Dua Tangan yang Menyelamatkan

Jurnalis : Yogie Prasetyo (Tzu Chi Karimun), Fotografer : Beverly, Pungki Arisandi(Tzu Chi Karimun)

Dalam pembelajaran ini juga para siswa dijelaskan mengenai jenis barang apa saja yang dapat dan tidak dapat didaur ulang. Tampak Sukmawati menjelaskan satu persatu barang tersebut.

Begitu banyak bencana terjadi karena ulah manusia. Salah satunya dengan perilaku membuangan sampah yang tidak pada tempatnya. Sampah bisa menjadi limbah yang sangat berbahaya apabila tidak diolah dengan bijak. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun menamankan pola pelestarian lingkungan sejak dini kepada siswa kelas budi pekerti dengan mengadakan kegiatan pengolahan sampah yang dapat didaur ulang untuk membantu melestarikan lingkungan.

kegiatan yang dilakukan pada Minggu 21 Februari 2016 ini diawali dengan penjelasan Lissa yang merupakan koordinator kegiatan mengenai depo pelestarian lingkungan Tzu Chi. “Depo pelestarian lingkungan adalah tempat untuk melakukan daur ulang (mengolah sampah),” Jelasnya. Lebih lanjut ia juga menjelaskan jenis sampah yang dapat didaur ulang.

Sebelum masuk ke materi, Lissa pun meminta beberapa siswa untuk mambacakan Kata Perenungan Master Cheng Yen yang salah satunya berbunyi, “Benda yang sudah tidak dipergunakan adalah pusaka yang harus dihargai,” ucapnya lantang.

Lissa, salah seorang relawan pendidikan membimbing salah satu siswa saat membacakan kata perenungan Master Cheng Yen.

Setelah mengerti dan memahami tentang barang apa saja yang dapat dan tidak dapat didaur ulang. Tzu Shao memberikan permainan berupa pemilahan sampah yang dapat dan tidak dapat didaur ulang. Tampak siswa maju bergantian untuk memilah sampah.

Belajar Mencintai Bumi

Masuk kegiatan inti kali ini, Sunaryo, relawan pendidikan memberikan materi tentang “Mencintai Lingkungan dan Bumi”. Dalam materinya, ia mejelaskan tetang bagaimana cara menyelamatkan bumi dari kerusakan. “Mari pergunakan kedua tangan kita untuk menyelamatkan bumi dengan melakukan pelestarian lingkungan,” ucap Sunaryo.

Ia juga memberikan gambaran mengenai dampak dari kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh manusia yang tidak bertanggung jawab. Seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, dan lain sebagainya. “Maka dari itu mulailah dari diri sendiri untuk belajar menyayangi bumi dengan cara melakukan pelestarian lingkungan,” tambahnya.

Selain penjelasan materi, Sunaryo juga memperlihatkan sebuah video mengenai pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh manusia seperti membuang sampah tidak pada tempatnya, hingga pembuangan limbah pabrik yang mengandung senyawa berbahaya di sungai. Hal ini mengakibatkan ekosistem sungai menjadi tercemar. Video ini mengajarkan kita bahwa menjaga kelestarian bumi merupakan tanggung jawab bersama. Maka dari itu di akhir materinya, ia menegaskan, “Mari kita mulai dari diri sendiri dengan menggunakan kedua tangan kita untuk melestarikan lingkungan.”

Di akhir kegiatan seluruh siswa yang beserta relawan berdoa bersama demi keselamatan bumi dan semua makhluk.

Dengan beratapkan tenda kegiatan kelas Budi Pekerti tetap berjalan dengan lancar.

Belajar Melalui Permainan

Pada sesi selanjutnya yaitu games yang dibawakan oleh para siswa dengan mengusung tema daur ulang. Dalam permainan ini mereka terlebih dahulu dijelaskan mengenai jenis sampah yang dapat didaur ulang dan sampah yang tidak dapat didaur ulang. Setelah jelas para siswa diminta satu persatu mengambil sampah yang dapat dan tidak dapat didaur ulang.

Permainan ini mengajarkan mereka untuk dapat mempraktikkan kegiatan daur ulang di rumah dan di lingkungan masing-masing sebagai wujud pelestarian lingkungan. Walau suasana sedikit terik namun sama sekali tidak menyurutkan semangat siswa kecil dalam belajar. Mereka juga diajak untuk memperagakan isyarat tangan “Pun So”.

Di akhir kegiatan, seluruh relawan beserta siswa dan orang tua berdoa bersama demi keselamatan bumi dan semua makhluk kemudian ditutup dengan penghormatan kepada Master Cheng Yen. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan pembelajaran bukan hanya pada siswa namun kepada semua masyarakat bahwa menjaga kelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab bersama.

Artikel Terkait

Dua Tangan yang Menyelamatkan

Dua Tangan yang Menyelamatkan

02 Maret 2016

Kelas budi pekerti (Xiao Tai Yang) Tanjung Balai Karimun belajar tentang melestarikan lingkungan dengan memilah sampah. Kegiatan belajar ini dilaksanakan di depo pelestarian lingkungan. menjaga kelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab kita bersama. Jika ingin bumi selalu bersih maka mulailah merubah sikap diri sendiri, dan gunakanlah kedua tangan demi menyelamatkan bumi.

Pentingnya Menjaga Lingkungan

Pentingnya Menjaga Lingkungan

07 Juli 2014 Tzu Ching berkesempatan untuk menjalin jodoh baik dengan mengundang teman-teman mahasiswa dari Bina Nusantara yang berlokasi di Alam Sutera untuk mengikuti kegiatan pelestarian lingkungan bersama.
Bertambahnya Depo Daur Ulang Tzu Chi di Jakarta

Bertambahnya Depo Daur Ulang Tzu Chi di Jakarta

11 Desember 2017
Wajah bahagia usai menarik kain selubung merah yang menutup papan nama depo, terlihat di wajah relawan. Nama Depo Pendidikan Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Center, PIK, terbaca dengan jelas setelah selubung merah itu jatuh. Tepuk tangan lalu bergemuruh terdengar dari relawan Tzu Chi yang hadir dalam peresmian Depo Pendidikan Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Center, PIK.
Kita hendaknya bisa menyadari, menghargai, dan terus menanam berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -