Internasional: Daur Ulang Melatih Rohani
Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
|
| ||
Para relawan baru saja membuka depo daur ulang kedua di Yangguang Kuncheng, sebuah komunitas yang memiliki lebih dari 5.000 penduduk. Dibutuhkan keyakinan dan kesabaran para relawan untuk membujuk warga untuk datang ke depo, semua itu dimulai dengan persahabatan antara mereka dan secara individu. Orang-orang tersebut kemudian mengundang teman-teman mereka untuk datang bersama mereka dan berpartisipasi, para relawan memberikan dukungan dan semangat kepada para peserta. "Tidak ada yang tidak berguna," kata relawan Wei Lijuan, "beberapa jenis barang secara keliru dianggap sebagai sampah. Kami membawa dan mengumpulkannya untuk digunakan kembali. Dengan demikian ini membantu dalam upaya menyelamatkan planet ini." Bahan daur ulang yang dapat dikembangkan dengan kreativitas, akan berbalik menjadi benda-benda yang berguna. Daur Ulang juga merupakan latihan rohani yang baik, seperti dikatakan oleh seorang wanita tua yang memiliki anak yang berkebutuhan khusus, "Dia terus-menerus ditertawakan," katanya, "tapi. di sini para relawan tidak pernah mengolok-olok dia. Mereka begitu tulus, saya sangat berterima kasih. Aku mungkin tidak punya uang, tapi akan melakukan apa yang aku bisa untuk membalas cinta yang saya terima." (Sumber: Website Tzu Chi Taiwan, tanggal 25 Mei 2010, diterjemahkan oleh: Riani) | |||
Artikel Terkait

Suara Kasih : Memperluas Hutan Bodhi
06 April 2010Insan Tzu Chi tak hanya membantu para korban memberikan bahan kebutuhan sehari-hari dan makanan, melainkan juga mendampingi para korban, dan menginspirasi mereka. Hal ini tidaklah mudah, karena itu welas asih harus dibarengi dengan kebijaksanaan.
Meningkatkan Kualitas Pendidikan dengan Sarana yang Baik
23 Mei 2019Memasuki tahun ajaran baru pada bulan Juli 2019 mendatang, SD Kartika X-05 yang berada di Daan Mogot komplek KODAM Kali Deres Jakarta Barat, akan direnovasi. Hari ini Kamis, 23 Mei 2019 dimulai pembangunannya. Penyekopan pertama pembangunan gedung dilakukan bersama-sama oleh Ny. Atiek Eko Margiyono yang juga istri Pangdam Jaya, serta beberapa relawan Tzu Chi.