Dukungan untuk Sabrina dan Keluarganya

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Khusnul Khotimah

Siang itu, Lim Tet Kong, relawan Tzu Chi dari Komunitas He Qi Pusat, menyempatkan diri mengunjungi penerima bantuan Tzu Chi atau Gan En Hu atas nama Sabrina Nur Afifa. Beberapa waktu terakhir, Lim Tet Kong lah yang tiap bulan rutin mengantarkan jatah bantuan Sabrina, berupa susu. Sebelumnya Sabrina juga diberi bantuan berupa diapers.

Saat Lim Tet Kong ke sana, Sabrina masih di rumah sakit Sumber Waras, Jakarta Barat. Wahyudi, ayahnya sangat telaten, sepekan sekali membawa si bungsu kontrol ke rumah sakit yang lokasinya tak jauh dari rumah mereka di Duri Selatan.

Sabrina sudah berusia tujuh tahun namun perangainya seperti balita disebabkan Cerebral Palsy. Cerebral Palsy adalah kelainan gerakan ataupun postur yang disebabkan kerusakan pada otak yang belum matang dan berkembang.

Wahyudi sepulang dari rumah sakit membawa Sabrina berobat jalan.

Namun perkembangan sekecil apapun pada Sabrina, sangat disyukuri oleh Wahyudi.

“Sabrina sudah bisa berkata-kata, “apa”, itu bapak maksudnya. Kalau saya ajak bicara kadang respon, ketawa, menangis,” ujar Wahyudi.

Sejak lahir, Sabrina memang sudah sakit-sakitan. Sejak itulah Sabrina terus berobat jalan hingga sekarang. Sementara itu keluarga Sabrina hidup kekurangan. Wahyudi bekerja serabutan, sementara istrinya, Paryani jadi tukang cuci gosok. Mereka menempati rumah sangat sempit dan ditinggali oleh empat orang anggota keluarga.

Untuk mengonsumsi makanan, hingga kini Sabrina masih menggunakan selang NGT.

Atas informasi seorang teman tentang Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Wahyudi mengajukan bantuan untuk Sabrina. Tak lama pengajuan bantuan tersebut diterima dan kini sudah enam tahun lebih Sabrina dibantu oleh Tzu Chi.

“Terima kasih sudah membantu anak saya selama ini dengan tulus. Semoga ke depannya Tzu Chi tambah maju. Harapan kami sebagai orang tua, Sabrina bisa membaik,” kata Wahyudi.

Dalam kunjungan kasih di akhir pekan itu, Sabtu 23 Oktober 2021, Lim Tet Kong juga membawakan keluarga Sabrina paket sembako. Bagi Lim Tet Kong, hal mengharukan pada pendampingan Gan En Hu Sabrina adalah betapa besar kasih orang tua kepada anak.

“Perhatian ayahnya ini betul-betul peduli akan kondisi anaknya, ia berusaha untuk selalu kontrol ke rumah sakit,” ujarnya.

Wahyudi begitu gembira menerima bantuan paket sembako dari Tzu Chi Indonesia.

Selain itu, setiap kali mengunjungi Sabrina, Lim Tet Kong seolah diingatkan untuk selalu bersyukur.

“Karena kondisi keluarga Sabrina betul-betul sangat prihatin, sudah kehidupan mereka sangat sulit ditambah lagi dengan penderitaan Sabrina. Saya sendiri mendoakan, semoga dalam kehidupan ini dia dapat memiliki sedikit kemajuan terutama dalam hal materi juga kesehatan untuk Sabrina ada mukjizat untuk kesembuhannya,” pungkas Lim Tet Kong.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Berbagi Berkah dengan Anak-anak Binaan

Berbagi Berkah dengan Anak-anak Binaan

21 Juni 2024

Kelas Kata Perenungan (Jing Si Ban) Medan mengadakan kunjungan kasih ke Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Medan. Kunjungan ini sebagai salah satu wujud perhatian dan kepedulian terhadap anak-anak binaan LPKA.

Perjuangan Nur Atikah Ditengah Pandemi

Perjuangan Nur Atikah Ditengah Pandemi

10 September 2021
Meski diterpa segala keterbatasan, bagi Nur Atikah tak ada kata menyerah dalam hidup, karena hidup tetap harus berjalan. Ia gunakan seluruh kemampuannya demi bertahan hidup di tengah pandemi.
Mendukung William Bangkit dari Keterpurukan

Mendukung William Bangkit dari Keterpurukan

31 Januari 2024

Dengan bantuan beasiswa dari Tzu Chi, perlahan-lahan William Manuel mulai bangkit dari keterpurukan dan bisa melanjutkan kuliah kembali.

Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -