Inspirasi Bagi sesama
Jurnalis : Tony Honkley (Tzu Chi Medan), Fotografer : Shu Tjeng, Ing Pao (Tzu Chi Medan)
|
| ||
Ia tinggal di rumah yang sangat memprihatikan dan terbuat dari tepas. Ternyata masih banyak orang yang hidup di bawah garis kemiskinan. Kita harus lebih bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas apa yang telah diberikan-Nya,” tutur Rabiatul. Ada 6 desa yang menjadi target pembagian kupon kali ini: Desa Bintang Meriah, Desa Baru, Desa Mesjid, Desa Tanjung Sari, Desa Batang Kuis Pekan, dan Desa Paya Gambar. Kupon yang terbagi diperkirakan mencapai 1.650 kupon. Enam puluh satu relawan yang datang dibagi menjadi beberapa kelompok dan dibantu oleh masing-masing Kepala Dusun (Kadus) untuk terjun langsung menyurvei lokasi. Untuk lokasi yang jauh, relawan dibonceng dengan sepeda motor oleh masing-masing Kadus menuju rumah para warga. Sedangkan untuk daerah yang terjangkau, Kadus didampingi oleh empat sampai lima orang relawan, berjalan kaki menuju rumah warga.
Keterangan :
Waktu menunjukkan pukul 13.00 WIB dan mulai tampak relawan telah kembali ke titik kumpul. Walau dibasahi oleh keringat yang bercucuran, wajah para relawan menunjukkan kepuasan tersendiri, seperti yang dialami oleh seorang relawan wanita yang bernama A Thing. “Saya melihat ada warga yang sampai menangis menerima bantuan tersebut dan saya juga ikut menangis di dalam hati,” ungkapnya haru. Kegiatan ini juga diikuti oleh 13 orang Tzu Ching (relawan muda-mudi Tzu Chi). Albert Kosasih, salah satunya, berpendapat bahwa sakit di tubuh tidaklah sesakit penyakit batin, yakni harus tinggal sendirian tanpa ditemani oleh sanak keluarga. Sungguh pemandangan yang sungguh pilu ketika ia melihat kondisi orangtua yang tinggal sendirian, sakit-sakitan dan kondisi ekonominya juga cukup memprihatinkan. Melihat banyaknya pelajaran yang diperoleh oleh para relawan, sebenarnya bukan kita yang memberi, tetapi sebenarnya justru kitalah yang diberi pelajaran yang begitu berharga untuk disimpan dan dirasakan oleh semua relawan, karena setiap orang dapat menjadi inspirasi bagi orang lain. Seperti yang tersirat dalam perenungan Master Cheng Yen, “Memberi dan melayani jauh lebih berharga dan membahagiakan daripada diberi dan dilayani.” | |||
Artikel Terkait
Menjadi Satu Keluarga
28 April 2016
Suara Kasih: Bahagia dan Tidak Tersesat
02 Agustus 2012 Pada saat berusia 29 tahun, dia didiagnosis menderita penyakit itu. Meski kini sudah berusia 33 tahun, dia sangat berpuas diri, berpengertian, dan hatinya selalu penuh rasa syukur. Kehidupannya sudah berubah. Jadi, di dunia ini, tiada hal yang tak bisa dicapai.
Menggengam Setiap Kesempatan untuk Belajar
24 April 2018Rombongan relawan Tzu Chi dari Binjai, Sumatera Utara melakukan kunjungan kasih didampingi relawan Tzu Chi komunitas He Qi Timur ke Tanjung Priok, Jakarta Utara (23/04). Adapun kunjungan ini merupakan pembelajaran bagi relawan tentang bagaimana menjalankan misi amal Tzu Chi.