Demi Melindungi Bumi

Jurnalis : Juliana Lie (Tzu Chi Medan), Fotografer : Juliana Lie (Tzu Chi Medan)

 

fotoTanggal 16 Mei 2010, relawan Tzu Chi Medan mengadakan pengumpulan sampah daur ulang dari rumah ke rumah di Kompleks Timor Garden.

“Pagi,Tante! Saya Fenny, relawan Tzu Chi. Hari ini kami datang untuk mengumpulkan sampah-sampah daur ulang. Apa tante punya koran, kardus-kardus atau botol-botol plastik yang sudah tidak dipakai ?” Fenny bertanya ringan kepada salah seorang warga kompleks Timor Garden, Medan. Pertama-tama, para warga  agak kebingungan karena pagi-pagi sudah ada yang datang dengan berseragam rapi meminta sampah, tetapi setelah dijelaskan lebih lanjut akan manfaat dari mendaur ulang sampah, mereka pun dengan senang hati memberikan sampah-sampah yang masih bisa didaur ulang tersebut pada Tzu Chi.

Merangkul Para Bikers untuk Daur Ulang
Kegiatan pengumpulan sampah daur ulang ini dilakukan oleh relawan-relawan dari Xie Li 4 Tzu Chi Medan yang dikoordinir oleh Zusin Prajitno pada tanggal 16 Mei 2010. Para relawan Xie Li 4, sudah berkumpul di kompleks pada pukul 08.30 WIB. Dengan cuaca yang mendukung yakni tidak panas dan tidak hujan, para relawan menjadi bersemangat untuk menuju ke satu persatu rumah di sana. Malah ada beberapa warga kompleks yang ikut membantu relawan merapikan koran-koran dan kardus sehingga menjadi lebih mudah untuk diangkut.

Kira-kira pukul 9.15 WIB, 13 orang bersepeda menuju ke kompleks dan langsung mengarah ke tempat relawan Tzu Chi berada. Para relawan mengira mereka adalah warga kompleks, namun ternyata mereka adalah teman-teman Zusin Shixiong yang setelah bersepeda pagi berniat membantu Tzu Chi untuk mengumpulkan sampah daur ulang. “Kami semua, setiap hari selalu bersepeda bersama. Nah, beberapa hari sebelumnya, saya sudah sampaikan kalau hari Minggu ini, saya dan Steel shixiong tidak bisa ikut karena ada kegiatan pengumpulan sampah daur ulang. Rupanya mereka masih mengingatnya,” ujar Zusin sambil tersenyum. Para pesepeda membantu mengantarkan sampah daur ulang ke tempat pengumpulan dengan menggunakan sepeda mereka. “Kami sangat senang bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Terus terang saya sendiri belum pernah mengikuti kegiatan semacam ini dan saya kira ini bagus sekali,” kata Tony Ang, salah satu pesepeda. Semua pesepeda juga bersedia melibatkan untuk kegiatan lain di Tzu Chi karena mereka menyadari bahwa hanya dengan sedikit menggerakkan anggota tubuh ini, maka kita bisa turut bersumbangsih demi sesama.

foto  foto

Ket : - Sebelumnya, para relawan telah mensosialisasikan pemilahan sampah pada para warga. Ternyata ada              warga yang sudah mempersiapkan sampah dengan terikat rapi untuk diambil relawan. (kiri)
         - Semua barang-barang daur ulang yang didapat dari rumah-rumah, dikumpulkan di mobil daur ulang Tzu             Chi untuk diangkut ke posko daur ulang. (kanan)

“Kami juga menjelaskan alasan mengapa di Tzu Chi dilakukan pengumpulan sampah daur ulang. Kami memberitahukan semua dana yang terkumpul dari sampah daur ulang nantinya akan digunakan untuk operasional DAAI TV,” kata Suryati. Dari tinjauan ke lapangan banyak orang yang tidak menyangka kalau sesuatu yang sudah dianggap tidak berguna lagi, ternyata bisa juga digunakan untuk membantu orang lain.”Kami juga menjelaskan, sampah berubah menjadi emas, emas berubah menjadi cinta kasih, dan cinta kasih ini akan terus mengalir melalui DAAI TV,”sambung Suryati. Memang di kompleks tersebut masih ada sebagian warga yang belum mengenal DAAI TV. Melalui kesempatan tersebut, para relawan membantu warga untuk mencari saluran DAAI TV sehingga mereka akan tahu apa manfaat dari pengumpulan sampah daur ulang.

Salah satu warga, Luna, sangat mendukung kegiatan pengumpulan sampah daur ulang dan sangat berharap ini menjadi kegiatan rutin sehingga semua orang bisa turut bersumbangsih. Relawan sendiri sangat terkesan akan kerja sama dari Luna karena pada saat relawan tiba di depan rumahnya, semua sampah daur ulang sudah dalam keadaan rapi dan siap diangkut. Sebelum kegiatan ini berlangsung, memang relawan sudah melakukan pemberitahuan sebelumnya. Dalam kesempatan itu pula, relawan juga melakukan sharing bagaimana seharusnya sampah-sampah itu dipilah dan dirapikan sehingga nantinya bernilai jual tinggi.

foto  foto

Ket : - Relawan Tzu Chi Medan melakukan sosialisasi mengenai program daur ulang Tzu Chi kepada penghuni             Kompleks Timor Garden, Medan. (kiri).
         - Salah satu anggota Bikers juga tidak mau ketinggalan, mereka dengan senang hati ikut mengumpulkan             barang-barang daur ulang dari warga. (kanan)

Menanam Berkah
Kegiatan ini, bukan hanya diikuti oleh relawan Tzu Chi Medan dan para pesepeda, tetapi juga oleh 2 orang penerima bantuan Tzu Chi. Salah satunya adalah Salwin yang pernah mendapat bantuan pengobatan operasi mata. Salwin merasa sangat bangga karena bisa turut bersumbangsih demi Tzu Chi, “Asal saya ada waktu, saya pasti membantu,” ujarnya kepada relawan Tzu Chi. Master Cheng Yen mengatakan dalam melakukan kegiatan daur ulang, sesungguhnya kita bukan hanya menolong orang lain tetapi sebenarnya kita sedang menolong diri sendiri dengan menanam berkah.

Tanpa terasa hari semakin siang. Sampah-sampah daur ulang yang terkumpul hari itu berjumlah sangat banyak. Perasaan senang itulah yang terbesit di benak semua orang yang terlibat dalam kegiatan ini. Meski peluh membasahi badan tetapi bahagia yang dirasakan tidak ternilai harganya. “Ini adalah kali pertama saya mengkoordinir kegiatan ini. Saya masih perlu belajar banyak dan akan berusaha untuk berbuat yang terbaik,” ujar Zusin. Senda gurau mengiringi kegiatan ini dari awal sampai akhir sehingga lupa akan rasa lelah. Tepat pukul 11.00 WIB, kegiatan pengumpulan sampah daur ulang di kompleks Timor Garden selesai dan sampah-sampah daur ulang tersebut diangkut ke depo daur ulang di Cemara Asri.

  
 
 

Artikel Terkait

Siapapun Bisa Menjadi Donatur

Siapapun Bisa Menjadi Donatur

17 Mei 2016
Rudy Haryanto selalu menyisihkan uang kembalian belanja supaya terus dapat mengisi celengan bambu dan menjadi seorang donatur.
Merentangkan Jalan Yang Bajik

Merentangkan Jalan Yang Bajik

04 Desember 2018

Tanpa terasa perjalanan kelas bimbingan budi pekerti di Tzu Chi Tebing Tinggi sudah berjalan hampir satu tahun. Pada Minggu, 25 November 2018 diadakan penutupannya. Kegiatan yang dimulai pada pukul 14.00 WIB ini diikuti oleh 41 Bodhisatwa cilik dan juga 40 relawan dari Tebing Tinggi dan Laut Tador.

Pembelajaran Cinta Kasih untuk Siswa Seminari

Pembelajaran Cinta Kasih untuk Siswa Seminari

28 Maret 2016 Kunjungan, pengenalan, serta sharing sekolah Seminari Wacana Bhakti, Pejaten, Jakarta Selatan ke Yayasan Buddha Tzu Chi pada 11 Maret 2016 terkait program pendalaman spiritualitas.
Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -