Gencar Mensosialiasikan Daur Ulang

Jurnalis : Bobby Ho (Tzu Chi Batam), Fotografer : Bobby Ho (Tzu Chi Batam)

Dalam kegiatan ramah tamah ini, relawan Tzu Chi, Wangi juga mengajak para peserta untuk mengikuti upacara pemandian Rupang Buddha pada perayaan Waisak nanti.

Tidak disadari sudah 10 bulan berlalu sejak terakhir kali Tzu Chi mensosialisasikan daur ulang di perumahan Permata Regency, Baloi, Batam. Sejak itu, para insan Tzu Chi tiada henti mengadakan pemilahan sampah daur ulang setiap 2 minggu sekali di perumahan tersebut. Namun kurangnya partisipasi warga telah mendorong relawan daur ulang xie li 2 Tzu Chi Batam untuk kembali mengadakan sosialisasi program daur ulang Tzu Chi pada Sabtu malam, tanggal 23 April 2016.

“Kami ingin lebih lagi gencar mensosialisasikan daur ulang. Kita melakukan daur ulang di sini sudah lebih dari satu tahun, tapi sampai sekarang kami masih bisa terima sampah dari masyarakat. Minggu lalu kami ada terima sebanyak 12 Kg sampah. Jadi kami melalui ramah-tamah seperti ini memberikan penyuluhan bahan yang bisa kami daur ulang,” kata Wangi, ketua xie li 2 Batam dan koordinator kegiatan.

Sosialisasi kali ini dikemas dalam bentuk kegiatan ramah-tamah. Kegiatan ramah-tamah yang seharusnya dimulai pada pukul 19.00 WIB sempat mengalami penundaan. Walau 3 hari sebelumnya relawan secara door to door telah membagikan undangan kepada 300 KK, namun hanya kurang dari 15 orang yang hadir. Insan Tzu Chi bergegas mendatangi satu per satu rumah warga mengajak warga untuk mengikuti ramah-tamah yang akan segera dimulai. Berkat kegigihan dan ketulusan para insan Tzu Chi, 56 warga tergerak untuk merelakan waktu istirahat mereka untuk mengikuti kegiatan ramah-tamah.

Saat menjelaskan Yel-Yel 10 Jari Tzu Chi, Dukman memberikan sharing banyak pengetahuan baru bagi warga pada ramah tamah yang digelar pada 21 April 2016.


Para Bodhisatwa daur ulang yang terdiri dari gan en hu (penerima bantuan Tzu Chi), relawan, dan warga setempat bersama-sama memeragakan isyarat tangan Nang Nang Zo Huan Bo (mari bersama-sama melakukan daur ulang).

Dalam  membekali warga untuk mendiferensiasi (membedakan-red) bahan yang dapat didaur ulang dan yang tidak, Dukman mengajarkan pada warga Yel-Yel 10 Jari Tzu Chi. Setiap jari dari yel-yel tersebut mewakilan satu material yang dapat di daur ulang oleh Tzu Chi. Agar warga dapat lebih mudah menyerap ke-sepuluh material tersebut, Dukman memanfaatkan alat peraga dari produk-produk yang tidak asing lagi bagi warga. Dengan mengajak para peserta untuk menlafalkan Yel-Yel 10 Jari Tzu Chi, Dukman mengukir pengetahuan terhadap bahan daur ulang diingatan setiap peserta.

Untuk mendorong para peserta mempraktikkan pengetahuan daur ulang yang baru saja mereka dapatkan, William, wakil koordinator titik daur ulang Permata Rengency, membawakan materi motivasi dengan tema life is short (hidup itu singkat).  Dalam hal ini, William menerangkan bahwa hidup yang kita jalani sekarang merupakan akumulasi dari berkah kehidupan masa lalu. William menyarankan kepada warga untuk memupuk berkah dengan melakukan daur ulang dan menghindari pemborosan berkah demi kenikmatan sesaat.

Setelah mendengar sharing dari para relawan Tzu Chi, salah satu warga, Eric menyadari daur ulang merupakan wujud berdana lewat tindakan. “Saya seorang Buddhis, saya percaya kalau kita berbuat suatu kebaikan maka dia akan pantul kembali ke hidup kita. Melakukan daur ulang adalah hal yang dapat bermanfaat bagi segenap makhluk hidup,” ucap Eric.

Dari sosialisasi kali ini,  relawan Tzu Chi menyadari betapa sulitnya membawa masyarakat umum keluar dari zona nyaman mereka. Tanpa tekad, ketulusan, dan keberanian, misi untuk mewariskan generasi penerus akan lingkungan yang nyaman, udara yang bersih, air yang jernih, dan tanah yang subur hanya akan menjadi impian belaka.


Artikel Terkait

Gencar Mensosialiasikan Daur Ulang

Gencar Mensosialiasikan Daur Ulang

02 Mei 2016

Tzu Chi Batam kembali mengadakan sosialisasi program daur ulang Tzu Chi pada Sabtu malam, tanggal 23 April 2016. Sosialisasi kali ini dikemas dalam bentuk kegiatan ramah-tamah bersama warga perumahan Permata Regency, Baloi, Batam.

Dalam berhubungan dengan sesama hendaknya melepas ego, berjiwa besar, bersikap santun, saling mengalah, dan saling mengasihi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -