Hidup Sampai Tua, Belajar Sampai Tua
Jurnalis : Rudi Santoso (He Qi Utara), Fotografer : Rudi Santoso (He Qi Utara)
|
| ||
Setelah selesai melakukan kunjungan kasih yang dibagi menjadi 5 kelompok, relawan berkumpul bersama di Jing Si Pluit untuk melakukan sharing atas apa yang mereka lihat dan rasakan saat melakukan kunjungan kasih. Satu persatu kelompok maju ke depan untuk sharing. Salah satunya adalah Suhartono. Suhartono mengenal Yayasan Buddha Tzu Chi dari anaknya. Lalu ia pun mengikuti sosialisasi relawan baru pada 3 bulan yang lalu. Ini adalah pertama kali ia ikut kegiatan kunjungan kasih. Suhartono bercerita, “Saya benar-benar merasa sangat terharu atas apa yang saya lihat dan rasakan hari ini. melihat Gan En Hu yang kurang mampu, sakit serta rumahnya tidak layak huni dan lain sebagainya. Sebenarnya banyak yang ingin saya ikuti kegiatan Tzu Chi namun usia sudah tua, umur saya tahun ini 75 tahun. Jadi ke depannya saya hanya bisa mengikuti beberapa kegiatan saja seperti kunjungan kasih ini. Namun saya akan terus belajar saling berbagi dan memberi tanpa pamrih di Tzu Chi.” Mendengar itu semua relawan menyemangati Suhartono untuk terus mengikuti kegiatan Tzu Chi. Bersama-sama belajar menanam berkah di ladang cinta kasih universal Tzu Chi. Saor Suhan yang biasa di panggil Hong Mo Hua juga menyemangati Suhartono dengan berkata, “Saya salut sama Suhartono yang mau mengikuti kegiatan Tzu Chi walau sudah berusia 75 tahun. Sebenarnya melakukan kegiatan di Tzu Chi tidak memandang usia. Saya memang lebih muda dari Suhartono, namun usia saya juga sudah tidak lagi muda dibanding yang lain. Tahun ini saya berumur 72 tahun. Tapi panggilan hati saya untuk bekerja di ladang kebajikan Tzu Chi tetap mantap. Oleh karena itu tetaplah bersemangat, tidak ada kata terlambat dalam mengenal dan belajar di Dunia Tzu Chi.”
Keterangan :
Memang apa yang diutarakan oleh Saor Suhan benar adanya. Walau usianya sudah 72 tahun namun ia selalu hadir dalam memimpin rapat pembahasan pasien penanganan khusus He Qi Utara di Jing Si Pluit. Belum lagi ia bertugas sebagai koordinator kunjungan kasih, pemberian biaya hidup, pemberian tunjangan pengobatan, dan bantuan beasiswa untuk anak-anak sekolah. Itu semua dijalani dengan hati sukacita dan penuh cinta kasih. Ia selalu datang lebih awal sebelum rapat dimulai. Hal ini juga merupakan suatu dorongan untuk relawan lainnya agar lebih bersemangat dalam menjalankan setiap kegiatan Tzu chi. Sharing ini sangat berarti karena relawan umumnya masih berusia muda. Melihat ada relawan yang telah berusia 72 tahun seperti Saor Suhan yang begitu semangat dalam mengikuti kegiatan Tzu Chi akan menginspirasi mereka untuk menggenggam waktu dengan baik dan mengikuti setiap kegiatan Tzu Chi dengan sepenuh hati. Tidak perlu ragu-ragu untuk bergabung dengan Tzu Chi walau merasa berusia tua seperti yang dituturkan Suhartono. Di akhir sharing kali ini, relawan bersama-sama berdoa, semoga Gan En Hu yang sakit lekas sembuh, dan relawan mendapat pencerahan untuk dapat mensyukuri semua yang ia miliki saat ini. | |||
Artikel Terkait
_4.jpg)
Bersumbangsih Untuk Sesama
16 Desember 2014 Ani adalah salah seorang yang rutin mengikuti Gathering Gan En Hu. Ani datang mewakili ibu mertuanya, Margaretha Tumtum, untuk menerima dana bantuan.
Keindahan Celengan Bambu
02 Januari 2013 Dengan penuh ketelitian dan kehati-hatian, para relawan menempelkan kertas yang berisi Kata Perenungan Master Cheng Yen, sehingga celengan menjadi lebih bermakna dan indah. Celengan ini akan diberikan kepada peserta acara pemberkahan akhir tahun 2012Antusiasme Warga Teluk Pucung, Bekasi Menerima Bantuan Sosial Peduli Covid-19
14 April 2021Waktu baru menunjukkan pukul delapan pagi, namun Kantor Koramil 03/ Teluk Pucung sudah ramai. Perwakilan warga yang akan menerima Bantuan Sosial Peduli Covid-19 yang digagas Tzu Chi Indonesia juga mulai berdatangan. Ada sebanyak 375 paket beras dan masker yang dibagikan di sini, Rabu 14 April 2021.