Kasih untuk Penyelamat Jiwa

Jurnalis : Rudi Santoso (He Qi Utara), Fotografer : Hendry Huang, Rudi Santoso (He Qi Utara)
 

foto
Sebelum melakukan donor darah, pendonor terlebih dahulu untuk pemeriksaan hemoglobin dan tensi darah.

“Bersumbangsih tidak tergantung berapa banyak jumlahnya, asalkan berguna bagi yang menerimanya, itu sudah merupakan ungkapan cinta kasih yang terbesar.”
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -

 

Hari Minggu pagi, tanggal 15 Desember 2013, Yayasan Buddha Tzu Chi He Qi Utara Hu Ai Jelambar bekerjasama dengan PMI (Palang Merah Indonesia) mengadakan kegiatan donor darah. Sekitar jam 07:30 pagi, tepatnya di Sekolah Amitayus Jl. Seni Budaya Raya No.1 Jelambar Jakarta Barat, tempat diadakan kegiatan hari ini sudah terlihat 2 orang relawan Hendry Huang dan Nancy The mondar-mandir membereskan, menyusun meja kursi di 2 ruang kelas. Nantinya akan dijadikan tempat untuk kegiatan donor darah dan ruang pemulihan. Keringat terlihat jelas membasahi seragam mereka, namun sedikit pun mereka tidak terlihat lelah.

Jam menunjukan pukul 08.10, relawan Tzu Chi dan para pendonor mulai berdatangan. 10 Relawan yang hadir hari ini sudah tahu tugas mereka masing masing, oleh karena itu mereka segera mengambil posisi masing masing. Ada yang menyiapkan kertas formulir donor darah, ada yang memandu pendonor untuk mengisi formulir, ada yang membagi nomor urut. Ada yang menyiapkan konsumsi dan minum untuk pendonor yang nantinya sudah selesai mendonorkan darahnya. Semua terlihat begitu teratur dan rapi sesuai dengan budaya humanis Tzu Chi.

Mobil PMI datang tak lama kemudian. Relawan membantu petugas menurunkan logistik untuk kegiatan ini. Hari ini tersedia empat tempat untuk para pendonor darah. Tak lama berselang, satu per satu pendonor di panggil sesuai nomor urut untuk masuk ke ruang donor darah. Pagi ini sungguh cerah, sinar mentari pagi seolah begitu bersahabat dengan mereka. keceriaan terpancar dari raut wajah relawan dan pendonor darah. Menurut Nancy Shijie, selaku koordinator kegiatan berkata, “Hari ini ada sekitar 90 orang yang mengisi formulir namun hanya 65 yang berkesempatan bisa mendonorkan darahnya. Menurut dokter diantara mereka yang tidak berhasil lebih banyak karena Hb (Hemoglobin) mereka terlalu rendah atau terlalu tinggi”.

foto   foto

Keterangan :

  • Relawan menyiapkan formulir bagi para pendonor yang hendak mendonorkan darahnya (kiri).
  • Para pendonor menunggu giliran untuk mengalirkan darahnya pada tanggal 15 Desember 2013 (kanan).

Menurut dokter Tika dari PMI, “Hemoglobin adalah protein yang mengandung zat besi di dalam sel darah merah. Fungsinya adalah sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru dan disalurkan ke seluruh tubuh manusia.” Menurut dokter Hb yang normal untuk pria dewasa adalah 14-18 gm dan wanita dewasa adalah 12-16gm.  Lalu ia memberi trik untuk yang  Hb rendah dan tinggi. “Untuk yang Hb rendah harus mengkonsumsi banyak sayuran, kalau yang Hb tinggi harus rajin berolah raga, mengkonsumsi air putih yang cukup serta mengurangi konsumsi daging merah, penyedap masakan dan garam,” papar dr. Tika.

Saat ini masyarakat telah menyadari pentingnya mengikuti kegiatan donor darah. Ada dua manfaat langsung dalam mengikuti kegiatan ini. Pertama adalah para pendonor telah mendonorkan darahnya untuk orang yang membutuhkan. Kedua adalah pendonor mendapat manfaat dari donor darah itu sendiri. Menurut Ahui (58), “Dengan donor darah saya bisa membantu sesama yang membutuhkan darah saat jiwa mereka terancam bahaya, selain itu badan saya sendiri terasa semakin ringan dan sehat,” ungkapnya. Pria 2 putri ini yang selalu hadir dalam kegiatan donor darah di sekolah Amitayus ini.

Pukul 11:30 kegiatan donor darah pun selesai. Dengan riang dan sukacita relawan kembali membantu petugas PMI membereskan logistik dan memasukkan kembali ke mobil PMI. Pada hekekatnya semua orang memiliki jiwa sosial. Jiwa sosial yang terpendam dalam sanubari akan terapung apabila ada tempat untuk menyalurkan cinta kasih mereka. Mentari terus nenapaki langit nan biru. Sinarnya hangatkan hati tanpa pamrih. Bersyukurlah orang-orang yang memiliki kasih untuk penyelamat jiwa.

  
 

Artikel Terkait

Memperkuat Misi Kesehatan Tzu Chi

Memperkuat Misi Kesehatan Tzu Chi

10 April 2019

Setelah mengadakan sosialisasi TIMA (Tzu Chi International Medical Association) pada 17 Maret 2019, tak lama kemudian 7 April 2019 Tzu Chi Medan mengadakan Pelatihan dan Pelantikan Pengurus TIMA Medan periode 2019 – 2020.

Baksos Tzu Chi ke-141: Pulang dengan Perasaan Lega dan Penuh Syukur

Baksos Tzu Chi ke-141: Pulang dengan Perasaan Lega dan Penuh Syukur

24 Oktober 2023

Beragam ekspresi kebahagiaan ditunjukkan para pasien katarak dan pterygium saat tahapan buka perban mata. Ada yang tertawa lepas, ada pula yang malah menangis saking senangnya.

PAT 2018: Rumah Bersama Bagi Kemanusiaan

PAT 2018: Rumah Bersama Bagi Kemanusiaan

20 Januari 2019
Bertemakan Bersyukur, Menghormati, dan Mengasihi Kehidupan. Harmonis Tanpa Pertikaian, Menciptakan Berkah Bersama, kegiatan Pemberkahan Akhir Tahun 2018 (sesi pertama) dihadiri oleh 1.800 orang peserta. Kegiatan ini diadakan pada Minggu, 20 Januari 2019 di Aula Jing Si Lt. 4, PIK, Jakarta Utara.
The beauty of humanity lies in honesty. The value of humanity lies in faith.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -