DAAI TV Peduli Kaum Difabel

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya


Mansjur Tandiono Komisaris DAAI TV, Edi Wiranto Vice Excutive Committe, dan Hong Tjhin CEO DAAI TV menyapa Paul Miki, penderita gangguan mental dan fisik sejak lahir. Paul adalah satu dari 27 anak asuh Panti Bhakti Luhur yang di rawat oleh Suster (biarawati) dan perawat.

Yayasan Panti Bhakti Luhur adalah satu dari tiga panti yang mendapatkan bantuan dari DAAI TV Indonesia. Para petinggi DAAI TV yang terdiri dari Mansjur Tandiono Komisaris DAAI TV, Edi Wiranto Vice Excutive Committe, dan Hong Tjhin CEO DAAI TV, staf, dan relawan komite Tzu Chi pada Kamis 17 Oktober 2019 mengunjungi sekaligus memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan oleh masing-masing panti. Panti Bhakti Luhur yang berada di wilayah Lebak Bulus Jakarta Selatan  mendapatkan bantuan berupa sembako untuk kebutuhan sehari-hari.

Sementara itu di Yayasan Cheshire Indonesia, DAAI TV Indonesia memberikan mesin kerajinan tangan berupa 1 unit scroolsaw (alat potong kayu), satu kipas angin dinding, dan sembilan unit kasur plegia. Di Wisma Cheshire ini ada atlet nasional sepak bola difabel dan atlet catur. Para atlet sepak bola difabel ini sudah bergabung dalam Organisasi Indonesia Amputee Food ball (INAF) yang beberapa waktu lalu menang bertanding di Malaysia. INAF sendiri merupakan bagian dari World Amputee Football Organization atau WAFO.


Rufina secara simbolis menerima Mi DAAI dari Komisaris DAAI TV Mansjur Tandiono di tengah-tengah penghuni panti.


Edi Wiranto Vice Excutive Committe menyapa seorang anak penghuni panti yang berkebutuhan khusus (kelainan mental).

“Kami sudah menjadi bagian dari World Amputee Football Organization atau WAFO, yang berarti kami sudah dapat mengikuti ajang olah raga khusus ini di luar negeri,” ujar KetuaUmum INAF, Yudi Yahya.

Bagi mereka para atlet, DAAI TV memberikan berupa 20 pasang sepatu bola, 16 unit elbow gea, empat pasang sepatu sport, kaus kaki dan dekker masing-masing 21 pasang, serta lima pasang sarung tangan kiper.

Kegiatan DAAI TV ini merupakan sebuah komitmen yang sudah dimulai sejak mereka mengundang penari dan pemusik difabel asal Tiongkok yang tergabung dalam China Disabled Peaple’s Performing Art Troupe (CDPPAT) yang bertajuk My Dream. Sebagian hasil dari penjualan tiket dari penampilan tersebut didonasikan ke beberapa panti disabilitas.

“Kami sudah bertekad bahwa hasil dari pertunjukan China Disabled Peaple’s Performing Art Troupe di tiga kota harus kami sisihkan untuk panti-panti difabel. Gunanya untuk menginspirasi masyarakat supaya bisa saling berbagi sekaligus memberikan semangat bagi para difabel,” ungkap MansjurTandiono.


Rufina staf Panti Bhakti Luhur menerima kedatangan staf DAAI TV dan relawan Bakti Amal Komite Tzu Chi. Pertemuan ini menceritakan kondisi anak-anak panti yang mengalami keterbelakangan mental dan berkebutuhan khusus.


Barbara Janthy Speirs Ketua Umum Yayasan Cheshire Indonesia secara simbilis menerima satu unit laptop dari Komisaris DAAI TV Mansjur Tandiono disaksikan oleh relawan komite Tzu Chi.

Mansjur Tandiono menambahkan bantuan kali ini langsung bisa dipakai untuk menunjang karier mereka, seperti sepak bola, catur, dan handy craf. “Kita ingin masyarakat melihat langsung bahwa DAAI TV tidak hanya mengajak pemirsa untuk berbuat sesuatu, tapi staf DAAI TV juga turut bersumbangsih bagi mereka kaum disabilitas,” lanjutnya.

Melalui DAAI TV Indonesia pula Mansjur Tandiono menginformasikan kepada masyarakat bahwa di Indonesia masih banyak masyarakat yang sangat membutuhkan perhatian khusus. Mereka tidak hanya perlu bantuan materi namun bantuan semangat agar dapat hidup mandiri.

Atas nama Yayasan Bhakti Luhur Rufina mengucapkan banyak terima kasih kepada DAAI TV yang sudah menyempatkan hadir dan memberikan bantuan sembako. “Kami sangat bersyukur DAAI TV memberi perhatian kepada anak-anak kita yang berkebutuhan khusus,” ungkap Rufina.


Yudi Yahya KetuaUmum INAF dalam sambutannya banyak terima kasih kepada DAAI TV Indonesia yang sudah mendukung setiap kegiatan dan aktifitas para difabel di Indonesia khususnya para Amputasian dan difabel lainnya.

Rufina, staf Yayasan Bhakti Luhur menjelaskan bahwa Yayasan Bhakti Luhur menangani 32 orang anak berkebutuhan khusus yang di rawat oleh suster (biarawati) dan perawat. “Anak-anak yang diasuh oleh Yayasan Bhakti Luhur ini semuanya menderita keterbelakangan mental dan tidak kesempurnaan jasmani,” ungkap Rufina.

Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh Barbara Janthy Speirs, Ketua Umum Yayasan Cheshire Indonesia. “Saya sangat terharu atas kedatangan staf DAAI TV apalagi jajaran yang datang adalah para petinggi dari DAAI TV Indonesia,” ujarnya senang.

Barbara Janthy Speirs juga mengatakan bahwa Yayasan Cheshire Indonesia sangat menghargai kegiatan hari ini. “Kami juga menyebarkan apa yang DAAI TV lakukan dan harapannya bisa mengetuk hati masyarakat lain untuk membantu bersama-sama,” katanya.  


DAAI TV Indonesia juga memberikan satu unit keyboard kepada Aryanti R. Yacup Ketua ikatan Sindroma Down Indonesia (ISDI). Anak-anak ISDI ini sudah berprestasi dalam bidang seni khususnya seni tari. Pada acara Pesta Olahraga Difabel Asia 2018 mereka menari pada acara pembukaan Para Games 2018.

“Saya sangat terkesan dengan DAAI TV dan relawan Yayasan Buddha Tzu Chi yang memiliki empat misi  (misi amal, misi pendidikan, misi kesehatan, misi budaya humanis). Saya sangat terkesan dan semoga DAAI TV tetap dapat terus menyentuh hati orang-orang yang selama ini belum terbangkitkan hatinya untuk membantu sesama manusia dan alam,” imbuh Barbara.

Barbara sangat tidak setuju kalau teman-teman disabilitas hanya hidup bermodalkan belas kasihan orang. Ia berharap ada semakin banyak perusahaan dan lembaga pemerintah yang membuka jalan kerja bagi teman-teman disabilitas.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

DAAI TV Peduli Kaum Difabel

DAAI TV Peduli Kaum Difabel

22 Oktober 2019
DAAI TV mengunjungi sekaligus memberikan bantuan kepada tiga panti disabilitas. Kegiatan ini merupakan komitmen yang sudah dimulai sejak mereka mengundang seniman difabel asal Tiongkok yang tergabung dalam China Disabled Peaple’s Performing Art Troupe (CDPPAT) yang bertajuk My Dream. Sebagian hasil dari penjualan tiket tersebut didonasikan ke beberapa panti disabilitas.
Menghadapi kata-kata buruk yang ditujukan pada diri kita, juga merupakan pelatihan diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -