Hari Tzu Chi Kota Padang

Jurnalis : Himawan Susanto, Fotografer : Himawan Susanto
 
 

foto Para peserta Hari Tzu Chi Kota Padang dengan khusyuk dan khidmat mengikuti pembacaan doa yang disampaikan oleh Buya Mas’oed Abidin di Taman Budaya Kota Padang pada Minggu, 12 Desember 2010.

Yayasan Buddha Tzu Chi turut berkontribusi dalam pembangunan kembali Kota Padang pasca gempa 30 September 2008, salah satunya di bidang pembangunan pendidikan. Tanggal 7 Agustus lalu, Tzu Chi membantu pembangunan gedung baru SMA Negeri 1 Padang di Belanti. Sebagai bentuk ucapan terima kasih, Pemerintah Kota Padang memberikan penghargaan kepada Tzu Chi atas upayanya membangun Kota Padang tercinta,” demikian kata-kata yang disampaikan oleh pembawa acara pada saat Walikota Padang, Fauzi Bahar menyerahkan penghargaan kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang diwakili oleh Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Sugianto Kusuma atas partisipasi luar biasa Tzu Chi terhadap Kota Padang.

 

Pertama di Indonesia
Hari Minggu, 12 Desember 2010, sekitar seribu orang sejak pagi telah memadati Taman Budaya Kota Padang yang merupakan lokasi diadakannya kegiatan Hari Tzu Chi di Kota Padang. Pencanangan hari tersebut, sudah direncanakan oleh Fauzi Bahar saat berkunjung ke Hualien, Taiwan. Di Indonesia sendiri, ini adalah hari Tzu Chi pertama yang resmi diadakan di sebuah kota. Para peserta yang datang berasal dari berbagai macam latar belakang, seperti dari siswa-siswi SMA Negeri 1 Padang, relawan Tzu Chi, warga masyarakat Kelurahan Padang Barat, pegawai berbagai instansi perbankan, dan pemerintahan Kota Padang.

Di hari Tzu Chi ini, Pemerintah Kota Padang bekerja sama dengan Tzu Chi dan lembaga-lembaga swasta yang ada mengadakan berbagai kegiatan, mulai dari bakti sosial kesehatan, bersih pantai, penebaran bibit ikan, dan program Bebenah Kampung. Di awal acara, para peserta mula-mula diajak untuk melakukan senam pagi bersama yang dipandu oleh dua orang guru dari Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng Jakarta. Kedua guru itu khusus didatangkan untuk memberikan pelajaran olahraga senam yang berbeda dari biasanya. Mereka mengajarkan senam pagi ala Tzu Chi. Hasilnya, para peserta pun keasyikan mengikuti kegiatan senam tersebut.

foto    foto

Keterangan :

  • Para peserta dengan antusias mengikuti instruksi senam ala Tzu Chi yang diberikan oleh 2 orang guru dari Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat. (kiri)
  • Sugianto Kusuma, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan Widya Kusuma relawan Tzu Chi dari Padang mengangkat penghargaan ungkapan terima kasih yang diberikan oleh Walikota Padang, Fauzi Bahar. (kanan)

Bukti Peduli Sesama
Usai senam bersama, acara inti lantas dimulai dengan pembacaan doa dibawakan oleh Buya Mas’oed Abidin yang dalam doa tersebut Buya mengajak para hadirin untuk peduli terhadap sesama. Salah satunya dengan kita menyisihkan segenggam beras yang kita masak setiap hari. “Hal itu dapat membantu sesama dan tidak mengurangi jatah makan kita sehari-hari,” imbau Buya.

Sementara itu, Endang Dewata, Ketua Panitia panitia kegiatan ini mengatakan bahwa yang menjadi dasar kegiatan ini adalah perintah lisan dan hasil rapat bersama Bapeldada dan dinas terkait se-Kota Padang untuk melaksanakan goro bersama. “Kegiatan ini juga dalam rangka menyambut keberadaan 1 tahun Tzu Chi di Padang di saat gempa. Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk menyambut hari jadi 1 tahun keberadaan Yayasan Buddha Tzu Chi di Kota Padang,” kata Endang, “Kegiatan yang dilakukan ini berupa bersih pantai, baksos kesehatan bagi para penderita katarak, bibir sumbing, hernia, renovasi 7 rumah di Padang Barat, dan pembenihan bibit ikan.” Untuk bakti sosial kesehatan sendiri akan dilaksanakan pada tanggal 18-19 Desember bertempat di gedung SMA Negeri 1 Padang dan Rumah Sakit Bhayangkara Padang.

Senantiasa Menjalin Jodoh Baik
“Ini adalah suatu pagi yang berbahagia karena kita bisa berkumpul bersama-sama untuk merayakan Hari Tzu Chi di Kota Padang. Pertama-tama tentu kita harus mengucapkan terima kasih kepada Bapak Walikota Padang yang telah senantiasa menjalin jodoh yang baik sejak 16 Februari 2004,” kata Hong Tjhin dalam sambutannya mewakili Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

Jika ditilik, sejak enam tahun yang lalu, Fauzi Bahar memang telah turut berpartisipasi aktif membagikan beras cinta kasih sebanyak 792 ton, dan jodoh baik itu terus berlanjut hingga hari ini. Hong Tjhin lantas menjelaskan bahwa Tzu Chi memiliki arti membantu mengurangi penderitaan dengan welas asih yang telah dimulai sejak tahun 1966, dan bermula di satu kota kecil Hualien di Taiwan. “Dan Hualien ini mirip sekali dengan Padang, karena di belakang ada gunung di depan ada laut. Dan juga bangunan-bangunan di sana bentuknya ada yang seperti tradisi Minangkabau, namun nama bangunan tersebut diartikan manusia. Artinya apa? manusia itu saling membutuhkan satu sama lain. Maka itulah kita sangat berbahagia bisa menjalin jodoh yang baik di Kota Padang ini,” pungkas Hong Tjhin.

foto  foto

Keterangan :

  • Di akhir acara, seluruh peserta termasuk siswi-siswi SMA Negeri 1 Padang melakukan isyarat tangan "Satu Keluarga" sebagai wujud kebersamaan di antara sesama. (kiri)
  • Sebagai salah satu wujud kepedulian di Hari Tzu Chi Kota Padang, relawan Tzu Chi melaksanakan program bebenah kampung, salah satunya renovasi rumah keluarga Mawarni. (kanan)

Kebajikan Setiap Hari
Di dalam sambutannya, Hong Tjhin juga mengutarakan bahwa Tzu Chi kini sudah terdapat di lebih dari 57 negara. Sementara untuk Hari Tzu Chi sendiri sudah dirayakan di banyak negara pula, seperti Amerika Serikat, Hongkong, dan Philipina. “Akan tetapi apakah maksud dari Hari Tzu Chi itu?” tanya Hong Tjhin, “Apakah sehari dalam setahun atau 1 hari dalam 365 hari kita hanya melakukan kebajikan sekali. Kita senam bersama, ada baksos kesehatan, memberi benih ikan, dan bersih-bersih pantai. Apakah hanya demikian?”

“Tentu tidak ibu-ibu. Tzu Chi yang berarti memberikan dengan welas asih. Itu perlu dilakukan setiap hari. Bahkan bila perlu setiap jam, setiap detik berbuat kebajikan. Oleh karena itu Yayasan Buddha Tzu Chi mengajak Anda semua mari kita kumpulkan uang yang kita miliki untuk sesama yang membutuhkan. Bukan jumlahnya yang penting namun kita melatih otot-otot cinta kasih kita. Kita melatih stamina cinta kasih kita. Seperti yang Buya Mas’oed Abidin katakan tadi. Yang paling dikasihi Tuhan adalah yang bisa bermanfaat bagi sesama. Itu adalah tindakan cinta kasih yang sangat bermakna. Mari kita bergandengan tangan, menyalakan pelita di hati kita. Semoga kota padang menjadi bersih, sehat, dan maju terus,” ujar Hong Tjhin panjang lebar mengakhiri kata sambutannya.

Ajakan Walikota Padang
Dalam sesi wawancara seusai acara, Fauzi Bahar mengatakan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk menjelaskan kepada masyarakat Kota Padang bahwa program yang dilakukan oleh Tzu Chi dapat dilakukan juga di Padang. Salah satunya program menabung dengan menyisihkan sedikit uang setiap harinya di celengan bambu. “Hasilnya dapat digunakan untuk membantu sesama yang membutuhkan,” katanya.

Dari gerakan seperti itu, yang telah dilakukan oleh Tzu Chi terbukti berhasil membangun sebuah sekolah yang sarana dan prasarananya lengkap plus ada gedung olahraga dan masjidnya. “Apalagi sekolah (SMA Negeri 1 Padang-red) tersebut juga berguna sebagai shelter saat terjadi gempa di saat jam pelajaran. Pada saat gempa Mentawai sekolah itu menjadi tempat perlindungan sekitar 3.000 masyarakat di sana,” jelasnya.

Untuk itu, Fauzi Bahar akan memulai gerakan menabung tersebut mulai dari siswa sekolah terlebih dahulu. Enam bulan sekali akan dibuka dan hasilnya tentu luar biasa. “Salam hormat kepada Master Cheng Yen dan semoga Master Cheng Yen selalu sehat terus,” ucap Fauzi Bahar di akhir wawancara.

  
 

Artikel Terkait

Menembus Banjir di Kampung Poncol

Menembus Banjir di Kampung Poncol

22 Januari 2010
Meski hujan masih turun dan banjir menggenangi seluruh Kampung Poncol,  Fitri tetap berangkat sekolah. Maka dengan bertelanjang kaki dan diteduhi sebuah payung, dia pergi menerobos genangan air menuju sekolahnya, yang tak jauh dari tempat tinggalnya.
Menumbuhkan Rasa Kekeluargaan

Menumbuhkan Rasa Kekeluargaan

10 Februari 2012 Minggu tanggal 5 Februari pukul 19.00 WIB merupakan malam yang membahagiakan bagi para relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Pada malam itu mereka mengadakan Syukuran Imlek bersama.
Semua Orang Bisa Menulis

Semua Orang Bisa Menulis

28 Mei 2018

Tzu Chi komunitas He Qi Utara 2 mengadakan pelatihan menulis artikel, kliping, dan cerita pendek pada Minggu, 20 Mei 2018. Kegiatan bertempat di ruang Zhen Shan Mei, Gedung DAAI TV lantai 1, Tzu Center PIK. Pada awal sesi, Stephen Ang memotivasi semua relawan dengan sebuah kalimat membangun, yakni semua orang bisa menulis.


Tanamkan rasa syukur pada anak-anak sejak kecil, setelah dewasa ia akan tahu bersumbangsih bagi masyarakat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -