Indahnya Tolerasi Beragama di Kabupaten Biak Numfor

Jurnalis : Marcopolo AT (Tzu Chi Biak) , Fotografer : Marcopolo AT (Tzu Chi Biak)

Panti Asuhan Pancasila yang berada di Perumnas Sorido Biak menjadi lokasi pertama yang dikunjungi para relawan hari itu.

Sore itu di Kantor Tzu Chi Biak tampak para relawan tengah mempersiapkan paket sembako, 8 April 2023. Para relawan ini hendak mengunjungi panti asuhan dan pondok pesantren yang berada di Kabupaten Biak Numfor. Kunjungan kasih ini bekerja sama dengan Permabuddhi, Wanita Buddhis Indonesia, Hadi Supermarket dan Maju Makmur Group. Tak hanya membagikan paket sembako, para relawan ini juga membagikan takjil atau hidangan pembuka puasa.

Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan Tzu Chi Biak, sebagai wujud praktik cinta kasih universal yang tidak membeda-bedakan pemeluk agama, suku dan ras. Di setiap hari-hari besar keagamaan Tzu Chi Biak hadir berbagi kasih dan perhatian.

Kunjungan kasih ini, para relawan Tzu Chi juga bekerja sama dengan Permabuddhi, Wanita Buddhis Indonesia, Hadi Supermarket dan Maju Makmur Group.

Yang pertama kali dikunjungi oleh relawan adalah Panti Asuhan Pancasila yang berada di Perumnas Sorido Biak. “Terima kasih telah menerima kami dan memberikan kesempatan dalam berbagi kasih bagi para anak-anak panti asuhan ini. Tetap rajin belajar yaagar apa yang menjadi cita-cita dapat tercapai,” ujar Susanto Pirono, Ketua Tzu Chi di Papua dan Papua Barat tersebut.

Muhammad Pinontoan, selaku Pengurus Panti Asuhan Pancasila begitu bersyukur dengan perhatian para relawan Tzu Chi kepada anak-anak asuhnya. “Kami tidak melihat banyak dan sedikitnya bantuan yang diberikan, tetapi kami sangat berterima kasih karena masih diperhatikan oleh ibu bapak bagi anak-anak kami ini,” katanya.

Tak hanya paket sembako, para relawan juga membagikan takjil atau hidangan pembuka puasa.

Setelahnya Pondok Pesantren Hidayatullah yang mendapat kunjungan berikutnya. “Kami bersyukur masih mendapatkan perhatian dan berkat bagi para anak-anak kami. Kiranya para relawan juga mendapatkan karunia dan berkat,” tutur Ustaz Abd.Kadir.

Adapun tempat ketiga yang dikunjungi para relawan adalah Pondok Pesantren DDI Babusallam. Ustaz Sukri Nu’mal sangat menghargai cinta kasih universal yang ditunjukkan para relawan Tzu Chi beserta berbagi pihak yang datang pada kunjungan kasih ini.

Para relawan saat berada di Pondok Pesantren DDI Babusallam.

“Kami sangat menghargai dan mengucap syukur karena mendapatkan kunjungan ini. Dengan adanya kegiatan ini menunjukan kepada masyarakat bahwa toleransi beragama di Kabupaten Biak Numfor sangat terjaga, terima kasih banyak atas perhatiannya kepada kami,” ungkapnya.

Kunjungan kasih ini ditujukan kepada para murid dan anak-anak yang berada di pondok pesantren dan panti asuhan yang melaksanakan ibadah puasa. Selain membagikan takjil untuk berbuka puasa juga dibagikan paket sembako untuk kebutuhan menjelang Idul Fitri. Paket total yang dibagikan antara lain Mie instan 20 karton, paket biskuit dan susu UHT 162 botol, takjil 162 paket, 11 sak (@40kg) beras dan telur ayam 42 rak untuk semua panti asuhan dan pondok pesantren.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Memberikan Semangat dan Perhatian untuk Gan En Hu

Memberikan Semangat dan Perhatian untuk Gan En Hu

15 Agustus 2024

Sebanyak 50 relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 1 mengadakan kegiatan kunjungan kasih pasien kasus ke rumah-rumah penerima bantuan Tzu Chi (Gan En Hu).

Kasih Sayang Untuk Opa Oma di Santa Anna

Kasih Sayang Untuk Opa Oma di Santa Anna

26 Januari 2017

Sebanyak 41 relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 2 mengunjungi Panti Werda Santa Anna pada Sabtu, 21 Januari 2017. Selain kunjungan kasih, relawan juga memberikan hiburan bagi oma dan opa.

Perhatian Relawan Tzu Chi kepada Para Penerima Bantuan

Perhatian Relawan Tzu Chi kepada Para Penerima Bantuan

30 April 2021

Okari Sabtari (54) merasa sangat senang dikunjungi para relawan Tzu Chi di rumah kontrakannya, di Kamal, Jakarta Barat, Kamis, 29 April 2021. Meski hanya bisa terbaring di kasur karena stroke yang menyebabkan anggota badan bagian bawah lumpuh, suaranya lantang mengutarakan isi hatinya.

Memberikan sumbangsih tanpa mengenal lelah adalah "welas asih".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -