Perhatian Tzu Chi Bagi Opa dan Oma

Jurnalis : Rangga Setiadi (Tzuchi Bandung), Fotografer : Rangga Setiadi (Tzuchi Bandung)
 
 

foto
Para relawan Tzu Chi Bandung saat tiba di Panti Wreda Senjarawi yang kehadirannya langsung mendapat sambutan dai para penghuni panti.

Pada tanggal 23 Januari 2013, Yayasan Buddha Tzu Chi melakukan kunjungan kasih ke Panti Wreda Senjarawi. Panti yang berlokasi di Jl. Jeruk, No. 7, Bandung ini dihuni oleh 26 opa dan 62 oma. Adapun tujuan dari kunjungan kasih ini, yaitu untuk menghangatkan batin para opa dan oma yang hidup jauh dari keluarganya dengan cara memberikan hiburan, seperti mengajaknya bernyanyi bersama atau pun saling berbagi cerita. Lebih dari itu, para relawan Tzu Chi pun melayani opa dan oma seperti menggunting kuku dan rambut, hingga memapah para opa dan oma yang kesulitan dalam berjalan.

Melengkapi Kebutuhan Hidup
Kehadiran para relawan Tzu Chi memang sudah tidak asing lagi di panti ini. Hal tersebut mengingat karena Tzu Chi sering melakukan kunjungan kasih ke panti ini. Dari awal kedatangannya, para relawan Tzu Chi sudah mendapat sambutan hangat dari para opa dan oma. Dan dengan seringnya para relawan Tzu Chi mengunjungi panti ini telah meninggalkan kesan yang melekat dalam kehidupan para opa dan oma. Kehadiran para relawan Tzu Chi pun yang telah melengkapi kehidupan para opa dan oma.

foto  foto

Keterangan :

  • Relawan Tzu Chi Bandung, Chen Chao, sedang menyapa dan bersalaman kepada oma penghuni Panti Wreda Senjarawi (kiri).
  • Para relawan Tzu Chi Bandung sedang menemani oma bernyanyi bersama di Panti Wreda Senjarawi (kanan).

Seneng, seneng kami. Kalo mereka datang juga bersosialisasi ya, terus mereka sering kirim orang-orang (relawan baru-red) untuk menggunting rambutnya opa oma, lalu membawa bingkisan, menambah gizi, kalo saya bilang menambah gizi, kan bawa telur, bawa buah, makanan menambah gizi. Itu saya mengerti, kami senang, dihibur, berarti kan mereka juga perhatikan dengan kami, peduli dengan kami, orang-orang tua, walaupun mereka relawan sudah tua. Banyak orang (lain) juga yang seneng dengan mereka (relawan Tzu Chi-red) bukan kami-kami aja orang tua-tua. Terus kan kalo orang-orang sini kemampuannya sudah terbatas ya jadi apa yang ada apa yang mereka lihat aja,” ujar Oma Betty Widjaja, salah satu penghuni panti ini.

foto  foto

Keterangan :

  • Relawan Tzu Chi Bandung, Ardian Sutjijono, sedang memapah opa yang kesulitan berjalan (kiri).
  • Relawan Tzu Chi Bandung, Liana, sedang memapah oma yang kesulitan berjalan (kanan).

Oma berusia 76 tahun ini pun menceritakan alasan mengapa dirinya bisa berada di panti ini. Bagi oma asal Semarang ini, alasan memilih tinggal di panti karena telah membawa rasa senang tersendiri tanpa rasa canggung. “Mereka (anak-red) sudah punya keluarga masing-masing ya, biasanya nih pengalaman-pengalaman yang saya dengar katanya kalo bersama keluarga enaksih enak, ya hanya sementara, tapi kan lama-lama kita harus saling mengerti, jadi saya senangkalo dapet tempat sendiri, jadi saya bebas, saya mau bisa tidur-tidur, makan-makan, ya tapi kalosama keluarga kadang-kadang keluarga sibuk saya capek tidur kan ngga enak, itu berperasaan jadi saya memang suka kalo saya sendiri,” katanya.

 

 
 

Artikel Terkait

Dukungan Tzu Chi untuk Atasi Covid-19

Dukungan Tzu Chi untuk Atasi Covid-19

07 April 2020

Sejak virus Corona atau Covid-19 merebak di Indonesia, Tzu Chi Indonesia ikut berupaya dan berkontribusi memberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD), baik berupa baju hazmat juga masker, ditambah bantuan alat kesehatan lainnya kepada tim medis. Pendistribusian bantuan ini masih akan terus berlanjut hingga pandemi teratasi.

Kunjungan yang Bermakna untuk Oma dan Opa

Kunjungan yang Bermakna untuk Oma dan Opa

22 Juni 2016
Relawan Tzu Chi Komunitas Kebon Jeruk 1 dan Kebon Jeruk 3 mengunjungi Panti Werdha Sahabat Baru, Minggu 19 Juni 2016. Selain memberikan penghiburan, relawan juga mengajak oma dan opa merangkai gelang.
Lekas Sembuh Tasya

Lekas Sembuh Tasya

14 Februari 2012
Hari-hari seakan diselimuti dengan kecemasan apakah anak bungsunya tersebut akan bisa bertahan. Doapun tak henti-hentinya dipanjatkan agar anaknya dapat sembuh secepatnya.
Dengan keyakinan yang benar, perjalanan hidup seseorang tidak akan menyimpang.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -