Indahnya Berbagi Kasih

Jurnalis : Steve Jimmy (Tzu Chi Biak), Fotografer : Steve Jimmy (Tzu Chi Biak)
 
 

fotoSusanto Pirono shixiong berfoto bersama dengan anak-anak panti asuhan yang penuh dengan keceriaan saat mereka menerima bingkisan lebaran dari Tzu Chi.

“Kita harus berbagi kasih dengan saudara-saudara kita yang beragama muslim selama bulan Ramadhan ini,” begitulah kata-kata yang terucap oleh Susanto Pirono shixiong setibanya ia dari aktivitas pekerjaan di luar Biak. Ide tersebut segera disosialisasikan kepada relawan-relawan Tzu Chi yang ada di Biak dan ternyata direspon positif oleh para relawan.

 

 

Dengan persiapan yang sangat singkat, maka tanggal 21 Agustus 2010 lalu bertempat di Hotel Irian, Biak Papua diadakanlah acara berbuka puasa bersama untuk anak-anak yatim piatu asuhan panti asuhan muslim dan pondok pesantren yang ada di Biak, Papua. Acara berbuka ini dihadiri oleh ± 300 anak panti asuhan dan pondok pesantren serta dihadiri pula oleh tokoh Muspida, tokoh agama, dan tokoh masyarakat yang ada di Biak.

Acara berbuka puasa bersama ini dibuka oleh Rosyina shijie, dengan memperkenalkan Tzu Chi sebagai yayasan yang lintas ras, lintas bangsa dan agama. Setelah mendengarkan kata sambutan dari relawan Tzu Chi Biak, Susanto Pirono shixiong dan Bupati Biak-Numfor, Yusuf M Marien, para undangan kemudian diajak untuk menyaksikan film mengenai Pondok Pesantren Nurul Iman yang disambung dengan penampilan isyarat tangan “Satu Keluarga“ yang dibawakan oleh relawan Tzu Chi dipimpin oleh Yenny shijie.

foto  foto

Ket : - Yenny shijie tampak sedang membagikan takjil kepada anak-anak panti asuhan saat waktu berbuka               telah tiba. (kiri)
        - Suasana berbuka bersama yang diselingi pengajaran isyarat tangan “Satu Keluarga”. (kanan)

Sebelum berbuka puasa bersama, anak-anak panti asuhan ini mendapatkan siraman rohani dari Ketua Nahdatul Ulama Biak, Ustad. Burhanudinhaq yang dilanjutkan dengan salat berjemaah. Ketika acara berbuka dimulai para relawan terlihat sudah mulai sibuk melayani anak-anak panti asuhan. Adapun menu berbuka puasa hari itu adalah menu vegetarian. Wajah anak-anak yang hadir terlihat tersenyum ceria, tidak peduli keringat mulai bercucuran di wajah. Saking bergembiranya melihat keceriaan anak-anak ini, ada beberapa relawan Tzu Chi yang sampai lupa untuk makan bersama. Bahkan ada beberapa relawan yang terharu melihat ada anak-anak kecil yang sudah ditinggalkan oleh orang tuanya.

foto  foto

Ket : - Adek shixiong dengan gembira berbagi kasih melayani anak-anak panti asuhan ini. (kiri).
         - Dengan menu yang vegetarian, anak-anak panti asuhan ini berbuka puasa bersama dengan para             relawan Tzu Chi Biak. (kanan)

Kegembiraan anak-anak ini semakin bertambah dengan adanya pemberian bingkisan lebaran sebelum mereka pulang, yakni peci dan kain sarung bagi anak laki-laki dan mukena bagi anak perempuan. ”Kami mengucapkan terima kasih atas adanya Yayasan Tzu Chi ini berada di Biak, juga Master Chen Yen, karena sudah mau peduli dan mengundang kami untuk berbuka. Kami berharap agar tidak saat ini saja tali silaturahmi terjalin, dan dapat diadakan lagi dikemudian hari,” ucap Penanggung Jawab Panti Asuhan Yayasan Pancasila. Ya, kamipun berharap agar cinta kasih dari Master Chen Yen, dapat terus tersalurkan di kota Biak tercinta ini.

  
 
 

Artikel Terkait

Memperkokoh Tekad Awal

Memperkokoh Tekad Awal

03 Desember 2014

Minggu pagi 30 November 2014, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengawali kegiatan Gong Xiu (kebaktian) yang secara rutin dilaksanakan sebulan sekali. Kali ini kegiatan Gong Xiu dikemas berbeda dengan bulan yang lalu agar relawan tidak merasa bosan dan jenuh seperti kegiatan sebelumnya. 

Pekan Amal Tzu Chi 2019: Berbagai Kuliner Nusantara Diboyong ke Pekan Amal

Pekan Amal Tzu Chi 2019: Berbagai Kuliner Nusantara Diboyong ke Pekan Amal

20 Oktober 2019
Di pekan amal ini, relawan Tzu Chi Padang menyediakan 105 kg kripik balado potongan panjang, 100 kg kripik balado potongan bulat, dan 38 kg kripik original potongan bulat. Selain kripik singkong, ada juga opak, rendang vege, dan yang paling juara adalah sate padang vege tentunya.
Kamar Bertumpuk “Emas”

Kamar Bertumpuk “Emas”

14 April 2009 “Beginilah kamar saya. Kecil,” ucap Chin Chiang Hui (66) kepada kami dengan tawa lepas dan sedikit rasa sungkan karena kamarnya berantakan. Lie Fie Lan, relawan Tzu Chi langsung menyahut, “Kecil tapi isinya ‘emas’ semua.” Bukan karena kamarnya berantakan Chiang Hui merasa sungkan, namun lebih dari itu. Kamarnya yang berukuran sekitar 2 x 3 meter berlantai kayu yang berada di lantai dua tersebut penuh dengan barang daur ulang!
Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -