Internasional : Luncurkan Gerakan Vegetarian

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 
 

foto Konferensi Asosiasi Tzu Ching Tahun 2010.

Pada tanggal 25 dan 26 Desember 2010, Yayasan Budha Tzu Chi mengadakan konferensi Tzu Ching tahunan. Topik utamanya adalah peluncuran gerakan mempromosikan vegetarian oleh Tzu Chi di Malaysia. Selama dua hari, 848 anggota Tzu Ching dari 11 negara bertemu di Jing Si Hall di Hualien. Mereka berbagi pengalaman dalam mempromosikan kegiatan amal sosial, vegetarian, dan pelestarian lingkungan.

Cara tercepat untuk mengurangi global warming dan menyelamatkan bumi adalah dengan menjadi vegetarian. Oleh karena itu pada bulan Juli tahun 2010, Tzu Ching di Malaysia meluncurkan kampanye berjudul “Generasi Vegetarian”, targetnya dengan makanan dapat mengurangi satu juta CO2 (dimana 10.000 orang muda mengurangi 100 kg daging). Mereka mulai berkampanye di 28 universitas di Kuala Lumpur; masing-masing anggotanya mengembangkan strategi untuk mempromosikan vegetarian di antara sesama siswa sekolah.

Program yang diajukan adalah satu hari tanpa daging dalam seminggu. Beberapa orang membuka stan pendidikan, dan yang lainnya menggunakan media seperti Facebook untuk menjelaskan bahwa menjadi vegetarian adalah cara terbaik untuk menyelamatkan bumi ini. Tidak hanya itu, mereka juga mulai membelikan teman sekelas mereka makan siang tanpa daging.

foto   foto

Keterangan :

  • Di universitas, Tzu Ching menggembangkan strategi yang berbeda untuk mempromosikan “Generasi Vegetarian” di antara sesama siswa. Mereka menjelaskan menjadi vegetarian adalah jalan terbaik untuk menyelamatkan bumi ini.

Sejauh ini, gerakan ini telah menarik 3.206 peserta. Mereka telah mengonsumsi lebih dari 20.000 makanan vegetarian dan mengurangi 15.600 kg CO2. Targetnya adalah 10.000 orang mengurangi 100 daging setiap makan. Seorang Tzu Ching menjelaskan bahwa banyak dari teman-temannya yang tidak tahu bahwa menjadi seorang vegetarian bisa menyelamatkan bumi. Ia mengatakan, dengan menanam sayuran sendiri, seseorang dapat menghemat 10 ringgit Malaysia (US $ 3) selama satu minggu, atau setara dengan biaya makan untuk dua kali. “Hal ini tentunya menjadi cara yang baik untuk menyimpan uang dan menyelamatkan bumi,” katanya.

foto  foto

Keterangan :

  • Tzu Ching di Kuala Lumpur menanam sayuran di depan rumah mereka. Mereka mendaur ulang sampah dapur dan mengubahnya menjadi kompos untuk digunakan sebagai pupuk alami, sehingga semua orang dapat menikmati makanan alami, lezat, dan murah.

Setiap tahun anggota-anggota muda datang ke Hualien untuk merayakan Hari Tzu Ching International. Tzu Ching memiliki 6.564 anggota di 17 negara. Para anggota ini berasal dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Jepang, Australia, Afrika Selatan, Kanada, Amerika Serikat, Selandia Baru, dan Taiwan. Mereka memilih untuk tidak mengenakan pakaian modis dan aksesoris, tetapi kemeja biru muda sederhana dan celana panjang putih. Wajah mereka bersinar dengan iman dan keyakinan. Mereka memilih menghabiskan waktu liburan bersama-sama, berbagi prestasi, harapan, dan belajar dari satu sama lain mengenai bagaimana menggunakan bakat mereka untuk menyelamatkan bumi.

  
 

Artikel Terkait

Bahagia Karena Celengan Bambu

Bahagia Karena Celengan Bambu

11 Desember 2013 "Kita perlu mengajak semakin banyak orang berbuat baik agar bencana dapat berkurang,” ucap Liliawati Rahardjo Soetjipto mengenai apa yang menjadi motivasinya terus bersemangat menyebarluaskan program celengan bambu.
Suara Kasih : Senantiasa Tekun

Suara Kasih : Senantiasa Tekun

16 Oktober 2012 Dalam memperingati hari raya, banyak orang mengadakan perayaan dan melepas aktivitas sejenak sehari-hari. Biasanya, mereka telah bekerja keras, maka berharap di hari raya dapat berkumpul dengan keluarga untuk bersilaturahmi.
Kami Datang, Kami Lihat, Kami Peduli

Kami Datang, Kami Lihat, Kami Peduli

05 November 2018
Keterbatasan ekonomi yang melanda Jumiah saat ini mengharuskannya tinggal di rumah tua, di samping kandang sapi milik tetangganya. Dinding rumahnya hanya bilik bambu tipis dengan lantai tanah, dan atapnya bocor di beberapa bagian. “Kadang cucu saya terpaksa tidur dengan ember menutupi wajah kalau hujan lebat,” kata Jumiah berkaca-kaca.
Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -