Gathering Gan En Hu Natal - Mengasihi Sesama Seperti Diri Sendiri

Jurnalis : Supardi (Tzu Ching Batam), Fotografer : Andy Tan (Tzu Ching Batam)

Agung membantu anak-anak dengan gangguan pelihatan untuk naik ke atas panggung untuk memerima hadiah Natal. Agung menyadari bahwa Tzu Chi bersifat universal dan tidak memandang agama, namun melihat langsung bagaimana relawan dan Gan En Hu bersama-sama merayakan Natal.

Setiap menjelang hari raya keagamaan seperti Idulfitri, Imlek, dan Natal, Yayasan Tzu Chi Batam selalu mengoordinasikan kegiatan perayaan melalui Gathering Gan En Hu (Penerima Bantuan Khusus Tzu Chi). Perayaan Natal tahun 2025 ini diselenggarakan pada 7 Desember 2025 bertempat di Aula Jing Si Batam.

Saat Gan En Hu memasuki ruang kegiatan, para relawan sudah memakai topi Santa dan bando natal untuk menyambut para Gan En Hu di pintu masuk. Di depan panggung terlihat tumpukan kado natal, sementara di sisi kiri berdiri pohon natal setinggi 2,5 meter. Di bagian belakang ruangan, relawan membagikan kue, cokelat, dan permen 8untuk seluruh Gan En Hu, terutama anak-anak. Setiap sudut ruangan memperlihatkan kesungguhan relawan dalam memeriahkan menyambut perayaan Natal ini.

“Natal merupakan salah satu hari besar bagi umat Kristiani. Gan En Hu kita beragam dan banyak di antara mereka yang Kristiani, sehingga pada momen Natal ini momen berbagi cinta kasih kita ingin membagikan kebahagiaan kepada semua Gan En Hu, baik yang Kristiani maupun non-Kristiani,” tutur Anita, Koordinator Kegiatan.

Relawan Tzu Chi Batam pada kegiatan menyambut perayaan natal memberikan kado natal kepada seluruh Gan En Hu tidak hanya anak-anak tetapi orang dewasa yang menjadi Gan en Hu juga menerima kado natal.

Anak-anak 22 murid dari Kelas Mandarin Tzu Chi membawakan bahsa isyarat tangan diiringi lagu berjudul 讓我說謝謝 ( Izinkan Saya Menyampaikan Terima Kasih). Beberapa lagu Natal lainnya juga dibawakan oleh relawan serta para muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching).

Gathering dimulai pukul 09.00 WIB dengan doa khusus bagi korban dan keluarga yang terdampak banjir akibat siklon tropis. Melalui lagu Cinta dan Damai, seluruh relawan dan Gan En Hu bersatu hati memanjatkan doa agar bencana segera berlalu dan warga dapat hidup dalam kondisi normal kembali. Tidak berhenti pada doa, relawan Tzu Chi juga mengedarkan kotak donasi untuk menggalang cinta kasih dari relawan Tzu Chi Batam dan Gan En Hu.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemutaran video Intisari Hati Bodhi. Tayangan video ini menyampaikan bahwa hati manusia kini semakin dingin, penuh perhitungan, dan kurangnya rasa empati. Welas asih dan cinta kasih manusia perlu kembali dinyalakan. Setiap agama sejatinya mengajarkan cinta kasih. Yayasan Buddha Tzu Chi sebagai organisasi amal pun merangkul relawan dari berbagai agama. Siapa pun dapat menyalurkan cinta kasih tanpa khawatir bantuan disalahgunakan.

Untuk memeriahkan perayaan Natal, sebanyak 22 murid dari Kelas Mandarin Tzu Chi membawakan lagu dan isyarat tangan berjudul 讓我說謝謝 ( Izinkan Saya Menyampaikan Terima Kasih). Beberapa lagu Natal lainnya juga dibawakan oleh relawan serta para muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching).

Relawan Tzu Chi pada kesempatan gathering ini juga menggalang dana untuk membantu masyarakat Sumatera yang terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor agar bisa bangkit kembali menjalani kehidupan yang lebih baik.

Para relawan Tzu Chi menghimpun donasi, doa dan cinta kasih bagi korban banjir di Pulau Sumatera. Seperti pada tayangan video yang di tampilkan video ini hati manusia kini semakin dingin, penuh perhitungan, dan kurangnya rasa empati. Welas asih dan cinta kasih manusia perlu kembali dibangkitkan.

Bagi Agung Trianggoro, yang baru dilantik sebagai relawan Abu Putih, kegiatan Gathering Gan En Hu memberikan banyak kejutan. Agung menyadari bahwa Tzu Chi bersifat universal dan tidak memandang agama, namun melihat langsung bagaimana relawan dan Gan En Hu bersama-sama merayakan Natal di gedung bernuansa Buddhis tetap meninggalkan kesan mendalam.

“Saya awalnya ragu untuk bergabung. ‘Apakah saya, seorang Muslim, akan diterima?’ Tapi ternyata di sini semua diterima, baik relawan maupun penerima bantuan dari Buddhis hingga non-Buddhis. Ini saya lihat sendiri,” ujar Agung.

Kegiatan mencapai puncak saat sesi pembagian kado natal. Perayaan yang berlangsung hampir dua jam ini diikuti 98 relawan dan 216 Gan En Hu. Benarlah seperti kata Master Cheng Yen dalam Kata Perenungannya: “Cinta kasih tidak akan berkurang ketika dibagikan, sebaliknya, semakin tumbuh dan berkembang ketika diteruskan kepada sesama”.

Editor: Anand Yahya

Artikel Terkait

Perayaan Natal Sekaligus Gathering Gan En Hu di Tzu Chi Batam

Perayaan Natal Sekaligus Gathering Gan En Hu di Tzu Chi Batam

18 Desember 2023

Perayaan Natal sekaligus Gathering Gan En Hu (penerima bantuan Tzu Chi) di Batam berlangsung penuh sukacita sekaligus haru. Acara di Aula Jing Si Batam ini dihadiri 247 Gan En Hu.

Natal Bersama Keluarga Tzu Chi

Natal Bersama Keluarga Tzu Chi

27 Desember 2017
Di Panti Wreda Karitas relawan biasa memberikan pijatan, mencukur rambut, dan membagikan makanan kepada para penghuninya. Namun sedikit berbeda dari biasanya, pada kunjungan yang dilakukan 21 Desember 2017 itu relawan Tzu Chi Bandung menambahkan atribut khusus untuk menyambut Natal dalam list perlengkapan.
Berbagi Sukacita Menyambut Natal

Berbagi Sukacita Menyambut Natal

23 Desember 2020

Menyambut Natal yang sebentar lagi tiba, Tzu Chi Makassar berbagi kasih dengan membagikan bingkisan kepada Gereja Alfa Omega dan Panti Asuhan Titipan Kasih. Untuk adik-adik di panti, bingkisan yang diberikan sebanyak 70 paket, dan untuk gereja ada 100 paket.

Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -