Gempa Aceh: Kehangatan di Tengah Bencana
Jurnalis : Cin Cin (Tzu Chi Medan), Fotografer : Lynda Susanto (Tzu Chi Medan) Relawan Tzu Chi yang berasal dari Lhokseumawe (Aceh) dan Medan (Sumatera Utara) memberikan bantuan kepada para korban gempa di Aceh (Kab. Aceh Tengah dan Kab. Bener Meriah). |
| ||
Sebagai perwujudan cinta kasih, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia memberikan bantuan berupa 276 helai selimut, 1600 buah sarung, 250 kg gula, 5.100 kg beras, 240 liter minyak goreng, 200 dus air mineral (botol), 360 bungkus biskuit, 50 buah baju, 3 goni baju layak pakai untuk sekitar 700 keluarga warga korban gempa di Aceh. Perhatian yang Menyentuh
Keterangan :
Darni (23 tahun) warga Desa Buter, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, terperangkap di dalam reruntuhan rumahnya bersama anaknya Jihan Septiana yang berusia 21 bulan, yang kemudian berhasil diselamatkan tukang kebun yang kebetulan sedang melintasi depan rumahnya. Mariyanto, suami dari Darni mengucapkan banyak terimah kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi, yang datang memberikan perhatian kepada keluarganya yang berhasil selamat dari maut, dan ini merupakan bantuan pertama kali yang beliau terima setelah terjadi gempa. Sekitar pukul 19.00 WIB, di Desa Buter Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, di tengah suasana yang mulai gelap dan udaranya mulai dingin, terjadi gempa susulan saat relawan Tzu Chi akan memberikan bantuan kepada para warga. Dengan menyelimuti beberapa ibu-ibu lansia, seketika suasana haru ‘menyelimuti hati’ para ibu-ibu lansia. “Walaupun selimut ini kelihatannya tipis, tetapi sangat hangat ketika berada di tubuh, kami sangat berterima kasih atas bantuan dan perhatian yang diberikan kepada kami,” kata salah seorang lansia haru.
Keterangan :
Tagore (60 tahun), mantan Bupati Bener Meriah, mendapat kabar bahwa Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia memberikan bantuan untuk korban gempa di Aceh, beliau segera ikut menjadi relawan Tzu Chi di Aceh, dengan membantu menyediakan alat transportasi untuk menuju ke daerah-daerah yang sulit dijangkau (Desa Cang Duri, Kecamatan Ketol). Informasi yang diterima dari warga setempat, masih ada 2 desa yang belum dapat dijangkau hingga saat ini, yaitu Desa Serempah dan Desa Kala Ketol, yang tertimbun longsoran gunung, yang sampai saat ini evakuasi masih berlangsung, sehingga belum diketahui berapa jumlah korban jiwa. Nilai kehidupan manusia terletak pada bagaimana manfaatnya bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Jika setiap orang dapat bersatu hati dan berwelas asih kepada sesama maka kehidupan pun akan harmonis dan dipenuhi sukacita bersama. | |||
Artikel Terkait
Memberikan Pemahaman Tentang Pemanasan Global
19 Maret 2018Memberikan Hal Baru yang Tetap Benar, Bajik, dan Indah
02 September 2022Relawan Tzu Chi Medan komunitas He Qi Jati Medan mengadakan Gathering Zhen Shan Mei dengan tema Trendsetter pada 21 Agustus 2022 di Jingsi Books & Café Medan. Kegiatan ini diikuti oleh 35 orang (14 panitia dan 21 peserta).
Semangat Relawan Tzu Chi Belajar Dharma dengan Memaksimalkan Teknologi Internet
08 April 2020Relawan Tzu Chi di komunitas He Qi Pusat begitu semangat mengikuti live Xun Fa Xiang dari rumah mereka masing-masing dengan menggunakan jaringan internet. Di saat masyarakat diimbau untuk tak keluar rumah, live Xun Fa Xiang memberikan manfaat karena para relawan Tzu Chi masih bisa belajar Dharma sekaligus menjalin dan memperkuat hubungan antar saudara se-Dharma.