Curahan Kasih Sayang di Panti Wreda

Jurnalis : Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung)
 
 

foto
Persembahan nyanyian isyarat tangan ”Satu Keluarga” dari relawan Tzu Chi Bandung kepada para penghuni Panti Wreda Karitas

Pada tanggal 18 Oktober 2012, Yayasan Buddha Tzu Chi kantor perwakilan Bandung melakukan kunjungan kasih ke Panti Wreda Karitas. Panti yang dihuni oleh 9 opa dan 30 oma ini berlokasi di Jl. Ibu Sangki No. 35, RT01/RW13, Kel. Cibeber, Kec. Cimahi Selatan, Kota Cimahi.

 

Dalam kesempatannya ini para relawan Tzu Chi menebarkan cinta kasihnya kepada opa dan oma yang hidup jauh dari keluarganya. Cinta kasih tersebut diwujudkan dengan memberikan berbagai pelayanan seperti bernyanyi bersama, mencukur rambut, membagikan makanan hingga mengajar senam. Di samping itu, para relawan Tzu Chi pun selalu mendekatkan diri dengan cara berkomunikasi langsung guna menghangatkan hati para opa dan oma.

 Saling Mengasihi
I love you,” ucap oma Cien dengan berlinang air mata ketika Pepeng Shijie memeluk dirinya. “I Love you too,” jawab Pepeng Shijie sembari membersihkan air mata dan mengusap pipi Oma Cien.

foto  foto

Keterangan :

  • Relawan Tzu Chi Bandung, Yuyu Kurniadi (kiri) dan Liana (atas) mempersembahkan makanan dengan penuh hormat kepada para penghuni panti (kiri).
  • Salah satu yang perhatian yang diberikan oleh Tzu Chi kepada para opa oma adalah mencukur janggut serta memotong kuku (kanan).

Momen tersebut merupakan gambaran nyata ungkapan dari rasa haru dan bahagia penghuni panti karena masih ada insan yang peduli dengan keberadaan mereka. Bagi oma Cien, kendati tidak bisa melihat, namun ia mampu merasakan hangatnya genggaman tangan serta pelukan dari relawan Tzu Chi.

“Senang sekali, senang banget kalo dikunjungi gini. Ini Cien bisa bersuka cita, tidak hanya menangis tiap malam di kamar. Saya menangis ingat mamah, papah (sudah meninggal-red), terus anak Cien yang nomer 3 udah ngga ada (meninggal-red),” kata oma asal Manado ini.

Pada hari itu, oma yang sudah berumur 63 tahun ini pun merasa dirinya terpuaskan karena dalam kunjungan kasih ini para relawan Tzu Chi memberikan kesempatan baginya untuk bernyanyi.

foto  foto

Keterangan :

  • Liana dan Yuyu Shijie memapah oma penghuni panti dengan penuh kasih sayang bagai sedang melayani saudara sendiri (kiri).
  • Para lansia yang hidup di panti wreda sering kali merasa kesepian dan kurang kasih sayang. Oleh sebab itu, mereka merasa sangat bersukacita ketika dikunjungi oleh relawan Tzu Chi (kanan).

“Puji Tuhan, saya terima kasih sama Tuhan jadi Cien tidak menangis-menangis lagi, kalau ada begini (kunjungan kasih-red) kan Cien bisa senang, karena Cien senang menyanyi, senang banget Cien itu menyanyi. Itu benar-benar terima kasih karena itu penuh kasih sayang. Puji Tuhan saya bilang karena Tuhan yang akan bisa membalas itu semuanya,” ungkap oma Cien.

Semua hal yang dirasakan di panti pada hari itu merupakan pelajaran yang berarti bagi para relawan Tzu Chi. Hal tersebut dirasakan Reza, relawan baru Tzu Chi yang berpartisipasi dalam kunjungan kasih ini.

“Kita itu nanti akan seperti itu, ya jangan jauh-jauh dulu deh, nanti orangtua kita juga akan tua jadi kita bisa telaten ngurusin mereka, kita bisa juga sabar harus dengan sepenuh hati ngurusin mereka, jangan sampai sesibuk apapun kita tinggalkan mereka. Kita harus berbakti kepada orangtua selalu jangan sampai kita tiap detiknya itu lupa sama orangtua,” kata pria 23 tahun ini.

  
 

Artikel Terkait

Tzu Chi Clinic dan Tzu Chi Ren Wen Preschool Hadir di PIK 2

Tzu Chi Clinic dan Tzu Chi Ren Wen Preschool Hadir di PIK 2

02 September 2024

Tzu Chi Indonesia meresmikan layanan Tzu Chi Clinic dan Tzu Chi Ren Wen Preschool di Tokyo Riverside Apartement, Tower A – Lantai Dasar, PIK 2. Peresmian dilakukan Ketua dan Wakil Ketua Tzu Chi Indonesia dan relawan Tzu Chi lainnya.

Lahan Kebajikan Baru

Lahan Kebajikan Baru

22 Februari 2009 Besar harapan yang diletakkan dalam acara sosialisasi tanggal 22 Februari 2009 ini. Sejak pagi para relawan sibuk "mendandani" Gedung Sigala-gala, tempat acara berlangsung, menunjukkan kesungguhan mereka. Stan DAAI TV dan pameran buku Jing-Si ikut menghidupkan suasana di kanan-kiri ruang acara, di antara pintu masuk celengan bambu disusun berjajar. Tidak setiap kali acara sosialisasi dikemas semeriah ini. Pukul 14.00, para relawan berbaris menyambut peserta yang satu per satu mulai tiba.
Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Jangan menunggu sehingga terlambat untuk melakukannya!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -