Jangan Ragu Bergabung Bersama Tzu Chi

Jurnalis : M. Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : M. Galvan (Tzu Chi Bandung)


Para peserta mengisi buku tamu pada acara sosialisasi Tzu Chi yang diadakan di Priangan Medical Center (PMC), Bandung.

Tak cukup sebatas melihat, mendengar, dan memahami untuk menjadi bagian dari The Blue Angels. Namun, dengan keterlibatan secara langsung dan menjadi bagian dari dunia Tzu Chi barulah dapat mendalami menjadi seorang relawan Tzu Chi yang sebenarnya.

Tak hanya menjalankan misi kemanusiannya saja, sebagai relawan Tzu Chi orang-orang dapat belajar menjadi pribadi yang memiliki jiwa penolong dan rendah hati. Hal itu dapat dipelajari dalam pelatihan budaya humanis Tzu Chi, layaknya sebuah berlian yang semakin diasah semakin berkilau. Demikian juga dengan sifat seseorang yang bisa menjadi luar biasa. Maka dari itu pada tanggal 1 Juni 2014, Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Perwakilan Bandung mengadakan sosialisasi Tzu Chi yang berlokasi di Priangan Medical Center (PMC) Jl. Nana Rohana no. 37, Bandung.

Menurut ketua Tzu Chi Bandung yaitu Herman Widjaja Tujuan dari sosialisasi ini selain mengenalkan Tzu Chi kepada masyarakat, Tzu Chi mengajak para peserta untuk bergabung di dunia Tzu Chi. "Ya, mudah-mudahan dengan mengikuti acara-acara yang kita adakan ini, para undangan bisa lebih mengenal baik Tzu Chi dan mereka akan lebih mantap untuk mengikuti kegiatan-kegiatan Tzu Chi. Selanjutnya menjadi relawan Tzu Chi Bandung,” ucap Herman.

Relawan Tzu Chi mendampingi dan berbagi dengan para peserta sosialisasi. Hal ini bertujuan agar para peserta bisa menanyakan secara langsung mengenai misi-misi Tzu Chi.

Sebanyak 68 peserta terlihat sangat antusias dalam mengikuti acara sosialisasi Tzu Chi Bandung. Meraka adalah para donatur maupun masyarakat umum.

Acara dimulai pada pukul 14.30 WIB, kegiatan ini diikuti oleh 68 peserta, baik dari donatur dan juga masyarakat umum. Ruchiyat Kurniadi selaku relawan Tzu Chi yang juga menjadi pembicara pada acara tersebut megucapkan rasa syukur kepada seluruh peserta yang telah hadir mengikuti sosialisasi Tzu Chi. Ia pun mengatakan bahwa dalam menolong sesama membutuhkan uluran tangan yang lebih banyak lagi, maka dari itu Ia mengajak para peserta untuk bergabung bersama Tzu Chi.

Sejarah Tzu Chi pun diperkenalkan oleh salah satu relawan Tzu Chi yaitu Liem Tek Soe kepada para hadirin. Disamping itu, Ia menjelaskan mengenai visi dan misi Tzu Chi serta program apa saja yang telah dilaksanakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi, seperti bakti sosial, memberikan bantuan kesehatan dan lainnya. Dengan begitu para peserta bisa lebih mengenal Yayasan Buddha Tzu Chi secara luas dan tidak ada keraguan lagi untuk menjadi relawan atau donator Tzu Chi. Selain itu cinta kasih Tzu Chi yang tertanam diseluruh masyarakat dapat memberikan kedamaian batin serta berguna bagi setiap insan.

Acara sosialisasi ini tidak hanya memberikan materi suatu program ajakan, namun beragam acara turut mewarnai kegiatan tersebut, diantaranya sharing dari relawan Tzu Chi, tanya jawab sekitar misi kemanusian Tzu Chi dan isyarat tangan yang dipersembahkan oleh relawan Tzu Chi Bandung, sehingga acara pun semakin meriah dan penuh dengan rasa kekeluargaan.

Herman Widjaja, ketua Tzu Chi Bandung memberikan penjelasan mengenai pertanyaan yang diajukan oleh para peserta sosialisasi Tzu Chi Bandung.

Relawan Tzu Chi, Chen Zou Leung sharing dihadapan para hadirin pada acara sosialisasi Tzu Chi Bandung.

Pada sesi sharing relawan, terlihat para peserta begitu seksama mendengarkan pengalaman relawan Tzu Chi ketika bergabung bersama Tzu Chi. Ia adalah Chen Zou Leung, yang pada saat itu berbagi pengalamannya kepada para hadirin. Ia berulang kali mengatakan “Jangan ragu untuk bergabung bersama Tzu Chi.” Menurutnya bersama Tzu Chi tidak hanya sekedar menjalankan misi amal dan misi kemanusiannya saja, namun karakter atau kepribadian diri dapat berubah menjadi hal yang sangat positif baik bagi orang lain maupun diri sendiri, salah satunya menjadi rendah hati.

Banyak manfaat dari kegiatan ini. Terlihat  dari para peserta yang langsung meminta dan mengisi formulir setelah acara sosialisasi Tzu Chi usai, tentu keinginan menjadi relawan Tzu Chi atas dasar hati nurani yang tulus untuk menjadi jiwa penolong bagi sesama, dan juga menjadi pelindung bumi yang kian waktu kian mengkhawatirkan akibat dari ulah manusia itu sendiri. Hal ini dirasakan oleh salah satu peserta yaitu Stella (20), Ia mengetahui Tzu Chi cukup lama namun, untuk mengenal lebih dalam lagi mengenai Tzu Chi baru dihari ini Ia memahami misi dan visi Tzu Chi,

"Sebelumnya udah tahu tentang Tzu Chi karena dulu dari asal daerah Pekanbaru, Mama itu udah jadi relawan. Ikut sosialisasi hari ini jadi makin tau lebih dalam tentang Tzu Chi, misinya apa, visinya apa, tujuannya apa, sama 8 misi yang dijabarin tadi. Mungkin seiring dengan perjalanan waktu ntar rasa, rasa keterikatan dengan Tzu Chi akan semakin besar, kalau sekarang kan mungkin masih baru tau kulitnya aja belum tau secara detil Tzu Chi seperti apa,” kata Stella.

Persembahan lagu isyarat tangan oleh para relawan Tzu Chi Bandung pada acara sosialisasi Tzu Chi.

Sangga Rustandi (66) aktif menanyakan seputar dunia Tzu Chi pada acara sosialisasi ini karena rasa ingin tahunya untuk mendalami Tzu Chi.

Lain halnya dengan Sangga Rustandi (66) Ia mengagumi sosok Master Cheng Yen, dengan kerja kerasnya dan tekad untuk menolong sesama begitu luar biasa serta yakin akan menciptakan dunia yang harmoni. Dari situ lah Ia memetik pelajaran berharga dengan keyakinan dan jiwa kebajikan untuk menolong sesama tanpa membeda-bedakan status sosial.

“Saya jadi lebih mengetahui lebih mendalam mengenai sejarahnya Master Cheng Yen, bahwa dari seorang Master itu kalau diliat dulunya beliau itu kelihatannya dari orang-orang biasa, dan juga kalo diliat orang tuanya itu mereka itu hidupnya kelihatan sepertinya pas-pasan gitu. Sehingga timbul inisiatif dari Master Cheng Yen dengan pemikiranya yang briliant itu lalu mereka itu bisa mengumpulkan dari hal-hal yang paling kecil, terus sampai besar seperti ini. Umumnya yang masyarakat yang inginkan itu ada di diri Master Cheng Yen semua,” ucapnya

Keikhlasan serta niat tulus merupakan hal yang terpenting dalam bersumbangsih untuk memperoleh amal besar. Dengan adanya sosialisasi Tzu Chi ini ditekankan bahwa membantu sesama yang terpenting adalah niat tulus dari diri pribadi tanpa melihat agama, ras, golongan dan negara.


Artikel Terkait

Jangan Ragu Bergabung Bersama Tzu Chi

Jangan Ragu Bergabung Bersama Tzu Chi

10 Juni 2014 Tak hanya menjalankan misi kemanusiannya saja, sebagai relawan Tzu Chi orang-orang dapat belajar menjadi pribadi yang memiliki jiwa penolong dan rendah hati. Hal itu dapat dipelajari dalam pelatihan budaya humanis Tzu Chi, layaknya sebuah berlian yang semakin diasah semakin berkilau.
Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -