Dengan Memulung, Pak Oding yang Sudah Sepuh Bertahan Hidup

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Khusnul Khotimah

Tuntutan hidup memaksa Oding Sahri yang sudah berusia 81 tahun untuk bekerja sebagai pemulung. Di samping rumah kontrakannya di Papanggo, Jakarta Utara, terdapat tempat pembuangan sampah. Warga sekitar yang punya pengertian, biasanya memilah sampah daur ulang mereka dan membawanya ke gubuk kecil yang digunakan Pak Oding untuk mengumpulkan sampah daur ulang seperti botol air mineral bekas serta kardus.

Di usia yang telah senja, Pak Oding dan istrinya Hayana masih harus bekerja dengan memulung.

Biasanya Pak Oding dibantu istrinya, Hayana, mengumpulkan sampah daur ulang pada pukul 7 sampai 10 malam. Sama seperti Pak Oding, Hayana juga memakai tongkat untuk alat bantu berjalan. Dari memulung, mereka mendapatkan penghasilan rata-rata 700 ribu rupiah sebulan. Kadang-kadang saja, mereka mendapatkan 900 ribu rupiah.

Hasil memulung itu, Pak Oding gunakan untuk membayar sewa kontrakan, makan sehari-hari, berobat, juga merawat anak kecil dari keluarga Hayana yang terlantar. Nasib kurang baik, anak semata wayang Pak Oding yang tinggal di Tangerang kurang berbakti, dan jarang sekali menjenguk. Karena itu Pak Oding tak berharap sang anak bisa membantunya.

Biasanya di akhir bulan, pengepul sampah daur ulang akan mendatangi Pak Oding dan membeli barang daur ulang yang dikumpulkannya.

“Orang semua tanya ‘Pak sudah waktunya istirahat’, ya pengen sih istirahat, tapi bagaimana? Kan rasa tanggung jawab terhadap keluarga, keadaan bagaimanapun ya tetap. Kalau masih bisa melangkah yang tetap jalan,” kata Pak Oding.  

Terhitung sudah enam tahun Pak Oding memulung. Sewaktu muda, selama 26 tahun Pak Oding bekerja di sebuah pabrik otomotif. Ketika pensiun dan mendirikan usaha, ia bangkrut. Aset demi aset terpaksa dijual termasuk rumah. Sejak itu hingga saat ini ia mengontrak rumah yang relatif sempit.

Dibantu oleh Tzu Chi

Pak Oding hadir dalam gathering penerima bantuan Tzu Chi di komunitas He Qi Timur, Minggu 7 November 2021.

Adalah Dul Rahman, tetangga Pak Oding yang sudah setahun ini mendapat bantuan biaya hidup dari Tzu Chi. Ia lalu membantu Pak Oding mengajukan bantuan biaya hidup. Para relawan Tzu Chi lalu menyurvei kondisi keseharian Pak Oding dan kemudian mengabulkan pengajuan bantuan tersebut.

“Setiap hari Pak Oding dan istrinya mengumpulkan botol-botol, kardus. Dari hasil itu mereka buat kebutuhan sehari-hari. Untuk makan, bayar kontrakan, tapi kan kasihan karena mereka sudah renta, dengan keterbatasan usia dan keterbatasan uang yang mereka dapatkan, ya kami langsung membantu,” kata Wenny Saari, relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Timur.

Pak Oding bersama Dul Rahman tetangganya yang sama-sama mendapat bantuan biaya hidup dari Tzu Chi Indonesia.

Terhitung sudah empat bulan ini Pak Oding menerima bantuan biaya hidup dari Tzu Chi. Bantuan dari Tzu Chi betul-betul ia syukuri.

“Syukur Alhamdulillah bisa dibantu, besar atau kecilnya bapak enggak menanyakan. Yang penting Alhamdulillah bisa dibantu, terutama dari Yayasan Buddha Tzu Chi. Mudah-mudahan semua pengurusnya bisa menjalankan tugas untuk kewajiban membantu orang-orang yang kurang mampu semacam saya ini,” pungkas Pak Oding.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Meluangkan Waktu untuk Berbagi Kasih

Meluangkan Waktu untuk Berbagi Kasih

03 Mei 2018
Agenda rutin kegiatan sosial Tzu Chi Bandung terus bergulir, salah satunya adalah kunjungan kasih ke panti-panti sosial. Seperti pada Kamis 26 April 2018, Tzu Chi Bandung melakukan kunjungan kasih ke Panti Wreda Senjarawi.
Agenda rutin kegiatan sosial Tzu Chi Bandung terus bergulir, salah satunya adalah kunjungan kasih ke panti-panti sosial. Seperti pada Kamis 26 April 2018, Tzu Chi Bandung melakukan kunjungan kasih ke Panti Wreda SenjarawiAgenda rutin kegiatan sosial Tzu Chi Bandung terus bergulir, salah satunya adalah kunjungan kasih ke panti-panti sosial. Seperti pada Kamis 26 April 2018, Tzu Chi Bandung melakukan kunjungan kasih ke Panti Wreda Senjarawi.. 
Estafet Cinta Kasih, Dulu Dibantu, Sekarang Membantu

Estafet Cinta Kasih, Dulu Dibantu, Sekarang Membantu

24 September 2021

Setelah sebelas tahun tak berjumpa, siang itu menjadi ajang reuni bagi Vita (34) dan keluarganya yang pernah dibantu Tzu Chi, dengan Ayen dan Yang Pit Lu, relawan yang mendampingi mereka dahulu.

Pelukan Seorang Ibu yang Dirindukan

Pelukan Seorang Ibu yang Dirindukan

11 Juli 2024

Relawan Tzu Chi di Xie Li Indragiri memberikan bantuan paket sembako, perlengkapan mandi, kebutuhan rumah tangga, buku dan alat alat tulis untuk Panti Asuhan Puri Kasih yang berlokasi di Jalan Sobrantas, Tembilahan, Indragiri Hilir, Riau.

Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -