Hari Tzu Chi di Santa Rosa

Jurnalis : Da Ai News , Fotografer : Relawan Dokumentasi Tzu Chi


Relawan Tzu Chi New York menyelenggarakan Hari Waisak di Wilayah Distrik Manhattan yang ramai dan sibuk.

Untuk pertama kalinya relawan Tzu Chi menyelenggarakan perayaan hari Waisak di wilayah Distrik Manhattan yang sibuk dan ramai. Lokasinya berada di Jalan Howard yang bertetangga dengan China Town, New York, juga berada di depan Kantor Penghubung Tzu Chi Manhatan, dan di persimpangan antara Jalan Broadway dengan kawasan perbelanjaan mewah di Soho. Perayaan Waisak ini diharapkan dapat lebih membaur ke dalam komunitas, terjun ke masyarakat untuk merekrut lebih banyak Bodhisatwa.

Seorang relawan Tzu Chi Duan Deng Jie berkata, “Kami berharap melalui kegiatan pemandian Rupang Buddha ini dapat membuat para turis yang melewati jalan ini, atau para peserta yang berpartisipasi, baik yang memahami ajaran Buddha ataupun tidak dapat memahami Tzu Chi, mengetahui hal-hal yang telah kita lakukan di dunia, berharap tersentuh, dan selanjutnya bersedia bergabung ke dalam barisan relawan.”

Alexandra, turis dari Argentina berkata, “Mengetahui hari ini ada kegiatan unik di China Town, New York, maka saya datang ke tempat ini. Saya ingin tahu apa sebenarnya upacara pemandian Rupang Buddha. Saya sangat tersentuh setelah menyaksikannya. Saya rasa ini perayaan yang sangat berharga untuk diikuti semua orang.”

Para Biksu Sangha turut menghadiri perayaan Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia.

Chen Tian You, seorang warga yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini mengatakan, “Meskipun ramai, cuaca juga sangat panas, tetapi menyaksikan semua orang berusaha sekuat tenaga demi terselenggaranya acara ini, saya merasa sangat luar biasa. Ini seperti pertemuan di sebuah komunitas, semua orang seperti sahabat. Ini pengalaman yang sangat luar biasa.”

Seorang warga yang datang bersama ibunya berkata, “Saya merasa ibu saya sangat bersusah payah dalam  menjalani kehidupannya, beliau telah mempersembahkan segalanya untuk keluarga, maka saya mengucapkan, ‘Selamat Hari ibu’!” Sang ibu menjawab, “Terima kasih.” Di sudut jalan di Kota New York ini, dalam beberapa jam yang relatif singkat telah berhasil menghimpun sekitar 600 orang penduduk dan relawan. Upacara perayaan juga ditutup dengan penuh kehangatan di tengah alunan lagu yang dinyanyikan.

Penghargaan untuk Tzu Chi
Yang tersentuh oleh kegiatan pemandian Rupang Buddha tidak hanya para warga, tetapi juga Scott Bartley, Walikota Santa Rosa di California Utara. Scott Bartley yang ketika itu masih anggota Dewan Pemerintahan Kota pada tahun 2011 sudah pernah berpartisipasi dalam kegiatan pemandian Rupang Buddha. Beliau merasa sangat tersentuh dan berharap mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan itu lagi.

Relawan Tzu Chi atas seizin Pemerintah Kota menutup jalan untuk perayaan Hari Waisak, Hari Ibu Internasional dan Hari Tzu Chi Sedunia yang dihadiri oleh sekitar 600 orang.

Scott Bartley yang sudah terpilih menjadi walikota Santa Rosa Pada tahun 2013, sama sekali tidak asing terhadap Tzu Chi. Kantor Penghubung Tzu Chi Santa Rosa, California utara, Amerika Serikat berdiri pada tahun 2007. Saat ini meski baru memiliki 4 orang relawan Tzu Chi, namun melalui kegiatan bedah buku, atau kegiatan komunitas yang diadakan tiap seminggu sekali, lambat laun ada juga yang bergabung ke dalam barisan relawan.

Robin Swinth, Wakil Walikota Santa Rosa mengatakan, “Tzu Chi adalah organisasi yang sangat baik.  Mereka telah melakukan banyak hal, membersihkan taman, membagikan makanan hangat kepada tunawisma, juga berinteraksi di dalam komunitas. Insan Tzu Chi sangat luar biasa!”

Para relawan sangat aktif ingin menyucikan hati manusia. Keinginan untuk menggalakkan dan menyebarluaskan buku perenungan hingga ke penjara telah menggugah pemerintah kota. Walikota mengetahui bahwa insan Tzu Chi secara diam-diam telah bersumbangsih untuk komunitas dalam waktu panjang, beliau mengundang relawan Tzu Chi untuk datang ke kantornya pada bulan Mei, ingin menampilkan hal-hal yang pernah Tzu Chi lakukan untuk Kota Santa Rosa, dan melaporkannya dalam rapat. Pemerintahan Kota Santa Rosa akan memberikan penghargaan secara terbuka kepada Tzu Chi.

Pada tanggal 6 Mei, relawan Tzu Chi mendapat undangan untuk hadir di Balaikota Santa Rosa. Rapat dipimpin oleh Walikota beserta 6 orang anggota Dewan Pemerintahan Kota. Hari itu, Walikota Santa Rosa mengumumkan jika hari Minggu kedua pada bulan Mei setiap tahunnya sebagai “Hari Tzu Chi”. Para relawan selain merasa takjub juga penuh sukacita. Di tengah tepuk tangan meriah semua orang telah menjadi saksi sebuah momen bersejarah.

Relawan Tzu Chi juga naik keatas panggung menyampaikan ucapan terimakasih. “Kami sangat beruntung bisa menjadi bagian dari kota ini. Kami akan mengingat selamanya apa yang terjadi hari ini dan akan mencatatnya di dalam sejarah Tzu Chi. Kami sangat berterima kasih!”

Sumber: http://www.tzuchi.org, diterjemahkan oleh: Natalia


Artikel Terkait

Waisak 2558/2014: Menunjukkan Sikap Bakti Pada Orangtua

Waisak 2558/2014: Menunjukkan Sikap Bakti Pada Orangtua

23 Mei 2014 Jauh hari sebelum perayaan, semangat yang mengebu-gebu terlihat ketika para insan Tzu Chi mempersiapkan segala keperluan untuk merayakan hari yang sakral ini.
Perayaan Waisak Tzu Chi: Partisipasi Sekolah Buddhis Melantunkan Doa

Perayaan Waisak Tzu Chi: Partisipasi Sekolah Buddhis Melantunkan Doa

04 Juni 2014 “Doa Jutaan Insan” merupakan tema yang diusung oleh Yayasan Buddha Tzu Chi dalam perayaan Waisak 2014. Agar Waisak dapat dijalankan sesuai dengan tema yang ditentukan, segenap relawan dari semua lini terus bekerja keras untuk menggalang lebih banyak para Bodhisatwa. Sekolah-sekolah Buddhis di bawah pengawasan Badan Koordinasi Pendidikan Buddhis Indonesia (BKPBI) turut serta dalam kegiatan perayaan ini.
Waisak 2558: Keharmonisan Nilai Ajaran Buddha

Waisak 2558: Keharmonisan Nilai Ajaran Buddha

14 Mei 2014 Para relawan dan pesertapun sudah meninggalkan Jing Si Tang, acara sudah berlangsung dengan hikmad dan lancar berkat dukungan dari berbagai pihak, semoga dukungan dari berbagi pihak akan disusul dengan penerapan filosofi Budhis dalam kehidupan nyata tiap harinya.
Jika menjalani kehidupan dengan penuh welas asih, maka hasil pelatihan diri akan segera berbuah dengan sendirinya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -