Harapan Bagi Roihan

Jurnalis : Junaedy Sulaiman (Tzu Chi Lampung), Fotografer : Junaedy Sulaiman (Tzu Chi Lampung)

 

fotoMohammad Roihan yang telah menjalani operasi, kini kedua orang tua pun merasa tenang dan bahagia karena anaknya telah mendapatkan pengobatan.

Mohamad Roihan adalah balita berusia 2 tahun yang menderita katarak. Jalinan jodoh Roihan dengan Tzu Chi dimulai pada kegiatan baksos kesehatan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Lampung pada bulan November 2011. Ibu Roihan  yang bernama Wiastuti datang membawa Roihan yang menderita katarak ke lokasi screening baksos. Relawan Tzu Chi,Asih Shijie menghampiri Wiastuti dan Roihan duduk dibangku peserta, setelah ditanya barulah diketahui bahwa Roihan tidak dapat melihat. Relawan Tzu Chi segera mencatat data keluarga pasien ini untuk segera disurvei.

Keesokan harinya sejumlah relawan berkunjung ke rumah keluarga pasien balita ini di jalan Imam Bonjol, gang Bukit 3/9 Tanjungkarang Barat. Di sana Wiastuti dan suami tinggal di rumah kontrakan sederhana didalam gang. Orang tua Roihan adalah penjual buah-buahan dengan gerobak keliling dipasar.

Novendra sebagai ayah Roihan sangat bergembira begitu mengetahui bahwa relawan Tzu Chi akan membantu pengobatan mata Roihan. Dengan menggunakan Jamkesda yang diurus oleh relawan Tzu Chi, Roihan dibawa ke dokter Ariyanti,Spm. Berdasarkan pemeriksaan mata oleh dokter Ariyanti ternyata Roihan menderita katarak congenital. Walaupun masih balita katarak tersebut harus dioperasi karena akan menggangu penglihatan. Seperti yang dirasakan oleh Novendra dan Lani bahwa buah hatinya tidak dapat melihat apabila dipanggil dan diajak bermain.

Kegembiraan orang tua Mohamad Roihan untuk bisa segera melihat buah hatinya dapat dioperasi harus tertunda sejenak. Ini dikarenakan kondisi fisik Roihan yang lemah. Berkali-kali Roihan yang juga menderita Asma terserang sakit seperti batuk pilek, kemudian terkena cacar air. Kondisi tubuh yang tidak sehat membuat jadwal operasi katarak tertunda sampai enam bulan lamanya sejak bulan November tahun lalu.

Setelah penantian yang panjang, akhirnya Roihan menjalani operasi pada Hari Jumat ,tanggal 15 Juni 2012 di RS Abdul Muluk. Selama menunggu operasi selesai Novendra dan Wiastuti  didampingi oleh relawan. Pendampingan oleh relawan ini membuat Novendra dan Wiastuti terharu dan gembira karena Relawan Tzu Chi benar-benar memberi perhatian dari pertama survei, membawa ke dokter mata sampai akhirnya dioperasi.

Setelah satu jam masuk ruang operasi, akhirnya dokter Ariyanti keluar dengan membawa kabar sukacita bahwa operasi katarak sukses. Mereka pun mengucapkan, “Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Tzu Chi, tanpa bantuan Tzu Chi harapan agar buah hatinya dapat melihat hanya tinggal harapan. Terbukalah masa depan untuk buah hati kami berkat jodoh dengan Tzu Chi. Sungguh luar biasa kerja relawan Tzu Chi tidak hanya memberi bantuan biaya tapi kasih, tenaga dan waktu untuk kami orang yang tidak mampu ini,”ujar  Novendra dan Wiastuti.


Artikel Terkait

Ketegaran Hati Menjalani Hidup Pascagempa

Ketegaran Hati Menjalani Hidup Pascagempa

14 Januari 2020

Sebanyak 553 warga korban gempa dan likuefaksi Palu akhirnya merasa lega. Mereka menandatangani Surat Perjanjian Penghuni Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Tahap 1 (11-12 Januari 2020). Karmen Darwati salah satunya. “Bahagia, meski kadang sedih kalau ingat suami,” katanya.

Suara Kasih: Menggalang Bodhisatwa Dunia

Suara Kasih: Menggalang Bodhisatwa Dunia

24 Oktober 2011 Pendidikan harus dimulai sejak kecil agar anak-anak dapat bertunas bagai sebutir benih dan bertumbuh menjadi pohon besar. Kita harus seperti tukang kebun yang rajin merawat dan menyiram tanaman serta membersihkan rumput liar agar benih yang baik dapat bertunas dan bertumbuh menjadi pohon besar.
Kebajikan dari Setetes Darah

Kebajikan dari Setetes Darah

26 Agustus 2022

Menggenggam kesempatan bersumbangsih bagi masyarakat luas, komunitas relawan Hu Ai Petisah mengadakan donor darah di Manhattan Times Square Medan. Donor darah kali ini berhasil mengumpulkan 57 kantong darah.

Berbicaralah secukupnya sesuai dengan apa yang perlu disampaikan. Bila ditambah atau dikurangi, semuanya tidak bermanfaat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -