Dana Kecil Amal Besar
Jurnalis : Metta (He Qi Utara), Fotografer : Metta (He Qi Utara)
|
| ||
Awalnya Master Cheng Yen juga melakukan perbuatan baik lewat celengan bambu. Saat itu, celengan yang dipakai benar-benar terbuat dari bambu. Diawali dari 30 ibu rumah tangga, setiap hari mereka menyisihkan uang belanja mereka sebesar 5 sen ke dalam celengan. Alhasil dengan tabungan yang terkumpul itu mereka dapat membantu orang lain yang mengalami kesulitan. Hal ini juga yang ingin relawan Tzu Chi lakukan, mengajak para warga untuk melakukan perbuatan baik, dengan berdana melalui celengan bambu. Narkus Junaidi warga RW 03, RT 7 Pademangan, menerima celengan bambu dari relawan Tzu Chi dengan senyum lebar di wajahnya, dan ia bertekad ingin menanam kebajikan setiap harinya. Ia juga sangat bersyukur karena rumah miliknya sudah direnovasi oleh Yayasan Buddha Tzu Chi. “Saya bersyukur dan berterima kasih. Jika rumah saya kaya dulu, bagaimana? Dengan bantuan Yayasan Buddha Tzu Chi rumah saya dapat dibedah. Sekarang jauh lebih baik, anak-anak dapat bermain dan belajar dengan nyaman. Saya juga ingin membantu orang lain, karena saya juga merasakan bantuan orang lain terhadap saya,” ujar Narkus kepada relawan Tzu Chi. Istri Narkus juga tidak lupa berucap bersyukur. Ia mengucapkan syukur dengan keadaannya yang sekarang ini, walaupun rumahnya kecil namun rumah barunya yang sekarang sudah tidak bocor lagi, dan sudah layak untuk ditinggali. “Ini semua berkat jodoh baik dengan Tzu Chi yang telah merenovasi rumah ibu. Kalau musim hujan seperti sekarang ini, ibu suka sedih, suka berdoa kepada Tuhan, semoga hujannya berhenti. Rasanya kasihan ngeliat rumah-rumah yang lain kebanjiran, bocor di mana-mana karena dulu ibu sudah pernah mengalaminya,” katanya sambil meneteskan air mata. Ia terharu dan prihatin dengan keadaan para tetangganya yang jauh lebih sulit, maka dari itu ia juga ingin menanam kebaikan setiap harinya, sama seperti tekad suaminya.
Keterangan :
Pemberian celengan bambu masih berlanjut ke kediaman keluarga Tju Lie Djung, warga yang juga menerima bantuan renovasi rumah Tzu Chi. “Dulu kondisi rumah saya jika hujan sedikit saja langsung banjir, karena rumah saya letaknya di bawah (lebih rendah dibanding) jalanan. Sekarang sudah tidak banjir karena sudah ditinggikan dan sirkulasi udara pun sudah enak. Sekarang sangat nyaman rasanya,” terang Tju Lie Djung kepada relawan Tzu Chi. Relawan Tzu Chi ikut gembira mendengar cerita Tju Lie Djung ini, karena bertambah lagi satu orang yang bersyukur atas pemberian yang diperolehnya. Semakin banyak orang yang tahu bersyukur, maka semakin banyak pula cinta kasih yang tersebar. Tju Lie Djung menyambut celengan bambu dengan kedua tangannya. Ia pun ingin menanam kebaikan, untuk berbagi berkah terhadap sesama. Karena dengan adanya celengan bambu, setiap hari kita bangun dari tidur, kita menciptakan niat berbuat bajik, dengan memasukkan dana di celengan bambu kita. | |||
Artikel Terkait

Lahirnya Tzu Chi di Jambi
06 November 2013 Melalui jodoh yang terjalin hari itu, terselip sebuah harapan jodoh baik yang kini telah terjalin, dapat terus berkembang dan berakar. Semoga dengan adanya kepengurusan, para relawan Tzu Chi Jambi dapat bersama-sama mengalirkan aliran cinta kasih universal di Kota Jambi.
Bantuan untuk Korban Kebakaran di Panipahan
02 November 2020Pada Minggu, 25 Oktober 2020 sebanyak 7 relawan Tzu Chi Tebing Tinggi menyerahkan bantuan berupa uang pemerhati kepada 26 keluarga korban kebakaran dan dana duka cita kepada keluarga korban yang meninggal Desa Panipahan, Rokan Hilir, Riau.

Inspirasi dari Perjalanan Hidup Gan En Hu
07 April 2017Meski pernah terkena tumor dan sempat membuatnya lumpuh, semangat Budi tak tak pernah padam. Ia pun berhasil melawan tumor di tulang belakang dan terus semangat bekerja bagi keluarga.