Internasional: Bantuan Bagi Korban Tornado

Jurnalis : Johan Alwall, Fotografer : Dok. Tzu Chi
 
 

fotoRelawan Tzu Chi dari Chicago membantu relawan lokal menyiapkan makanan hangat bagi para korban bencana tornado.

Pada tanggal 22 Mei 2011, Kota Joplin, Missouri, Amerika Serikat, dihantam oleh badai tornado yang kuat, mengakibatkan kerusakan terhadap 70% bagian kota dan mengakibatkan ratusan orang meninggal dan sekitar 1.500 orang hilang.

Pada saat yang sama, Konferensi Nasional Voluntary Organizations Active in Disaster (VOAD) dimulai di Kota Kansas, yang berjarak dua setengah jam dari Joplin. Tiga relawan Tzu Chi dari Kantor Cabang Tzu Chi Amerika Serikat yang mengikuti konferensi di Kota Kansas tersebut, serta lima relawan dari Chicago dan sejumlah relawan lokal Kota Kansas dan Joplin bertemu di Joplin pada tanggal 24 Mei 2011, dua hari setelah tornado berlalu. Para relawan Chicago membawa selimut dan barang-barang bantuan lainnya, sementara relawan dari Kantor  Cabang Tzu Chi Amerika Serikat membawa kartu debit sebagai bantuan darurat bagi keluarga yang menjadi korban.

Satu hari setelah bencana, seorang pemilik restoran setempat yang juga merupakan relawan Tzu Chi, Amy Yen, menutup restorannya dan menggunakan dapurnya untuk memasak bagi para korban bencana yang tinggal di tempat pengungsian Organisasi Palang Merah. Saat para relawan dari Chicago tiba, mereka segera membantu Amy dan stafnya menyiapkan dan membungkus makanan hangat untuk dibawa ke pusat distribusi Salvation Army. Selama dua hari itu, Amy dan para relawan menyiapkan sekitar 700 kotak makanan bagi para korban tornado.

foto  

Keterangan :

  • Kondisi di Rumah Sakit St John Regional Medical Center dan jalan di seberangnya, yang mengalami kerusakan paling parah.

Setelah kunjungan singkat ke tempat pengungsian Organisasi Palang Merah dan pusat relawan Americorps di Southern Missouri State University, para relawan Tzu Chi meneruskan perjalanan menuju lokasi bencana di Rumah Sakit St John Regional Medical Center, lokasi dekat mendaratnya tornado tersebut. Mobil-mobil di tempat parkir terlempar ke sekeliling seperti mainan, dan tampak seperti baru saja dihantam oleh palu raksasa. Semua jendela rumah sakit dan beberapa atap tertiup lepas dari bangunan. Di sekitar rumah sakit, sejauh mata memandang yang ada hanyalah kehancuran— pohon yang tidak tercabut dari tanah pun seluruh cabang, daun dan kulit pohonnya dilucuti oleh tornado. Tidak satu pun rumah yang lolos—  atap, dinding, dan lantai seluruhnya bertebaran di sekitar lokasi itu.

Rombongan relawan Tzu Chi kemudian melewati daerah bencana dimana lebih dari 2.000 rumah terkena dampak tornado. Dalam setengah sampai satu jam perjalanan, semua relawan tak dapat melihat apapun selain kehancuran. Rumah tertiup menjadi puing, bangkai pohon tersebar di mana-mana, dan mobil terlempar seperti mainan. Relawan Tzu Chi terus menyiapkan dan mendistribusikan makanan hangat serta melakukan survei lebih lanjut untuk menentukan dimana, kapan, dan kepada siapa harus didistribusikan kartu debit darurat, selimut, dan barang-barang bantuan lainnya. (sumber: www.tzuchi.org, diterjemahkan oleh : Ivana)

  
 

Artikel Terkait

Memikul Tanggung Jawab

Memikul Tanggung Jawab

16 April 2012 Minggu, 8 April 2012 diadakan kegiatan Pendalaman Misi Tzu Chi yang dilakukan relawan Tzu Chi dari He Qi Barat.
Pola Makan Nabati dan Berbuat Kebajikan untuk Melindungi Bumi

Pola Makan Nabati dan Berbuat Kebajikan untuk Melindungi Bumi

03 Oktober 2024

Mal Ciputra Seraya Pekanbaru menjadi tuan rumah Pekan Amal Tzu Chi yang berlangsung meriah. Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan vegetaris bagi kesehatan dan lingkungan.

Berbagi Kebahagiaan Bersama Oma dan Opa

Berbagi Kebahagiaan Bersama Oma dan Opa

12 Februari 2020

Sebanyak 75 anak murid Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Tebing Tinggi beserta relawan Tzu Chi mengunjungi oma opa di Panti Jompo Yasobas Tebing Tinggi (02/02/2020). Kegiatan ini dalam rangka merayakan Imlek bersama, sekaligus memupuk budaya berbakti dalam diri anak-anak terhadap orang tua mereka.

Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -