Internasional: Peresmian SD Minzu di Shanlin

Jurnalis : Tim Dokumentasi Tzu Chi, Fotografer : Chung Yi Jui

foto Upacara peresmian dimulai dengan bahasa isyarat tangan yang dilakukan oleh anggota perkumpulan guru dan murid Tzu Chi seusai kegiatan sekolah di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Shanlin.

Pada tanggal 16 Januari 2012, Yayasan Buddha Tzu Chi membuka sebuah sekolah dasar di Taiwan Selatan untuk warga korban topan Morakot pada bulan Agustus 2009. Sekolah ini memiliki 18 ruang kelas dan arena olahraga. Anak-anak setempat pun dapat pergi bersekolah  hanya dengan berjalan kaki.

 

 

 

Topan Morakot mengubur tiga sekolah dasar di daerah Kaohsiung dengan tanah longsor. Yayasan Buddha Tzu Chi melakukan pembangunan kembali salah satu dari sekolah tersebut, yaitu Sekolah Dasar Minzu. Sekolah ini dibuka kembali pada Januari di lokasi baru di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Shanlin yang dibangun untuk para korban topan Morakot.  

Tzu Chi juga menyediakan komplek perumahan permanen untuk memungkinkan penduduk yang tinggal di daerah pegunungan yang tidak aman untuk pindah ke tanah yang lebih rendah. Namasia adalah salah satu desa yang hancur, tempat dimana SD Minzu terkubur oleh tanah longsor.  Desa dipindahkan ke bagian lain dari distrik Namasia untuk memulai hidup baru yang lebih aman.

Keterangan :

  • Yayasan Buddha Tzu Chi juga menyumbangkan buku anak-anak, buku-buku bergambar dan paket DVD, agar para siswa dapat menumbuhkan kebiasaan membaca yang baik.

Upacara peresmian dimulai dengan bahasa isyarat yang dilakukan oleh anggota perkumpulan guru dan murid Tzu Chi seusai kegiatan sekolah di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Shanlin. Du Jun Yuan, pimpinan Da Ai TV membacakan surat ucapan syukur dari Dharma Master Cheng Yen. Master Cheng Yen sangat berterima kasih pemerintah dan organisasi-organisasi sipil yang sudah bekerja sama dengan semangat cinta kasih serta tanpa memandang ras dan agarma. Ia juga mengungkapkan rasa terima kasih bagi mereka yang sudah bekerja siang dan malam untuk menyelesaikan pembangunan tersebut. Lin Pin Yu, perwakilah dari yayasan  mengatakan bahwa desain sekolah mengombinasikan pemandangan alami dari wilayah tersebut dan budaya masyarakat. Bangunan tersebut ramah bagi lingkungan dengan struktur baja dan sistem daur ulang air. Sekolah tersebut memiliki 12 kelas dan enam tambahan kelas, taman kanak-kanak, lapangan basket serta area parkir. Yayasan juga menyumbangkan buku anak-anak, buku-buku bergambar dan paket DVD, yang memungkinkan para murid-murid untuk mengembangkan budaya membaca.

Sekolah tersebut memberikan kemudahan yang luar biasa bagi para penghuni perumahan tersebut.  Anak-anak dapat pergi ke sekolah dengan jarak yang singkat dari rumah mereka. Orang tua mereka dapat mengamati sewaktu mereka berjalan ke sekolah dan merasa aman dengan keselamatan anaknya. Setelah sekolah usai, mereka pun dapat kembali ke sekolah untuk bermain sepak bola, berlari atau latihan. “Masa depan Negara berada pada sumber daya manusia, yang juga berasal dari pendidikan yang baik, “ ujar Li Pin Yun.  Peresmian Sekolah Cinta Kasih Minzu memberikan masa depan yang cerah bagi penduduk di Perumahan Cinta Kasih Shanlin. Diterjemahkan oleh: Susy Grace Subiono Sumber: http://tw.tzuchi.org/en/ , tanggal 16 Januari 2012)


Artikel Terkait

Bersumbangsih Melalui Donor Darah

Bersumbangsih Melalui Donor Darah

27 September 2016
Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung kembali bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI)serta Lembaga Bahasa dan Pendidikan Profesi LIA Bandung menggelar donor darah. Kegiatan yang digelar di kampus LIA Bandung pada 20 September 2016 ini diikuti para pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum.
Pelestarian Lingkungan di Sekitar Kampus BINUS

Pelestarian Lingkungan di Sekitar Kampus BINUS

12 Juni 2013 Ada yang berkata, “Bagaimana mungkin sampah menjadi emas? Lebih tidak mungkin lagi emas menjadi cinta kasih!” Ketika melakukan pemilahan sampah, pasti akan menemukan sampah yang dapat didaur ulang.
Mengobati Fisik dan Batin Pasien

Mengobati Fisik dan Batin Pasien

03 Januari 2013 Relawan Tzu Chi Lampung terus menggalakkan kegiatan kunjungan kasih dan survei pengobatan. Dari sekian banyak aktivitas survei pengobatan, relawan menemukan seorang pasien kasus yang sangat memprihatinkan.
Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -