Edukasi Kesehatan Menyeluruh untuk Generasi Muda

Jurnalis : Hani Juwita Sari (Tzu Chi Cabang Sinar Mas), Fotografer : dok. Xie Li Kaltim 1

Kepala Sekolah SMP Eka Tjipta 2 Kongbeng, Agustinus, S.Pd memberikan sambutan dalam acara penyuluhan kesehatan bagi siswa.

Relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas (Xie Li Kalimantan Timur 1) melakukan penyuluhan kesehatan bagi siswa SMP Eka Tjipta 2 Kongbeng saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada Senin (28/7/25). Kali ini, sosok inspiratif di balik edukasi ini adalah dr. Monalisa Silaen. Dokter Mona, begitu biasa disapa, membawakan materi bahaya kanker servis. Ia membawakan materi dengan cara yang santai dan hangat, membuat para siswa merasa nyaman untuk bertanya dan berdiskusi. Suasana belajar pun terasa akrab dan menyenangkan.

Tidak hanya penyuluhan, kegiatan ini juga dilengkapi dengan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat), sebuah langkah konkrit dalam mendeteksi dini kanker serviks yang seringkali terabaikan di kalangan masyarakat. Dihadiri oleh 59 siswa, kegiatan ini menjadi momentum penting dalam membentuk kesadaran generasi muda agar lebih bijak dalam merawat tubuh, pikiran, dan masa depan mereka.

Dr. Monalisa Silaen memaparkan materi kesehatan tentang bahaya kanker serviks dengan penuh dedikasi kepada para siswa.

Dalam sesi interaktif tersebut, suasana aula berubah menjadi ruang diskusi terbuka. Tak sedikit siswa yang aktif bertanya, “Dok, apakah kami yang masih remaja ini bisa terkena kanker serviks?” Itulah salah satu pertanyaan yang diajukan Nailah, salah satu murid siswi kelas VIII (kelas 2 SMP) SMP Eka Tjipta Kongbeng kepada dokter Monalisa Silaen. “Pertanyaan yang luar biasa Nailah,” sahut dokter Mona.

“Memang kanker serviks umumnya menyerang wanita usia dewasa yang sudah aktif secara seksual. Tapi mencegah jauh lebih baik daripada mengobati. Edukasi sejak usia remaja justru sangat penting. Dengan menjaga kebersihan, memahami tubuh sendiri, dan melakukan vaksinasi HPV, kalian bisa melindungi diri dari sekarang. Jadi, bukan soal usia, tapi soal kesadaran dan hari ini kalian semua sudah melangkah ke arah yang benar,” terang dokter Mona. Jawaban tersebut disambut tepuk tangan hangat dari seluruh peserta. Suasana yang awalnya formal, berubah menjadi ruang yang hangat dan penuh semangat.

Nailah, salah satu siswa mengajukan pertanyaan sebagai bentuk partisipasi aktif dalam diskusi.

Kepala Sekolah SMP Eka Tjipta 2 Kongbeng, Agustinus, S.Pd., menyampaikan rasa terima kasihnya atas kegiatan yang tidak hanya bersifat edukatif, namun juga menyentuh nilai moral dan pembentukan karakter remaja. “Kami merasa sangat terhormat bisa bekerja sama dengan Tzu Chi. Di tengah keterbatasan informasi yang sering dialami oleh siswa di daerah, kegiatan seperti ini adalah oase pengetahuan. Anak-anak kami belajar bukan hanya soal kesehatan, tapi juga tentang tanggung jawab, pilihan hidup, dan nilai kemanusiaan. Terima kasih atas dedikasi yang luar biasa,” ungkap Agustinus, S.Pd.

Foto bersama peserta, relawan Tzu Chi, dan guru sebagai penutup kegiatan penyuluhan kesehatan yang penuh makna.

Relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas Xie Li Kalimantan Timur 1 tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga menghadirkan harapan dan membuka cakrawala baru bagi generasi muda. Mereka hadir bukan sekadar memberi ceramah, tetapi juga membangun jembatan antara ilmu, hati, dan masa depan.

Dengan semangat cinta kasih dan misi kemanusiaan, mereka mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bergerak bersama, menjaga anak-anak bangsa agar tetap berada di jalur yang sehat dan berdaya. Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas social, ia adalah gerakan kecil dengan dampak besar. Sebuah langkah hening namun penuh makna dalam membentuk peradaban yang lebih sehat, cerdas, dan peduli.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Memotivasi Diri untuk Tetap Tegar Menghadapi Kanker

Memotivasi Diri untuk Tetap Tegar Menghadapi Kanker

16 Agustus 2019

Marmi, seorang pejuang kanker ovarium selama 17 tahun, tetap bersyukur dan bahagia dalam kondisi apapun. Walaupun sudah divonis dokter menderita kanker ovarium stadium akhir, Marmi tetap memotivasi dirinya untuk tetap hidup bahagia dan bersyukur. Prinsip inilah yang membuat Marmi bisa bertahan hidup hingga saat ini.

Lawan Kanker Serviks

Lawan Kanker Serviks

18 Mei 2018

Kanker Serviks merupakan jenis kanker mematikan yang sering menyerang wanita. Faktanya, masih banyak wanita Indonesia yang belum mengetahui gejala, bahaya, dan dampak kanker serviks. Inilah yang mendorong Rumah Sakit Cinta Kasih Tzu Chi untuk mengadakan seminar awam tentang “Deteksi Dini Kanker Serviks pada Kamis, 10 Mei 2018.

Perjuangan Melawan Kanker Kulit

Perjuangan Melawan Kanker Kulit

15 Mei 2019

Nurlela, gadis berusia 24 tahun yang mengalami penyakit langka yang disebut dengan Malignant Neuroleptic Syndrome atau sering disebut dengan kanker kulit yang tumbuh di wajahnya. Ini membuatnya menjadi kurang percaya diri untuk bergabung dengan teman-teman yang lainnya.

Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -