Dimulai dari Diri Sendiri

Jurnalis : Albert Indrawan (Tzu Ching), Fotografer : Albert Indrawan (Tzu Ching)
?td width="0">
 

fotoDalam proses pemilahan ini, para Tzu Ching melepaskan label plastik yang melekat pada kepala dan badan botol sampah daur ulang.

"Alangkah baiknya apabila kedua tangan yang dipakai untuk bertepuk tangan ini dapat digunakan untuk melakukan pemilahan sampah," kata Master Cheng Yen dalam ceramahnya 20 tahun silam dan menjadi momen dimulainya misi pelestarian lingkungan Tzu Chi.

Pelestarian lingkungan merupakan salah satu misi yang dijalankan oleh Tzu Chi Indonesia. Salah satu caranya dengan melakukan pemilahan sampah di Posko Daur Ulang Tzu Chi. Posko Daur Ulang Tzu Chi di Jakarta terletak di beberapa titik: Muara Karang, Cengkareng, dan Kelapa Gading. Minggu, 27 Maret 2011, para muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching) turut berkarya dalam misi pelestarian lingkungan dengan melakukan pemilahan sampah daur ulang di Posko Daur Ulang Tzu Chi Kelapa Gading Jakarta Utara.

Walaupun langit tampak mendung, tetapi hal itu tidak menyurutkan semangat para muda-mudi Tzu Chi atau yang sering disebut Tzu Ching untuk melakukan pelestarian lingkungan. Kegiatan itu diadakan dengan tujuan untuk melatih para Tzu Ching untuk mulai sadar akan lingkungan. "Peserta yang mengikuti acara ini tidak terbatas pada para Tzu Ching yang sudah berseragam, tetapi juga diikuti oleh relawan muda-mudi baru," tutur Fanny, koordinator kegiatan hari itu.
Total peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan ini sebanyak 21 orang. Acara yang dimulai pada pukul 08.15 WIB ini diawali dengan pembukaan oleh Dessy sebagai pembawa acara. Acara kemudian dilanjutkan dengan penjelasan yang disampaikan oleh Juliana mengenai apa itu pelestarian lingkungan yang sesungguhnya dan pembagian jenis-jenis botol berdasarkan kelompok nomornya. Saat itu, tak lupa pula dijelaskan mengenai pembagian jenis-jenis pemilahan barang, seperti kaleng, botol plastik dan kaca, kertas, kantong kresek, ember, dan lain-lain.

foto  foto

Keterangan :

  • Sebelum melakukan pemilahan sampah, para peserta terlebih dahulu diberikan informasi apa saja barang yang dapat didaur ulang dan bagaimana cara melakukannya. (kiri)
  • Sampah plastik yang semakin banyak membuat para Tzu Ching tergugah untuk mengubah sampah itu menjadi benda yang lebih berguna. (kanan)

Saat Juliana memberikan penjelasan yang disertai dengan alat bantu, para peserta terlihat antusias dalam menyimak setiap informasi yang disampaikan. Setelah penyampaian materi dari Juliana selesai, acara pun dilanjutkan dengan pembagian peserta ke dalam dua kelompok dan langsung menuju ke dalam tumpukan barang daur ulang. Mereka akan mempraktikkan apa yang baru saja mereka dengar. Para peserta pun antusias dan tak kenal lelah dalam melaksanakan pemilahan sampah, salah satunya relawan baru Yehudai. "Acara ini sangat membantu untuk mengenalkan apa itu pelestarian lingkungan yang dilakukan para insan Tzu Chi. Di sini banyak belajar mulai tentang pembagian sampah menurut jenis dan umurnya sampai bagaimana harus dipraktikkan," seru Yehudai. "Menjaga kelestarian lingkungan itu ternyata tidak mudah. Semuanya harusnya dimulai dari diri kita sendiri," tambah Novita, salah satu Tzu Ching lainnya.

Sampah yang kita daur ulang sebenarnya selain dapat dipergunakan untuk memperpanjang umur bumi, juga dapat dipergunakan untuk menjadi salah satu cara mendapatkan emas. Emas yang dimaksud di sini bukan dalam arti yang sesungguhnya (emas asli) dan memiliki nilai jual, melainkan emas yang nantinya dapat berguna bagi kehidupan orang lain.

foto  foto

Keterangan :

  • Inilah simbol-simbol yang selalu terdapat di bagian bawah setiap botol plastik. Dengan adanya pengetahuan itu. para Tzu Ching menjadi paham mana benda yang masih dapat didaur ulang mana yang tidak. (kiri)
  • Dengan mengenakan masker agar terhindar dari debu, para Tzu Ching ini bergerak bebas melakukan pemilahan sampah. (kanan)

Proses pemilahan kali ini mengambil tema botol plastik, kaleng, dan kaca. Proses pemilahan pun dimulai dengan melakukan pemilahan warna botol terlebih dahulu, karena botol-botol bekas pastinya memiliki warna yang berbeda-beda seperti biru, hijau, dan putih bening. Setelah pemilahan warna, proses selanjutnya adalah pencopotan cincin yang berada di leher botol dan pemisahan label dari botolnya. Jika semua itu sudah dilakukan, proses pemilahan bisa dilanjutkan dengan menggepengkan atau memipihkan botol tersebut sebelum dikumpulkan ke dalam satu kantong.

Dasar dari diadakan kegiatan pemilahan sampah di depo daur ulang ini, menurut Fanny karena ia merasa iba melihat keadaan sekitarnya yang penuh dengan sampah. Semakin hari sampah bukannya berkurang malah semakin bertambah jumlahnya. "Mungkin untuk menghilangkan sampah itu semua sangatlah tidak mudah, tetapi saya yakin jika semua itu dimulai dari kelompok terkecil pastilah semua itu akan dapat lebih berkurang," tandas Fanny.

 
 

Artikel Terkait

Bedah Buku Xie Li Sunter; Menyirami Batin dengan Air Dhamma

Bedah Buku Xie Li Sunter; Menyirami Batin dengan Air Dhamma

29 April 2021

Sabtu, 24 April 2021 menjadi hari bersejarah bagi insan Tzu Chi di Xie Li Sunter. Kelas pendalaman Dhamma (Bedah Buku) memasuki usia ke-7 tahun. Para peserta pun berbagi kesan selama mengikuti bedah buku komunitas Sunter.

Serunya Bermain Bersama Keluarga

Serunya Bermain Bersama Keluarga

26 Januari 2017
Sekolah Tzu Chi Indonesia mengadakan kegiatan Family Fun Day pada 23-25 Januari 2017. Kegiatan ini juga juga ditujukan untuk menyempurnakan kegiatan-kegiatan di Sekolah Tzu Chi Indonesia serta untuk meningkatkan hubungan antara orang tua dan anak.
Niat Baik Mengalahkan Rasa Takut

Niat Baik Mengalahkan Rasa Takut

24 Desember 2019

Minggu 22 Desember 2019, Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan donor darah yang diikuti oleh 51 orang calon donor.

Jika selalu mempunyai keinginan untuk belajar, maka setiap waktu dan tempat adalah kesempatan untuk mendapatkan pendidikan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -