Jalinan Jodoh yang Semakin Dalam

Jurnalis : Beby Chen /Suriaty (Tzu Chi Medan) , Fotografer : Beby Chen /Suriaty (Tzu Chi Medan)


Tanggal 26 April 2014, relawan Tzu Chi Medan berpartisipasi dalam kegiatan bazar Sekolah Nasional Plus Cinta Budaya / Chong Wen.

Mengutip Kata Perenungan Master Cheng Yen “Segala perbuatan harus dimulai dari sebuah tekad, bagaikan menanam sebatang pohon yang berawal dari sebutir benih”.  Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Cabang Medan telah menjalin jodoh yang baik dengan Sekolah Nasional Plus Cinta Budaya / Chong Wen. Dan jalinan jodoh ini menjadi semakin dalam karena keyakinan, keuletan, dan keberanian para relawan Tzu Chi.

Berawal dari sebuah jalinan jodoh, pada tanggal 10 April 2014 lalu, Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Cabang Medan mensosialisasikan program SMAT (Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi) kepada murid-murid SMP Sekolah Nasional Plus Cinta Budaya / Chong Wen.  Berlanjut dalam rangka acara bazar Sekolah Nasional Plus Cinta Budaya / Chong Wen yang bertema Temu ramah tamah dengan orang tua, Ibu Chen Jin Mei, Selaku Panitia Bazar  menawarkan kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Medan untuk mengisi acara tersebut.    

Tanggal 26 April 2014, sebanyak 13 relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Medan mengisi acara bazar tersebut dengan pameran pelestarian lingkungan. Melalui pameran ini, Relawan Tzu Chi mensosialisasikan pelestarian lingkungan melalui video-video, hasil kerajinan tangan berbahan dari barang daur ulang, hasil DAAI Tecnology, mensosialisasikan celengan bambu dan buletin kepada para pengunjung, dan mengajak murid-murid untuk praktek memilah barang daur ulang. 

Para orang tua murid juga belajar banyak tentang pelestarian lingkungan. Mereka sangat mendukung kegiatan seperti ini di sekolah anak-anak mereka. “Sejak dini telah ditanamkan sikap peduli terhadap lingkungan,” ungkap ibu Susi dengan penuh rasa bangga. 


Tanggal 26 April 2014, relawan Tzu Chi Medan berpartisipasi dalam kegiatan bazar Sekolah Nasional Plus Cinta Budaya / Chong Wen. 


Melalui pameran ini, Relawan Tzu Chi mensosialisasikan pelestarian lingkungan  kepada para pengunjung, dan mengajak murid-murid untuk praktek memilah barang daur ulang .

Menjadi Pahlawan Bumi sekaligus Pelestari Lingkungan Cilik
Dalam prakteknya, tanpa dipinta, murid-murid langsung tergerak untuk berinisiatif keliling  di sekitar bazar, kantin sekolah sambil membawa kardus kosong untuk mencari botol-botol plastik, gelas minuman plastik, tempat kue plastik, dan lain-lain. Dengan keringat yang bercucuran, tak kenal lelah mereka terus membantu dan  berulang kali mengantarkan barang daur ulang yang mereka temukan di sekitar bazar ke posko pameran daur ulang. Mereka benar-benar sangat bahagia dan antusias bak pahlawan bumi sekaligus pelestari lingkungan cilik.

Salah satu relawan, Juliana juga berbagi cerita harunya saat melihat ketiga anaknya yang juga merupakan murid Sekolah Nasional Plus Cinta Budaya / Chong Wen. “ Anak-anak saya juga begitu spontan untuk bergabung dengan murid lainnya dalam praktek mengempiskan botol-botol plastik. Jadi semangat juga untuk kita sebagai relawan. Dampak ke sekolah tentunya memberi nilai plus, karena diberinya kesempatan kepada Yayasan Buddha Tzu Chi hari ini, jadinya murid-murid mendapat pelajaran cara mencintai lingkungan dan praktek langsung,” ujar Juliana dengan gembira.

Murid kelas VII, Felika Valencia sudah mengenal Yayasan Buddha Tzu Chi dan pelestarian lingkungan dari DAAITV. Di Pameran itu, ia juga membantu mengumpulkan botol-botol plastik di sekitar bazar, bawah meja, tempat sampah, dan meminta kepada para pengunjung. Felika tidak pernah merasa malu untuk bisa berbuat baik, karena bumi sudah penuh dengan sampah dan harus segera diselamatkan.

Relawan juga membagikan pembatas buku yang berisikan kata perenungan Master Cheng Yen sebagai suvenir buat murid-murid yang sudah menjadi pahlawan bumi. Kata perenungan yang diberikan juga sangat cocok buat mereka, diantaranya “ Uang jajan yang disisihkan dapat digunakan untuk menolong orang yang membutuhkan” dan “ Para pelestari lingkungan cilik dapat mengubah sampah menjadi emas “.

Mengutip Kata Perenungan Master Cheng Yen Segala perbuatan harus dimulai dari sebuah tekad, bagaikan menanam sebatang pohon yang berawal dari sebutir benih”.  Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Cabang Medan telah menjalin jodoh yang baik dengan Sekolah Nasional Plus Cinta Budaya / Chong Wen. Dan jalinan jodoh ini menjadi semakin dalam karena keyakinan, keuletan, dan keberanian para relawan Tzu Chi.

Berawal dari sebuah jalinan jodoh, pada tanggal 10 April 2014 lalu, Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Cabang Medan mensosialisasikan program SMAT (Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi) kepada murid-murid SMP Sekolah Nasional Plus Cinta Budaya / Chong Wen.  Berlanjut dalam rangka acara bazar Sekolah Nasional Plus Cinta Budaya / Chong Wen yang bertema Temu ramah tamah dengan orang tua, Ibu Chen Jin Mei, Selaku Panitia Bazar  menawarkan kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Medan untuk mengisi acara tersebut.    

Tanggal 26 April 2014, sebanyak 13 relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Medan mengisi acara bazar tersebut dengan pameran pelestarian lingkungan. Melalui pameran ini, Relawan Tzu Chi mensosialisasikan pelestarian lingkungan melalui video-video, hasil kerajinan tangan berbahan dari barang daur ulang, hasil DAAI Tecnology, mensosialisasikan celengan bambu dan buletin kepada para pengunjung, dan mengajak murid-murid untuk praktek memilah barang daur ulang. 

Para orang tua murid juga belajar banyak tentang pelestarian lingkungan. Mereka sangat mendukung kegiatan seperti ini di sekolah anak-anak mereka. Sejak dini telah ditanamkan sikap peduli terhadap lingkungan, ungkap ibu Susi dengan penuh rasa bangga. 

 

Menjadi Pahlawan Bumi sekaligus Pelestari Lingkungan Cilik   

Dalam prakteknya, tanpa dipinta, murid-murid langsung tergerak untuk berinisiatif keliling  di sekitar bazar, kantin sekolah sambil membawa kardus kosong untuk mencari botol-botol plastik, gelas minuman plastik, tempat kue plastik, dan lain-lain. Dengan keringat yang bercucuran, tak kenal lelah mereka terus membantu dan  berulang kali mengantarkan barang daur ulang yang mereka temukan di sekitar bazar ke posko pameran daur ulang. Mereka benar-benar sangat bahagia dan antusias bak pahlawan bumi sekaligus pelestari lingkungan cilik.

Salah satu relawan, Juliana juga berbagi cerita harunya saat melihat ketiga anaknya yang juga merupakan murid Sekolah Nasional Plus Cinta Budaya / Chong Wen. “ Anak-anak saya juga begitu spontan untuk bergabung dengan murid lainnya dalam praktek mengempiskan botol-botol plastik. Jadi semangat juga untuk kita sebagai relawan. Dampak ke sekolah tentunya memberi nilai plus, karena diberinya kesempatan kepada Yayasan Buddha Tzu Chi hari ini, jadinya murid-murid mendapat pelajaran cara mencintai lingkungan dan praktek langsung, ujar Juliana dengan gembira.

Murid kelas VII, Felika Valencia sudah mengenal Yayasan Buddha Tzu Chi dan pelestarian lingkungan dari DAAITV. Di Pameran itu, ia juga membantu mengumpulkan botol-botol plastik di sekitar bazar, bawah meja, tempat sampah, dan meminta kepada para pengunjung. Felika tidak pernah merasa malu untuk bisa berbuat baik, karena bumi sudah penuh dengan sampah dan harus segera diselamatkan.

Relawan juga membagikan pembatas buku yang berisikan kata perenungan Master Cheng Yen sebagai suvenir buat murid-murid yang sudah menjadi pahlawan bumi. Kata perenungan yang diberikan juga sangat cocok buat mereka, diantaranya “ Uang jajan yang disisihkan dapat digunakan untuk menolong orang yang membutuhkan” dan “ Para pelestari lingkungan cilik dapat mengubah sampah menjadi emas “.

Mengutip Kata Perenungan Master Cheng Yen “Segala perbuatan harus dimulai dari sebuah tekad, bagaikan menanam sebatang pohon yang berawal dari sebutir benih”.  Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Cabang Medan telah menjalin jodoh yang baik dengan Sekolah Nasional Plus Cinta Budaya / Chong Wen. Dan jalinan jodoh ini menjadi semakin dalam karena keyakinan, keuletan, dan keberanian para relawan Tzu Chi.

Berawal dari sebuah jalinan jodoh, pada tanggal 10 April 2014 lalu, Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Cabang Medan mensosialisasikan program SMAT (Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi) kepada murid-murid SMP Sekolah Nasional Plus Cinta Budaya / Chong Wen.  Berlanjut dalam rangka acara bazar Sekolah Nasional Plus Cinta Budaya / Chong Wen yang bertema Temu ramah tamah dengan orang tua, Ibu Chen Jin Mei, Selaku Panitia Bazar  menawarkan kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Medan untuk mengisi acara tersebut.    

Tanggal 26 April 2014, sebanyak 13 relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Medan mengisi acara bazar tersebut dengan pameran pelestarian lingkungan. Melalui pameran ini, Relawan Tzu Chi mensosialisasikan pelestarian lingkungan melalui video-video, hasil kerajinan tangan berbahan dari barang daur ulang, hasil DAAI Tecnology, mensosialisasikan celengan bambu dan buletin kepada para pengunjung, dan mengajak murid-murid untuk praktek memilah barang daur ulang. 

Para orang tua murid juga belajar banyak tentang pelestarian lingkungan. Mereka sangat mendukung kegiatan seperti ini di sekolah anak-anak mereka. “Sejak dini telah ditanamkan sikap peduli terhadap lingkungan,” ungkap ibu Susi dengan penuh rasa bangga. 

 

Menjadi Pahlawan Bumi sekaligus Pelestari Lingkungan Cilik   

Dalam prakteknya, tanpa dipinta, murid-murid langsung tergerak untuk berinisiatif keliling  di sekitar bazar, kantin sekolah sambil membawa kardus kosong untuk mencari botol-botol plastik, gelas minuman plastik, tempat kue plastik, dan lain-lain. Dengan keringat yang bercucuran, tak kenal lelah mereka terus membantu dan  berulang kali mengantarkan barang daur ulang yang mereka temukan di sekitar bazar ke posko pameran daur ulang. Mereka benar-benar sangat bahagia dan antusias bak pahlawan bumi sekaligus pelestari lingkungan cilik.

Salah satu relawan, Juliana juga berbagi cerita harunya saat melihat ketiga anaknya yang juga merupakan murid Sekolah Nasional Plus Cinta Budaya / Chong Wen. “ Anak-anak saya juga begitu spontan untuk bergabung dengan murid lainnya dalam praktek mengempiskan botol-botol plastik. Jadi semangat juga untuk kita sebagai relawan. Dampak ke sekolah tentunya memberi nilai plus, karena diberinya kesempatan kepada Yayasan Buddha Tzu Chi hari ini, jadinya murid-murid mendapat pelajaran cara mencintai lingkungan dan praktek langsung,” ujar Juliana dengan gembira.

Murid kelas VII, Felika Valencia sudah mengenal Yayasan Buddha Tzu Chi dan pelestarian lingkungan dari DAAITV. Di Pameran itu, ia juga membantu mengumpulkan botol-botol plastik di sekitar bazar, bawah meja, tempat sampah, dan meminta kepada para pengunjung. Felika tidak pernah merasa malu untuk bisa berbuat baik, karena bumi sudah penuh dengan sampah dan harus segera diselamatkan.

Relawan juga membagikan pembatas buku yang berisikan kata perenungan Master Cheng Yen sebagai suvenir buat murid-murid yang sudah menjadi pahlawan bumi. Kata perenungan yang diberikan juga sangat cocok buat mereka, diantaranya “ Uang jajan yang disisihkan dapat digunakan untuk menolong orang yang membutuhkan” dan “ Para pelestari lingkungan cilik dapat mengubah sampah menjadi emas “.


Artikel Terkait

Mengenal Misi Pelestarian Lingkungan Tzu Chi

Mengenal Misi Pelestarian Lingkungan Tzu Chi

05 Juli 2016 Sebanyak 55 orang mengikuti Pelatihan Relawan Baru (Kedua) yang diselenggarakan oleh Tzu Chi Batam pada tanggal 19 Juni 2016.
Pelantikan Relawan Pelestarian Lingkungan Yang Pertama di Tzu Chi Batam

Pelantikan Relawan Pelestarian Lingkungan Yang Pertama di Tzu Chi Batam

12 April 2018
Tzu Chi Batam melantik barisan relawan pelestarian lingkungan, Sabtu siang, 7 April 2018. Sejak dilaksanakannya Misi Pelestarian Lingkungan di Kota Batam pada tahun 2006, ini merupakan pelantikan yang pertama bagi relawan pelestarian lingkungan. 
Lebih Peduli dengan Lingkungan

Lebih Peduli dengan Lingkungan

17 Maret 2017

Pada Selasa, 14 Maret 2017 PT. Summarecon Agung Tbk menyerahkan barang yang dapat di daur ulang berupa koran dan botol kemasan plastik kepada Tzu Chi Bandung di kantor Summarecon Bandung, jl. Gedebage Selatan No. 98, Bandung.

Bertuturlah dengan kata yang baik, berpikirlah dengan niat yang baik, lakukanlah perbuatan yang baik.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -