Internasional : Pohon Kebajikan di Afrika Selatan

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 
 

fotoRelawan menyediakan makan siang kepada lebih dari 5.000 anak yatim. Bagi anak-anak ini, makanan tersebut adalah berkah paling besar dalam hari itu.

Pada tanggal 7 Desember 2010, seorang relawan Tzu Chi bernama Zakhele Dumisa, yaitu Tzu Cheng (relawan komite Tzu Chi-red) pertama dari Afrika Selatan menerima sertifikat dari Master Cheng Yen. Saat itu, ia berada di antara 1.200 sukarelawan dari 23 negara di luar Taiwan yang menghadiri Seminar Komisaris dan Tzu Cheng Luar Negeri 2010 di Hualien, Taiwan timur.

Zakhele Dumisa yang berasal dari suku Zulu menerima lencana bersama dengan lima wanita suku Zulu lainnya yang telah dilantik sebagai relawan komisaris. Sebelum seminar, mereka mengunjungi pasien di Rumah Sakit Tzu Chi.

Selama 15 tahun terakhir ini, pada mulanya Tzu Chi di Afrika Selatan diperkenalkan oleh relawan dari Taiwan yang menetap di Durban. Upayanya ini telah menarik lebih dari 5.000 anggota dari suku Zulu. Mereka merawat pasien AIDS dan memberikan makan siang setiap hari untuk lebih dari 5.000 anak yatim penderita AIDS. Bagi anak-anak penderita AIDS ini makanan yang diberikan merupakan makanan paling lengkap bagi mereka dalam sehari.

Afrika Selatan merupakan negara di dunia dengan kondisi penderita AIDS terburuk dan KwaZulu-Natal adalah salah satu provinsi yang terkena dampak paling buruk dengan Durban sebagai kota terbesar di dalamnya. Penghasilan rata-rata penduduk di Durban adalah sebesar NT 3.000 per bulan (sekitar Rp 900 ribu –red), lebih kecil 2 kali lipat dibandingkan Taiwan. Masih banyak suku Zulu yang tinggal di garis kemiskinan, meskipun begitu mereka siap untuk melangkah maju dan membantu bangsa mereka.

Tanggal 4-8 Desember lalu, 12 relawan suku Zulu menghadiri seminar ditemani oleh 3 relawan dari Taiwan. Mereka adalah Michael Pan Ming-shui, Huang Chun-kai dan ibunya Liao Mei-ling. Menurut relawan suku Zulu, Hualien adalah rumah rohani mereka. Pada pagi hari tanggal 6 Desember,  Chun-kai, Dumisa, dan dua rekan wanita, Tolakele Mhkize dan Brenda Matebula, memberikan presentasi tentang pekerjaan mereka merawat anak yatim penderita AIDS. Mereka juga kemudian mereka menyanyikan 'Ukitatala', sebuah lagu dalam bahasa Zulu.

Chun-kai sendiri saat ini berusia 29 tahun dan merupakan lulusan bidang matematika dari Universitas Cambridge, Amerika Serikat. Ia berimigrasi dengan keluarganya ke Afrika Selatan saat ia berusia 11 tahun dan mulai bekerja sebagai sukarelawan Zulu dengan ibunya. Dalam presentasinya, ia mengatakan bahwa Afrika Selatan adalah 2 dunia di dalam satu negara. Pada bulan Juni tahun 2010, Afrika Selatan menjadi tuan rumah Piala Dunia dan menjadi obyek perhatian semua orang. Pada saat yang sama, banyak suku Zulu yang hidup di rumah kumuh dari seng - tetapi masih bersedia untuk bangkit dan membantu sesama. Master Cheng Yen mengatakan bahwa mereka telah bangkit dari titik terendah kehidupan dan naik menuju ke kecemerlangan menjadi Bodhisatwa.

Di Durban, para relawan Tzu Chi di sana juga telah membuat lebih dari 120 kebun sayur 'Cinta Kasih'. Kebun sayur itu mereka rawat sendiri dan hasilnya mereka gunakan di 120 pusat makanan untuk memberi makan siang bagi 5.000 anak yatim piatu penderita AIDS. Mereka juga menyediakan beras, tepung maizena, dan makanan lain untuk melengkapi sayuran. Apa yang telah dilakukan oleh relawan perempuan Tzu Chi dari suku Zulu yang tetap bekerja dalam kondisi sulit telah menginspirasi para relawan Tzu Chi lainnya di saat seminar. (Sumber: www.tzuchi.org, diterjemahkan oleh Rosaline Lora)

  
 
 

Artikel Terkait

Menanam Hal Baik, Memetik Hal Baik Pula

Menanam Hal Baik, Memetik Hal Baik Pula

09 Mei 2017

Relawan Tzu Chi di komunitas Kebonjeruk 1 memanen sayuran yang telah mereka tanam dan rawat dengan baik. Hasil panen yang berkualitas merupakan gambaran dari apa yang seharusnya kita tanam dalam kehidupan sehari-hari.

Pelatihan Komite dan Calon Komite: Sharing tentang Karma

Pelatihan Komite dan Calon Komite: Sharing tentang Karma

16 Maret 2017

Pembahasan tentang karma, menjadi salah satu materi sharing yang disampaikan relawan Hendry Chayadi di depan peserta pelatihan calon komite dan komite 2017. Pelatihan Komite dan Calon Komite digelar di Guo Yi Ting, Lt. 3 Aula Jing Si, Tzu Chi Center, PIK dan diikuti oleh 580 relawan.

“Save The Earth”

“Save The Earth”

29 September 2011 Tanggal 15 September 2011, sekitar 13 orang relawan dengan seragam Tzu Chi hadir di UIB pada pukul 09.45 WIB. Cuaca sangat cerah hari itu, para mahasiswa terlihat sedang berkipas-kipas sambil mengikuti presentasi tentang kewirausahaan.Tidak lama kemudian, relawan Tzu Chi dipersilakan untuk menempati kursi sofa di panggung untuk memulai materi ”Save The Earth”.
Keindahan sifat manusia terletak pada ketulusan hatinya; kemuliaan sifat manusia terletak pada kejujurannya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -