Jalinan Jodoh yang Tak Pernah Padam dengan Para Penghuni Liponsos Kusta Pakal

Jurnalis : Sheila, Diyang Yoga W (Tzu Chi Surabaya) , Fotografer : Sheila, Sophie, Santoso (Tzu Chi Surabaya)

Para relawan Tzu Chi Surabaya dengan welas asih berinteraksi dengan Gan En Hu di UPTD Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos).

Jalinan jodoh relawan dengan Lingkungan Pondok Sosial Kusta Pakal adalah saksi awal terbentuknya Tzu Chi Surabaya. UPTD Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) yang terletak di Jalan Raya Babat Jerawat, Pakal, Surabaya ini merupakan lembaga pemerintah yang menampung mantan penderita kusta dan pasien TBC yang sedang dalam pemulihan.

Cinta kasih relawan Tzu Chi Surabaya berawal dari pembagian makanan untuk 25 keluarga pada tahun 2000-an, dan terus berlanjut setiap satu bulan sekali di saat itu. Saat kunjungan pada Sabtu 10 September 2022, total terdapat 48 keluarga yang ada di pondok tersebut. Hingga saat ini, Tzu Chi tetap datang memberikan bantuan setiap dua bulan sekali.

Pondok Liponsos ini mempunya cara yang unik untuk memanggil para warganya berkumpul. Mereka menyulap sebuah lempengan besi yang dipukul dengan palu menjadi lonceng yang menjadi pertanda untuk berkumpul. Tidak lama setelah lonceng berbunyi, suasana yang tadinya lengang menjadi hidup. Para penghuni mulai keluar satu per satu dari biliknya menuju ruang pertemuan dengan tertib dan rapi.

Relawan memberikan bantuan secara bergantian dengan memanggil penerima satu persatu agar tetap tertib dan rapi. Relawan dan penerima saling bersyukur satu sama lain.

Relawan mendampingi anak-anak untuk mencoba sepatu baru.

Relawan dengan cinta kasih menyambut para Gan En Hu, menyapa dan menanyakan kabar mereka.  Suasana bahagia dan tawa pun terjadi ketika para Gan En Hu ini mengenali seorang relawan yang sudah bertahun-tahun tidak ikut berkunjung dan datang ke UPTD Lingkungan Pondok Sosial Kusta (Liponsos) karena Covid-19 yang mewabah dua tahun lebih. Para Gan En Hu sangat bersyukur dapat bertemu relawan Tzu Chi yang sudah lama tak berjumpa dengan mereka. Raut wajah penuh suka cita terpancar dari wajah relawan maupun Gan En Hu.

Pembagian bantuan berjalan dengan lancar. Tidak hanya membagi, relawan juga menyapa dan berinteraksi dengan para penerima bantuan. Relawan sangat berempati dengan para penghuni UPTD Lingkungan Pondok Sosial Kusta (Liponsos). Para mantan penderita kusta ini memang tidak bisa diterima di masyarakat karena takut menularkan penyakit. Demikian juga dengan para pasien TBC yang sedang dalam pemulihan. Tidak sedikit dari mereka yang dibuang oleh keluarganya dan ditinggalkan, sehingga mereka pun akhirnya ditampung oleh Liponsos Babat Jerawat ini.

Foto bersama relawan dan para Gan En Hu di UPTD Lingkungan Pondok Sosial Kusta (Liponsos).

Relawan bersama Kepala Sub tata usaha UPTD Lingkungan Pondok Sosial Kusta (Liponsos) berjalan mengunjungi Gan En Hu langsung ke kamar penerima untuk menyerahkan bantuan.

Relawan berharap bantuan yang diberikan dapat membantu penerima setiap harinya. Isi paket bantuan yang diberikan antara lain biskuit, sabun mandi, kopi, teh, sabun sehat, detergent, masker dan gula. Selain itu ada juga paket untuk anak-anak yang terdiri dari vitamin, susu balita dan susu kaleng. Ada yang spesial pada bulan ini yakni adanya tambahan penyaluran sepatu sekolah bagi anak-anak. Total ada 9 pasang sepatu yang diberikan kepada anak-anak di UPTD Lingkungan Pondok Sosial Kusta (Liponsos) ini. Raut wajah penuh suka cita terpancar dari anak-anak dan bahkan orang tua mereka.

Relawan bersyukur dapat berbagi cinta kasih dengan para Gan En Hu karena dapat menjalin jodoh hingga saat ini.

“Saya sangat mengagumi mereka semua karena dalam kondisi tangan dan kaki seperti itu mereka masih bisa sangat antusias menjalani semuanya. Dan setelah sekian lama tidak datang, ketika saya kembali kesini, saya sangat senang karena mereka masih ingat dengan saya. Menurut saya cinta kasih yang kita berikan akan kita dapatkan kembali. Dan saya merasa sangat bersyukur atas kesempatan ini,” Tong Ju, relawan Tzu Chi.

Relawan dengan cinta kasih membagikan bantuan secara langsung kepada Khoe Ji Seng di kamar dan untuk melihat keadaannya.

Para Gan En Hu juga sangat berharap agar Yayasan Buddha Tzu Chi terus hadir membantu mereka dan terus dapat berinteraksi dengan para relawan.

“Harapan kami supaya Buddha Tzu Chi terus eksis membantu sesama guna kesejahteraan dari mereka-mereka yang mana dikatakan kurang mampu. Buddha Tzu Chi adalah suatu yayasan yang mana sangat dinanti-nanti bukan hanya yang di pondok kusta Babat Jerawat saja, mungkin juga dinanti dan diharapkan kehadirannya di lingkungan masyarakat yang dipandang termarjinalkan,” ujar Shokib sebagai Kepala Sub Tata Usaha Pondok Kusta ini.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Empati Berlabuh di Hati, Kebajikan Menyertai

Empati Berlabuh di Hati, Kebajikan Menyertai

01 April 2015 Tangis oma Wiwik meledak keras ketika Ridwan, salah seorang relawan Tzu Chi mencium tangan oma Tanti yang duduk di depan oma Wiwik. Tangis itu adalah tangis nelangsa karena oma Wiwik  teringat pada keluarga yang hampir tidak pernah mengunjunginya di Panti Jompo tempat dia dirawat. Air mata Oma Wiwik pelahan surut, ketika sentuhan lembut merangkul pundaknya, menghibur dan membisikkan kata penuh kasih.
Senja yang Berharga

Senja yang Berharga

12 Juli 2018
Selasa, 10 Juli 2018 relawan Tzu Chi Hu Ai Pluit dan Guru-guru Tzu Chi School PIK mengadakan kunjungan kasih ke Panti Werdha Wisma Mulia di Jalan Hadiah, Grogol, Jakarta Barat. Sejumlah 22 orang relawan dan 29 guru datang memberikan kebahagiaan kepada para oma dan opa. 
Berbagi Kasih Sayang Kepada Lansia

Berbagi Kasih Sayang Kepada Lansia

15 Februari 2023

Relawan Tzu Chi Medan komunitas Xie Li Pematang Siantar mengadakan kegiatan kunjungan kasih Imlek dan berbagi sukacita Cap Go Meh dengan membagikan makanan dan angpau kepada 36 Lansia di Panti Jompo Anugrah.

Menyayangi dan melindungi benda di sekitar kita, berarti menghargai berkah dan mengenal rasa puas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -