi oleh setiap tim bantuan Tzu Chi untuk Jepang semuanya penuh dengan kebijaksanaan.
Benih yang kita tebar sendiri, hasilnya pasti akan kita tuai sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -