Giat Ciptakan Berkah di Tahun Baru

Jurnalis : Kho Ki Ho (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Lim Tjiap Bu (Tzu Chi Pekanbaru)

 

 
 

foto . Minggu, 17 Februari 2013, relawan Tzu Chi mengarap lahan berkah dengan bersumbangsih dalam kegiatan bakti sosial pengobatan.

Minggu, 17 Februari 2013 adalah hari ke-8 perayaan tahun baru Imlek. Di pagi yang cerah itu pula berkumpul para relawan Tzu Chi Pekanbaru. Namun, kali ini bukan dalam rangka untuk melakukan kunjungan imlek. Sadar akan berkah yang akan diterima bukan dengan memohon kepada Buddha atau Dewa tetapi harus diciptakan sendiri dengan melakukan kebajikan, para relawan pun memanfaatkan momen ini dengan baik untuk mengarap lahan berkah yaitu dengan bersumbangsih dalam kegiatan Bakti Sosial pengobatan yang pertama kali di Tahun 2013 yang diadakan di salah satu kelurahan di Kota Pekanbaru.

Dalam baksos kali ini, sebanyak 26 relawan yang diantaranya terdiri dari 2 dokter TIMA, 2 dokter umum, dan 2 asisten apoteker dari salah satu rumah sakit swasta di Pekanbaru yang ikut bersumbangsih. Diantara relawan, ikut bergabung beberapa orang remaja setempat dan juga terlihat dua anak asuh. Anak asuh adalah anak-anak yang mendapat bantuan dana pendidikan dari Yayasan Buddha Tzu Chi.

Keterangan :

  • Sebanyak 26 relawan dan 184 orang pasien mengikuti kegiatan bakti sosial pengobatan ini.

Kegiatan pengobatan pun dimulai tepat pukul 8 pagi. Satu per satu pasien berdatangan dan dilayani dengan ramah dan penuh cinta kasih oleh para relawan dan dokter. Untuk pasien yang kesulitan datang sendiri, relawan pun menjemput ke rumah. Selain memberikan pengobatan, relawan pun aktif memberi perhatian dan mensosialisaikan  pelestarian lingkungan.

Setelah proses pengobatan selesai sekitar pukul 12 siang dengan jumlah pasien 184 orang, langsung dilanjutkan dengan acara sharing sambil makan siang yang dihadiri oleh relawan, perangkat RT/RW, kader Posyandu, dan dokter. Pada kesempatan itu, Kader Posyandu menyampaikan sambutan baik kegiatan ini dan sangat mendukung jika diadakan lagi. Salah seorang dokter yang baru pertama kali ikut bersumbangsih merasa senang dan ingin ikut serta lagi untuk kegiatan baksos yang akan datang. Demikian pula yang dirasakan oleh remaja setempat dan anak asuh yang merasa mendapatkan ilmu yang baru dan kebahagiaan bisa membantu orang lain.  “Hidup ini untuk berbagi dengan orang lain, jika kita tidak bisa memberikan tangan kita, kita bisa memberikan uluran tangan kita,” ujar salah satu perangkat RW.

 

 
 
 

Artikel Terkait

Menyatukan Keluarga

Menyatukan Keluarga

18 Mei 2010
Penampilan drama “Segelas Susu Hangat” ini membuat terharu Fernando (10) dan mamanya, Suryani, yang hadir dalam acara itu. Fernando sudah satu tahun ikut dalam sekolah minggu, dan baru ini kali Fernando menangis menyaksikan drama ini.
Hari Bakti, Rasa Haru, dan Bahagia

Hari Bakti, Rasa Haru, dan Bahagia

08 Juni 2018
Selain membasuh kaki orangtua dan menyajikan teh, kedua orang tua dan juga anak sama-sama menuliskan surat untuk kemudian ditukarkan. Momen penukaran surat merupakan salah satu momen yang membuat para peserta terbawa perasaan, hingga mereka tak kuasa menahan air mata yang mengalir di pipi.
Kunjungan Kasih ke Panti Asuhan di Bulan Ramadan

Kunjungan Kasih ke Panti Asuhan di Bulan Ramadan

12 Juni 2018

Di bulan Ramadan tahun ini,  Xie Li Kalimantan Tengah 1 kembali menebar cinta kasih. Kali ini yang menjalin jodoh baik dengan para relawan adalah Panti Asuhan Annida Qalbu yang berlokasi di Kota Sampit, Kab. Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah yang berjarak kurang lebih 140 KM dari Xie Li Kalimantan Tengah 1.


Kita hendaknya bisa menyadari, menghargai, dan terus menanam berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -