Hidup Sehat di Kala Senja
Jurnalis : Suyanti Tjiawi (He Qi Utara), Fotografer : Suyanti Tjiawi, Susanto Widjaja (He Qi Utara)|
|
| ||
Ada suatu penyakit yang mendadak menyerang Oma Artalina. Oma pernah jatuh sehingga membuatnya sehari-hari harus menghabiskan waktunya di tempat tidur. Ditambah lagi dengan kondisi penglihatannya yang sudah memudar membuat Oma Artalina semakin terbatasi aktivitasnya. Untuk kebutuhan sehari-hari oma mengandalkan bantuan dari keluarga. Dalam beberapa hari ini, kondisi tersebut diperparah dengan adanya gangguan di pencernaannya. Ada rasa mual dan kram di perutnya. Menurut dr. Wirawan penyakit kronik juga harus ditangani, terutama pada usia lanjut. “Kita lihat adanya ketergantungan, adanya rasa nyeri, dan gangguan penglihatan. Itu juga harus diatasi supaya ke depannya oma bisa lebih sehat dan mandiri,” ujarnya. Dr. Wirawan menjelaskan bahwa dalam kunjungan ini relawan juga akan memanfaatkannya untuk mengedukasi keluarga pasien dalam merawat Oma Artalina dan barulah kemudian akan diberikan obat-obatan untuk pencernaanya. “Biar pencernaannya bagus, pergerakannya bagus, oma jangan tiduran terus. Kalau tiduran, makanan dari atas tidak akan turun ke bawah. Bila dari posisi duduk, makanan dari atas bisa turun ke bawah. Jadi posisi itu penting juga,” saran dr. Wirawan. “Semoga kunjungan ini jangan sampai terputus, biar bisa terus berlanjut. Kalau bisa di daerah ini diadakan rumah sakit mini yang khusus memberikan pengobatan gratis bagi oma-opa yang tidak mampu. Semoga Tzu Chi berjalan dengan lancar apa adanya seperti yang diberitakan injil kepada manusia,” ucap Mangapul Sibudian, putra Oma Artalina. Perjuangan Opa Eman dan Oma Rumpaya
Keterangan :
Di bulan Oktober Opa Eman pernah mengalami stroke sampai tidak sadar. Tapi beruntung opa kemudian bisa pulih. Pasca stroke opa mengalami gangguan tekanan darah. Itu yang membuat Opa Eman sering merasa pusing. Karena itulah relawan menyarankannya untuk memperhatikan pola makan: tidak asin, Sedikit lemak, mengurangi goreng-gorengan, mengonsumsi sayur, tahu tempe, dan buah yang banyak. Sementara Oma Rumpaya mengeluh batuk (tidak berdahak), sakit di dada, sesak nafas, bila menelan makan terasa sakit, kepala sakit, asam urat, dan kedua kakinya bengkak. Penyakit oma sepertinya cukup berat. Pengobatannya memang harus intensif. Menurut dokter infeksinya sudah ke paru-paru, sehingga perlu dirontgen dan periksa darah. Kalau misalnya dari hasil darah dan rontgen itu kurang bagus maka oma perlu dirawat. Dokter mengajak opa dan oma melakukan lebih banyak gerakan. Jika tidak memungkinkan bisa dilakukan dengan kursi roda atau tongkat penyangga sambil didampingi anak-anak mereka, serta lebih sering berjemur di atas sinar matahari. Saran ini akan sangat membantu kesembuhan opa oma. Mereka juga harus tetap menjaga pola makan yang sehat, sayuran hijau dan buah-buahan yang banyak mengandung serat. Hidup sehat di usia senja mungkin menjadi impian bagi setiap orang, karena dengan begitu maka mereka bisa menjadi orang-orang yang tidak membebani orang lain dan tetap bisa beraktivitas seperti biasa. | |||
Artikel Terkait
Mendukung Kenyamanan Beribadah di Desa Bangkal
24 Mei 2024Relawan Xie Li Kalimantan Tengah (Kalteng) 3 menyerahkan bantuan material untuk mendukung pembangunan Masjid Ar-Rahman yang belum selesai di Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah.
Menyambut Tahun Baru dengan Donor Darah dan Melestarikan Lingkungan
07 Januari 2025Menyambut tahun baru 2025, relawan Tzu Chi Lampung mengadakan kegiatan donor darah. Bekerja sama dengan PMI Lampung, kegiatan ini berhasil menghimpun 70 kantong darah.
Pertemuan Dua Tokoh Agama Berpengaruh di Dunia
20 April 2018Ketua PBNU KH Said Aqil Siroj bertemu dengan Master Cheng Yen di Taiwan pada Kamis, 19 April 2018. Kedua tokoh agama berpengaruh di dunia ini membahas soal isu kemanusiaan. “Esensi agama adalah kemanusiaan,” kata KH Said Aqil Siroj.








Sitemap