Cinta Kasih yang Berkembang

Jurnalis : Budianto (Tzu Chi Batam), Fotografer : Budianto (Tzu Chi Batam)
 

fotoSaat pembagian sembako dimulai, para relawan Tzu Chi Batam bersyukur dan berterima kasih karena telah diberi kesempatan untuk berbuat kebajikan. Bantuan ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan relawan Tzu Chi Batam di Pulau Nguan.

Pada tanggal 27 Juli 2009 lalu, relawan Tzu Chi Batam mengadakan baksos kesehatan dan pembagian sembako di Pulau Nguan. Apa yang dilakukan insan Tzu Chi Batam itu telah memberi kenangan indah pada warga setempat. Tidak hanya memberi pelayanan pengobatan dan sembako, tapi relawan pun memberi suatu kebahagiaan bagi anak-anak. Di penghujung acara, saat relawan hendak pulang, ada seorang anak yang menarik celana salah satu relawan. Anak ini juga menyampaikan harapannya agar insan Tzu Chi bisa kembali lagi ke tempat mereka. Kata-kata ini langsung tertanam di dalam hati para relawan.    

Menjawab Harapan Warga
Melihat kehidupan warga setempat yang membutuhkan uluran tangan, Sabtu, 22 November 2009, relawan Tzu Chi Batam kembali mendatangi Pulau Nguan untuk membagikan sembako dan  penyuluhan kesehatan gigi kepada anak-anak. Sebanyak 163 warga menerima paket sembako, terdiri dari 10 kg beras, 1 kg minyak goreng, 10 bungkus mi instan, dan 2 kaleng susu. Sembako ini sangat berarti bagi warga yang hidupnya serba kekurangan.  

Seminggu sebelumnya, para relawan terlebih dulu datang ke Pulau Nguan untuk melakukan survei dan membagikan kupon. Dengan menumpang mobil, relawan menempuh perjalanan darat selama ½ jam sampai ke dermaga. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan dengan menumpang perahu. Setelah sekitar 10 menit berjalan, akhirnya sampailah relawan di Pulau Nguan.

Saat itu kebetulan air laut sedang surut, sehingga jarak kapal dengan daratan menjadi jauh. Tetapi relawan melewati rintangan dengan hati-hati dan naik ke daratan. Melihat kehidupan warga yang minim, relawan merasa prihatin dan tergerak untuk kembali membantu. Ada 157 kupon yang diberikan kepada warga yang layak menerima bantuan. Kemudian relawan pun kembali untuk menyiapkan segala sesuatunya sebelum hari pembagian.

 

foto  foto

Ket : - Sebelum berangkat, para relawan berdoa bersama-sama agar kegiatan baksos dan penyuluhan kesehatan             di Pulau Nguan bisa berjalan lanjar. (kiri).
         - Kegiatan pembagian sembako kali ini, selain membantu juga bertujuan membangkitkan cinta kasih para             warga. Relawan Tzu Chi menjelaskan tentang manfaat celengan bambu untuk membantu sesama. (kanan)

Bahu-membahu Memindahkan Barang
Saat pembagian sembako, langit sangat cerah. Para relawan dengan hati yang gembira bersama-sama berdoa agar kegiatan hari itu dapat berjalan lancar. Setelah menempuh perjalanan darat selama ½ jam, sebanyak 38 relawan akhirnya tiba di dermaga.  Saat itu air laut sedang pasang, sehingga proses pemindahan barang ke kapal menjadi sangat mudah dan lancar. Sepuluh menit kemudian, relawan tiba di lokasi. Warga Pulau Nguan turut membantu menurunkan barang-barang. Anak-anak juga merasa sangat senang melihat relawan datang kembali, maka mereka pun turut membatu.

Setelah selesai menata tempat, pembagian sembako pun segera dimulai. Pertama-tama para relawan lebih dulu meragakan bahasa isyarat tangan ”Satu Keluarga”. Saat itu ada seorang nenek setelah mendengarkan lagu ini langsung meneteskan air mata. Setelah didekati relawan, ternyata nenek itu menangis karena teringat kepada anak dan cucunya. Suasana berubah mengharukan, tapi juga membuat hati semua orang merasa senang. Warga kemudian berbaris rapi untuk bersiap-siap menerima paket sembako.

foto  foto

Ket : - Sebelum membagikan sembako, para relawan lebih dulu memeragakan bahasa isyarat tangan ”Satu               Keluarga”. Warga sangat antusias mengikuti gerakan relawan. (kiri).
          - Sesampainya di lokasi, para relawan tidak hanya melakukan pembagian sembako, tapi juga turun tangan              memungut sampah untuk memberi contoh kepada warga untuk menjaga lingkungan. (kanan)

Dari Kisah Celengan Bambu Menyebarkan Cinta Kasih
Master Cheng Yen pernah mengatakan, jika setiap hari berbuat kebajikan, maka bisa menyingkirkan ketamakan di dalam hati. Karena itu, relawan datang ke pulau ini demi membangkitkan cinta kasih di hati para warga. Para relawan juga membawa celengan bambu, berharap semua bisa melakukan kebajikan setiap hari dan tergerak untuk membantu orang lain. Para relawan memberikan penjelasan secara rinci tentang asal usul celengan bambu, setelah mendengar mereka merasa sepaham, karena masing-masing ingin membawa pulang celengan bambu. Ada seorang warga yang merasa sangat gembira saat mendapat celengan bambu. Sudah lama ia tinggal di sini, dan belum pernah ada yayasan sosial seperti Tzu Chi yang begitu penuh cinta kasih. Karenanya dia sangat yakin dan percaya kepada Tzu chi, juga berkata setelah celengannya penuh, uang akan disumbangkan ke Tzu Chi.

Hari itu, yang bertanggung jawab untuk pembagian celengan bambu adalah Rohani shijie yang merasa gembira melihat warga begitu antusias. Sebanyak 109 celengan bambu dibagikan kepada warga. Rohani merasa sangat senang, karena semua berniat belajar untuk membantu orang lain. Setelah pembagian sembako, para relawan menerangkan kepada anak-anak bagaimana menjaga agar gigi sehat. Ada 136 anak yang hadir medengarkan dengan seksama. Kini mereka mengetahui bagaimana cara merawat dan menjaga kesehatan gigi.

Kemudian para relawan mempertunjukkan bahasa isyarat tangan. Anak-anak menjadi bertambah senang. Salah seorang anak bernama Meidi mengatakan bahwa hari ini ia merasa sangat gembira. Selain mengerti cara menggosok gigi dengan benar, ia juga telah belajar bahasa isyarat tangan ”Satu Keluarga”. Di penghujung acara, para relawan membagikan pasta dan sikat gigi kepada anak-anak.

foto  foto

Ket : - Warga setelah memahami kisah celengan bambu langsung berbondong-bondong membawa pulang               celengan bambu, berharap juga bisa membantu orang lain. (kiri).
          - Para relawan menerangkan kepada anak-anak tentang cara merawat kesehatan gigi, juga menampilkan              bahasa isyarat tangan ”Satu Keluarga”. Setiap anak sangat gembira dan berterima kasih dengan bahasa              isyarat tangan. (kanan)

Membangkitkan Cinta Kasih
Salah seorang warga yang bernama Bram pernah melakukan operasi dalam baksos kesehatan yang diadakan Tzu Chi pada tahun 2003 dan bulan Juni tahun 2006. Saat itu ia melihat para relawan dengan ramah mendampingi pasien. Tidak hanya memberi pengobatan, relawan juga dengan teliti mengurus kebutuhan para pasien, seperti antar-jemput pasien, memberi makanan gratis dan lainnya. Berkat pendampingan Tzu Chi selama ini, sekarang Bram sudah sembuh, dan berharap bisa membantu orang lain. Hari itu, Bram sangat senang bisa mengantar-jemput relawan ke dermaga, juga sempat membawa pulang sebuah celengan bambu, berharap bisa mempromosikan Tzu Chi ke berbagai tempat.

Kepala Desa, Iskandar Zulkarnaen mengatakan, sejak relawan baru menginjakkan kaki di tanah ini, mereka terlihat begitu peduli dalam mendampingi warga. Warga pun merasa sangat senang bisa turut merasakan kehangatan satu keluarga di dunia ini. Dia juga melihat para relawan turun tangan memungut sampah, menggerakkan warga untuk bersama-sama melindungi lingkungan.

Warga juga telah mendapat pelajaran bahwa membantu orang lain bukan hanya bisa dilakukan orang kaya saja, namun juga bisa dilakukan oleh mereka yang hidupnya sederhana dengan cara menyisihkan sedikit uang belanja di celengan bambu. Kepala desa juga akan menaruh celengan bambu di kantornya agar bisa mendorong rekan-rekan kerjanya untuk sama-sama berbuat kebajikan.

Pembagian sembako kali ini berjalan sangat lancar. Kita juga telah melihat harapan, karena melihat benih-benih cinta kasih di hati warga tumbuh subur. Dengan setiap orang melakukan suatu kebajikan, maka bencana akan menjauh. Diawali dengan setiap hari berikrar baik, dan melakukan perbuatan baik.

 
 

Artikel Terkait

Kado Istimewa di Hari Kemerdekaan RI, Tzu Chi Medan dan Kodam I/Bukit Barisan Bedah 30 Rumah

Kado Istimewa di Hari Kemerdekaan RI, Tzu Chi Medan dan Kodam I/Bukit Barisan Bedah 30 Rumah

22 Agustus 2023

Warga padat penduduk di Jl. Magaan VIII Lingkungan I, Kelurahan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli, Kota Medan bersuka cita menempati rumah yang telah dibedah.

Permainan dan Penghargaan

Permainan dan Penghargaan

04 September 2009
Menyatukan hati dan kebersamaan bagi keluarga besar Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Cinta Kasih Tzu Chi, demikianlah tema gathering RSKB Tzu Chi pada tanggal 15-16 Agustus 2009 lalu di Java Joglo Lestari, Lembang, Bandung.
Kunjungan Kasih Membawa Arti

Kunjungan Kasih Membawa Arti

08 April 2011 Berbakti kepada orang tua merupakan kewajiban setiap anak yang harus diemban dalam merawat orang tua mereka. Namun, kasih sayang itu tanpa batas dan dapat diberikan terhadap orang tua mana pun.
Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -