Relawan Tzu Chi membantu Dewi, salah satu warga yang sempat kesulitan membawa beras karena membawa kedua anaknya yang masih kecil saat pembagian Beras Cinta Kasih Merah Putih di Kelurahan Pademangan Barat.
Di tengah naik-turunnya harga kebutuhan pokok, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia kembali menunjukkan makna sejati dari gotong royong dan kemanusiaan. Sabtu, 1 November 2025, suasana di RPTRA Budi Mulia, Pademangan Barat, Jakarta Utara, dipenuhi senyum tulus warga yang datang menerima bantuan beras dalam kegiatan pembagian Beras Cinta Kasih Merah Putih.
Sebanyak 2.500 karung beras berukuran 10 kilogram dibagikan kepada warga pra-sejahtera dan Lansia di wilayah tersebut. Di balik kelancaran kegiatan ini, hadir 97 relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat yang dengan penuh semangat melayani masyarakat. Cuaca terik tak menyurutkan langkah mereka untuk membantu, mengantar, dan menyapa warga dengan kehangatan dan perhatian tulus.
Dewi (36), salah satu warga yang menerima bantuan beras ini pun merasa bantuan yang mereka terima merupakan anugerah yang berarti. “Senang sekali, rasanya bahagia. Beras ini sangat bermanfaat, bisa membantu anak-anak dan keluarga,” tuturnya sambil tersenyum. Sehari-hari, Dewi mengurusi rumah tangga dan kedua anaknya yang masih kecil. Sementara sang suami bekerja di luar rumah untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Bantuan beras dari Tzu Chi menjadi penyambung napas harapan di tengah perjuangan hidup yang tak mudah.
Sebelum pembagian beras, para warga pra-sejahtera dan Lansia mendapatkan kupon yang dibagikan langsung secara door to door oleh relawan Tzu Chi.
Warga lainnya yang menerima bantuan beras dari Tzu Chi adalah Titin (53). Ia juga merasakan berkah kegiatan ini. “Terima kasih banyak kepada Yayasan Buddha Tzu Chi. Kebetulan beras di rumah sudah habis, jadi bantuan ini sangat membantu,” ujar Ibu Titin dengan mata berkaca-kaca.
Titin tinggal bersama suaminya yang menderita stroke dan kakaknya yang juga mengalami stroke ringan dan saraf terjepit. “Kami bersyukur ada orang-orang yang peduli. Kepedulian seperti ini sungguh luar biasa,” tambahnya. Hari itu, mereka datang bersama tetangga, merasakan kebahagiaan sederhana: bisa berkumpul, berbagi cerita, dan menerima uluran tangan kasih.
Jumiati, warga Pademangan Barat yang ikut bersumbangsih dalam pembagian beras menyerahkan celengan cinta kasih kepada Yopie Budiyanto, relawan yang menjadi koordinator pembagian Beras Cinta Kasih Merah Putih di wilayah Pademangan Barat.
Sukacita juga dirasakan Jumiati (57), warga Pademangan Barat yang ikut bersumbangsih dalam pembagian beras ini. Awalnya ia berkenalan dengan Tzu Chi ketika mendapat bantuan biaya sekolah untuk anaknya. Dari situ, hatinya tergerak untuk ikut pula bersumbangsih. “Saya dulu menerima celengan cinta kasih Tzu Chi dari RT. Setiap habis belanja, saya sisihkan uang seratus, dua ratus, atau lima ratus rupiah. Sudah dua kali saya kembalikan celengan itu, rasanya bahagia bisa memberi kembali,” kisahnya.
Kini, Jumiati berusaha aktif membantu sebagai relawan. Pada kegiatan kali ini, ia bertugas di bagian konsumsi, memasak nasi bagi para relawan dan warga penerima bantuan. “Saya merasa di sini ada kebersamaan yang indah, seperti keluarga. Semua saling bantu tanpa memandang siapa pun. Semoga Yayasan Buddha Tzu Chi terus ada dan membawa kebaikan,” ujarnya penuh haru.
Wilayah Pademangan Barat menjadi salah satu wilayah binaan Tzu Chi, mulai dari bedah rumah dan bantuan-bantuan lainnya yang terus berkesinambungan. Bantuan beras akan habis pada saatnya, tetapi cinta kasih yang hadir dan ketulusan relawan akan terus ada di hati masyarakat khususnya di wilayah Pademangan Barat.
Editor: Arimami Suryo A.