Hari Ibu: Memperingati Kasih Sayang Ibunda

Jurnalis : William (Tzu Chi Perwakilan Batam), Fotografer : Mathias (Tzu Chi Perwakilan Batam)


Banyak sekali anak-anak dan ibu-ibu yang meneteskan air mata pada acara hari ibu ini.

Ibunda merupakan sosok wanita yang mengambil peranan penting dalam kehidupan seorang anak. Sejak 100 tahun yang lalu, sudah ada orang yang berkeinginan menciptakan sebuah hari peringatan untuk ibunda seluruh dunia. Beliau adalah Ann Reeves Jarvis, seorang aktivis sosial Amerika Serikat pada abad ke-19. Keinginannya bermula dari perang saudara Amerika yang meletus pada tahun 1861. Meskipun beliau meninggal dunia pada tahun 1905 sebelum peringatan hari ibu diresmikan, namun keinginan ini diwariskan oleh anaknya, Anna Jarvis.

Setelah melalui berbagai perjuangan, pada akhirnya keinginan ini terkabul ketika proklamasi penciptaan Hari ibu pada minggu kedua Mei ditandatangani oleh Presiden Ke-28 Amerika Serikat, Woodrow Wilson pada tahun 1914. Sejak saat itulah, hari ibu mulai dirayakan pada setiap minggu kedua bulan Mei dan lambat laun menjadi sebuah budaya yang populer di berbagai negara.

Suasana acara semakin mengharukan ketika para peserta diminta untuk membasuhi kaki ibunda mereka.

Para peserta acara hari ibu juga diminta menyuguhkan secangkir teh hangat untuk ibunda tercinta.

Demi memperingati hari yang penuh makna bagi seorang ibu ini, relawan Tzu Chi Batam juga mengadakan peringatan hari ibu selain melakukan perayaan waisak pada tanggal 11 Mei 2014. Acara kali ini diadakan pada Royal Ball Room, Hotel Mercure dan dihadiri oleh 160 orang peserta.

Acara hari ibu tahun ini terasa sedikit berbeda dibandingkan dengan acara hari ibu yang diadakan dengan acara hari ibu yang pernah diadakan. Jika pada acara hari ibu tahun-tahun sebelumnya hanya relawan dan para siswa kelas budi pekerti yang menampilkan isyarat tangan, maka pada tahun ini para Tzu Ching dan Tzu Shao juga berturut serta dalam pengisian acara kali ini. Lagu yang dipersembahkan berjudul Cit Ki Cao Cit Tiam Lo (Sebatang rumput, setetes embun). Lagu ini berisi tentang seorang anak yang teringat dengan nasehat ibundanya setelah ia meninggalkan kampung halaman selama beberapa tahun. Beliau mengingatkan kepada sang anak bahwa harapan itu selalu ada dan jangan pernah putus asa, bagaikan sebatang rumput yang senantiasa memiliki tetesan embun pada pagi hari.

Duabelas orang relawan Tzu Chi membawakan isyarat tangan Mu Qin De Shou pada acara kali ini.

Para Tzu Ching dan Tzu Shao membawakan lagu cit ki cao cit tiam lo pada acara hari ibu kali ini.

Megawati Shijie merupakan salah seorang pembina siswa-siswi budi pekerti dan Tzu Shao di Tzu Chi Batam. Ia memutuskan untuk menambahkan lagu ini pada acara hari ibu setelah menonton Video Fu Mu En Zhong Nan Bao Jing (Sutra Bakti Seorang Anak). “Dikarenakan Tzu Shao Tzu Chi Batam baru saja terbentuk, maka saya memilih untuk memasukkan lagu ini ke dalam acara hari ibu setelah menonton Sutra Bakti Seorang Anak. Meskipun isyarat tangan lagu ini sederhana namun mempunyai makna yang dalam,” Ungkapnya pada saat para Tzu Shao sedang berlatihan di Kantor Perwakilan Tzu Chi Batam sehari sebelum acara hari ibu. Selain para Tzu Shao, para siswa-siswi kelas budi pekerti juga mempersembahkan 3 lagu isyarat tangan yang bertemakan kasih sayang seorang ibu dan ucapan terima kasih mereka.

Pada saat sesi sharing, ada beberapa orang peserta yang berbagi kesan mereka tentang acara minggu ini. Salah seorangnya ialah Fengky Shixiong. Melalui kesempatan kali ini, ia bertobat atas kesalahan yang ia lakukan selama ini dengan bersujud di hadapan ibundanya. “Karena kasih seorang ibu bagaikan seorang Buddha hidup dalam setiap keluarga, saya merenungkan dengan bersujud baru benar bisa bertobat di hadapan ibu,” ungkapnya.

Merasakan kasih sayang dari ibunda bukanlah sebuah hal yang pasti dan mutlak. Ada orang yang sudah kehilangan, bahkan ada yang sama sekali tidak pernah merasakan dan sangat mendambakannya. Oleh karena itu, kita mesti bersyukur atas waktu dan jalinan jodoh dengan ibunda kita. Manfaatkanlah waktu sebaik mungkin dan berbakti kepada beliau sebelum semuanya terlambat. Acara kali ini diakhiri dengan isyarat tangan Gan Xie.

1.       Para peserta acara hari ibu juga diminta menyuguhkan secangkir teh hangat untuk ibunda tercinta


Artikel Terkait

Waisak: Kekuatan Doa Sejuta Insan

Waisak: Kekuatan Doa Sejuta Insan

13 Mei 2015
“Dengan menghimpun banyak orang ikut dalam doa jutaan insan supaya kita dapat menghimpun suatu kekuatan kebajikan besar. Kita harap seperti impian Master Cheng Yen yaitu untuk menyucikan hati manusia, masyarakat damai sejahtera, dan dunia bebas bencana.”
Peringatan Waisak: Doa Jutaan Insan

Peringatan Waisak: Doa Jutaan Insan

10 Mei 2015
“Semua agama mengajarkan kebaikan, dan saya senang relawan Tzu Chi juga terdiri dari berbagai agama. Jika kita bersatu dan harmonis maka negara kita akan makmur,” kata Ahok.
Menyerap Dharma di Hari Penuh Berkah

Menyerap Dharma di Hari Penuh Berkah

15 Mei 2015

Yayasan Buddha Tzu Chi di seluruh dunia setiap minggu kedua di bulan Mei merayakan Hari Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia. Tak terkecuali Tzu Chi Tanjung Balai Karimun yang juga mengadakan perayaan tiga hari besar tersebut pada Minggu, 10 Mei 2015 yang bertempat di halaman SMP Maha Bodhi Tanjung Balai Karimun.

Sikap jujur dan berterus terang tidak bisa dijadikan alasan untuk dapat berbicara dan berperilaku seenaknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -