Internasional: Wujud Terima Kasih

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 

fotoSusan, asal Filipina, menerima paket hadiah dari seorang relawan Tzu Chi, Hung Chiu Liang. Tzu Chi memberikan perhatian kepada para wanita pekerja asing di Taiwan.

Di Taiwan, banyak kaum lansia yang dirawat oleh wanita yang meninggalkan keluarga dan kampung halaman ribuan kilometer jauhnya. Sejak tahun 2004, yayasan (Tzu Chi) mulai mengadakan pengobatan gratis untuk menunjukkan rasa terima kasih kepada wanita-wanita pekerja keras— tahun ini khusus diadakan sebuah upacara memberikan paket hadiah untuk mereka.

 

Selimut Cinta Kasih
Pada tahun 2004, bekerja sama dengan Departemen Tenaga Kerja Pemerintah Kota Taipei, Yayasan Tzu Chi mulai mengadakan pengobatan  gratis untuk para tenaga kerja asing di stasiun kereta api utama kota. Tahun ini, bersamaan dengan kegiatan pengobatan gratis, departemen tenaga kerja memberi penghargaan kepada 5 orang pekerja yang memiliki prestasi kerja baik. Yayasan Tzu Chi bergabung dalam kegiatan ini, memberi penghargaan kepada 13 pekerja asing yang tidak mendapatkan penghargaan.

Hadiah tersebut berupa selimut berlogo Tzu Chi yang terbuat dari hasil bahan material daur ulang. “Pada saat memilih hadiah, kami mendengar banyak kisah yang mengharukan dari para pekerja yang menjaga dan merawat para kaum lansia,” ujar seorang relawan Yan Meiling, “maka menurut saya, kami dapat menjalin jodoh yang baik dengan memberi mereka selimut Tzu Chi yang sangat terkenal.” Salah satu penerima hadiah adalah Susan, “Saya sangat gembira karena telah menerima selimut seperti ini. Apakah saya benar mengatakan selimut itu terbuat dari hasil daur ulang?”

   foto  

Ket :  - Bekerja sama dengan departemen tenaga kerja, Tzu Chi mengadakan baksos pengobatan gratis untuk               para pekerja asing di stasiun kereta api utama kota.

Pada saat itu, para pekerja asing sangat berbahagia dengan pengobatan gratis yang diadakan Yayasan Tzu Chi. Salah satunya adalah Deona Rowena, yang baru pertama kali datang ke Baksos Kesehatan Tzu Chi. Pada awalnya ia merasa gugup, tapi kegelisahannya mencair oleh senda gurau dari para relawan. ”Kalian seperti keluarga besar,” ujarnya, ”kalian adalah orang yang sangat baik, kalian membantu saya dan mengatasi masalah mata dan gigi saya.” Deona mengetahui kegiatan ini dari mulut ke mulut. Ini adalah cara Tzu Chi menunjukan kepedulian kepada Deona dan rekan-rekannya. (Sumber: Website Tzu Chi Taiwan tanggal 23 April 2010, diterjemahkan oleh Eric Yudo)

 
 

Artikel Terkait

Mengenal Pelestarian Lingkungan Tzu Chi

Mengenal Pelestarian Lingkungan Tzu Chi

05 Juli 2022

Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 2 mengadakan sosialisasi Pelestarian Lingkungan Tzu Chi di Rusun Tanah Pasir Blok Mawar, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara.

Galang Hati untuk Merapi di Batam

Galang Hati untuk Merapi di Batam

06 Desember 2010 Pada tanggal 13 dan 14 November 2010, sebanyak 87 orang relawan yang dibagi menjadi 18 tim, disebar ke 6 mal dan 2 pasar. Sebelum berangkat, semua relawan berbaris rapi mendoakan para korban bencana.
Visi Misi Tzu Chi Sangat Berkesan

Visi Misi Tzu Chi Sangat Berkesan

15 Januari 2010
Dalam sharingnya, Hong Tjin menjelaskan tentang bantuan Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi di Cengkareng, Jakarta Barat. Bantuan ini diperuntukkan bagi warga yang tinggal di bantaran Kali Angke yang terkena normalisasi Kali Angke.
Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -