Jatuhnya Pesawat Hercules C-130: Menanti Kepulangan Keluarga

Jurnalis : Nuraina (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan (Tzu Chi Medan)

Relawan Tzu Chi Medan masih memberikan pendampingan dan perhatian pada keluarga korban di hari kedua jatuhnya pesawat Hercules C-130, 1 Juli 2015.

Sebanyak 22 orang relawan Tzu Chi Medan kembali ke rumah sakit Adam Malik pada 1 Juli 2015, hari kedua jatuhnya pesawat Hercules C-130. Mereka kembali memberikan dukungan bagi keluarga korban yang hari itu baru datang, ada yang dari Sidikalang, Pematang Siantar, dan bahkan ada yang datang dari Kepulauan Natuna.

Pada hari kedua, tim DVI telah menerima 141 kantong jenazah dan 2 kantong berisi potongan tubuh korban. Sebanyak 55 korban telah berhasil diidentivikasi dan semua keluarga korban berkumpul di posko post mortem DVI Biddokkes Polda Sumut.

Duka Teramat Dalam untuk Keluarga Korban

Boru Situmorang, nenek 87 tahun duduk dengan air mata berlinang. Ia ditemani anak-anaknya menunggu jenazah dua orang cucunya yang menjadi korban jatuhnya pesawat Hercules. Kedua cucunya bernama Ester Yosefine Sihombing (18) masih duduk di kelas 2 SMU dan Rita Junita Sihombing (13) kelas 2 SMP Sekolah Ignatius Katolik. Kedua cucunya biasanya tinggal di asrama Katolik. Karena  masa liburan, maka kedua kakak beradik tersebut bermaksud pulang ke rumah orang tuanya di kepulauan Natuna. Sedangkan Sang nenek yang tinggal di Sidikalang, Sumatera Utara langsung dijemput anaknya yang tinggal di Medan untuk datang ke rumah sakit Adam Malik menunggu jenazah cucunya.

Relawan Tzu Chi menemani setiap keluarga korban yang menunggu proses identivikasi dengan penuh kehangatan.

Sejak pagi hingga malam hari, relawan masih saling menguatkan keluarga.

Suasana duka juga menimpa Jenny, kerabat Indriyani Siahaan yang menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat Hercules. Seperti keluarga lainnya, Jenny langsung bertolak ke Rumah Sakit Adam Malik setelah mengetahui kabar duka. Indriyani merupakan mahasiswi tingkat I di Akademi Keperawatan Stikes Helvetia, Medan yang ingin menghabiskan masa liburan kuliah di rumah keluarganya di Natuna. Juliana, kerabat yang mengantar Indriyani menuju bandara merasa terpukul karena ia belum sempat meninggalkan bandara saat kecelakaan terjadi.

Hal yang sama juga dirasakan Remina Sihombing yang melihat sendiri bagaimana asap mengepul saat terjadi kecelakaan pesawat. “Saya yang mengantarkan anak saya ke bandara Suwondo dan belum 5 menit pesawat lepas landas, tiba-tiba terdengar kabar pesawat meledak dan sudah pasti anak saya menjadi salah satu korbannya,” kata Remina berduka.

Cinta kasih yang diberikan oleh relawan Tzu Chi Medan kepada seluruh keluarga, diharapkan bisa bermanfaat bagi keluarga korban.

Selain dukungan mental, relawan juga hadir memberikan perhatian dengan membagikan 1.000 nasi bungkus kepada keluarga, tim peliputan dari media massa, dan seluruh tim yang telah bekerja keras dalam membantu lancarnya proses identivikasi.

Dalam peristiwa ini, doa terus dipanjatkan. Ungkapan bela sungkawa dan usaha untuk saling menguatkan dalam menerima peristiwa dengan tabah dan ikhlas juga diberikan oleh relawan. Selain dukungan mental, relawan juga hadir memberikan perhatian dengan membagikan 1.000 nasi bungkus kepada keluarga, tim peliputan dari media massa, dan seluruh tim yang telah bekerja keras dalam membantu lancarnya proses identivikasi. “Sore ini relawan menyiapkan nasi bungkus yang dibagikan kepada seluruh keluarga korban dan bagi yang umat muslim untuk berbuka,” kata Jovita Shijie.

Demikianlah cinta kasih yang dapat diberikan relawan Tzu Chi Medan kepada seluruh keluarga, semoga semua yang relawan Tzu Chi berikan bisa bermanfaat bagi keluarga korban dan semoga bisa memberi dukungan kepada semua keluarga dalam menghadapi musibah ini.


Artikel Terkait

Jatuhnya Pesawat Hercules C-130: Empati pada Keluarga Korban

Jatuhnya Pesawat Hercules C-130: Empati pada Keluarga Korban

02 Juli 2015 Relawan Tzu Chi Medan dengan membawa sejuta cinta kasih yang mendalam mendatangi Rumah Sakit Adam Malik, tempat semua korban jatuhnya pesawat Hercules C-130 dievakuasikan. Di sana relawan Tzu Chi memberikan dukungan kepada keluarga korban agar bisa tabah menerima semua kehendak Tuhan dengan iklas.
Jatuhnya Pesawat Hercules C-130: Menanti Kepulangan Keluarga

Jatuhnya Pesawat Hercules C-130: Menanti Kepulangan Keluarga

02 Juli 2015 Dalam peristiwa ini, doa terus dipanjatkan. Ungkapan bela sungkawa dan usaha untuk saling menguatkan dalam menerima peristiwa dengan tabah dan ikhlas juga diberikan oleh relawan.Relawan juga membagikan 1.000 nasi bungkus kepada keluarga dan seluruh tim yang telah bekerja keras dalam membantu lancarnya proses identivikasi.
Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -