Katarak Hilang, Penglihatan pun Terang

Jurnalis : Widodo (Tzu Chi Cabang Sinar Mas), Fotografer : Widodo, M. Rizki (Tzu Chi Cabang Sinar Mas)

Pasien baksos operasi katarak dan keluarga di RS TNI AU dr. Abdul Malik, Medan, Sumatera Utara dengan tertib mengikuti prosedur di meja pendaftaran sebelum mengikuti kegiatan.

Tzu Chi Cabang Sinar Mas dan Tzu Chi Medan menggandeng Komando Operasi Udara 1 (Koopsud 1) untuk melakukan operasi katarak pada 29-31 Juli 2022 lalu di RS TNI AU dr. Abdul Malik Medan, Sumatera Utara dalam rangka Hari Bakti TNI AU ke-75. Sebanyak 78 pasien berhasil menjalani operasi setelah sebelumnya dilakukan proses screening. Sementara 14 pasien gagal mengikuti bakti sosial karena tingginya tekanan bola mata, trombosit, dan gula darah.

Komandan Lanud Soewondo, Kolonel Penerbang Reka Budiarsa meninjau langsung rangkaian bakti sosial ini dengan didampingi Kepala Rumah Sakit TNI AU dr. Abdul Malik Medan, dr. Ahmad Hendra Yuniarsa, Sp.B. Dalam kesempatan ini, Kolonel Penerbang Reka Budiarsa juga mengapresiasi apa yang sudah dilakukan para relawan.

“Kami sampaikan terima kasih kami kepada seluruh tim baik dari Jakarta dan Medan maupun dari Sinar Mas yang sudah memberikan kami kesempatan untuk menjadi tempat pelaksanaan baksos kesehatan dalam rangka memperingati Hari Bakti TNI AU yang ke-75. Sekali lagi kami sangat mengapresasi bakti sosial kesehatan yang juga sudah dibantu oleh mitra-mitra kami dari Buddha Tzu Chi maupun Sinar Mas,” ungkap Kolonel Penerbang Reka Budiarsa dihadapan para relawan.

Para personil TNI dari Komando Operasi Udara 1 (Koopsud 1) meninjau langsung kegiatan bakti sosial operasi katarak yang berlangsung di RS TNI AU dr. Abdul Malik Medan, Sumatera Utara.

Walaupun kasus Covid-19 di Medan semakin menurun, relawan tetap memperhatikan protokol kesehatan dalam bakti sosial ini. Terlebih sudah lama relawan tidak melakukan kegiatan yang melibatkan banyak orang. Untuk itu, relawan, pasien, dan pendamping sebelum mengikuti bakos diwajibkan melakukan tes antigen.

“Semua pihak yang mendukung kegiatan ini tetap kita wajibkan menjaga prokes yang sangat ketat. Dan tadi pagi saya datang juga pun di tes antigen. Memang semuanya negatif dan sehat semuanya. Karena prokes itu untuk menjaga,” ujar Hendry Kusuma Wijaya, Koordinator Pengobatan Tzu Chi Medan.

Setelah menjalani operasi katarak, tim medis juga mengecek kondisi mata pasien.

Selain dukungan relawan, tenaga medis menjadi pihak yang berjasa dalam bakti sosial ini. Salah satunya dr. Tri Agus Haryono, Sp.M yang sudah beberapa kali mengikuti kegiatan bakti sosial yang dilakukan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Ia berharap bakti sosial katarak ini bisa terus dijalankan mengingat nilai backlock katarak di Indonesia masih tinggi.

“Sebenarnya apa yang dilakukan Tzu Chi ini merupakan gerakan yang bagus. Sebab begini, di Indonesia itu nilai backlock kataraknya tinggi dan belum bisa teratasi. Jadi kalau misalnya dari Sinar Mas ada pencanangan operasi katarak 1.000 mata per tahun itu sudah luar biasa. Mudah-mudah gerakan Tzu Chi yang luar biasa baik ini jangan terhenti dan terputus,” harap dr. Tri Agus Haryono, Sp.M.

Dari 78 pasien yang berhasil dioperasi, Harianto salah satunya. Kali ini ia operasi katarak di mata kanannya. Sedangkan mata kirinya dulu juga pernah menderita katarak dan dibantu operasi pada bakti sosial Tzu Chi di Lampung 5 tahun lalu. Jadi ini adalah jalinan jodoh keduanya dengan Tzu Chi. “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada relawan yang membantu suksesnya operasi ini. Semua kebaikannya nanti Tuhan yang membalas,” tuturnya terbata.

Salah satu peserta baksos operasi katarak, Harianto dibantu relawan dan anak pertamanya sesaat setelah diperiksa dokter.

Selain Harianto, ada Rohli yang duduk di kursi roda dengan didampingi cucunya. Kakinya bermasalah sejak umur 2 tahun karena jatuh dari pohon. Katarak yang ia derita di mata sebelah kiri. Sedangkan mata kanannya dulu juga sempat mengalami katarak, namun sudah dioperasi pada bakti sosial gratis di Universitas Sumatera Utara (USU).

Dalam kesempatan ini, Rohli mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari para relawan Tzu Chi yang sudah membantu operasi matanya. “Terima kasih banyak sudah membantu saya operasi katarak. Terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi. Panjang umur selalu, sehat-sehat ya semua,” katanya Rohli setelah diperiksa dokter pascaoperasi.

Rohli, salah satu peserta baksos operasi katarak sedang berbincang dengan relawan sambil menunggu pengambilan obat dari bagian farmasi.

Relawan dari Paguyuban Sinar Mas juga membantu pelaksanaan baksos operasi katarak di bagian pendaftaran pasien.

Selain relawan dari Tzu Chi Medan, bakti sosial ini juga didukung relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas Xie Li Sumut, Komunitas KKM Medan, IBS TIS, dan Paguyuban Sinar Mas sebagai peringatan 100 tahun semangat #pantangmenyerah Bapak Eka Tjipta Wijaya, pendiri Sinar Mas Grup.

Dari bakti sosial katarak ini tidak hanya membuka penglihatan yang lama terhalang, namun juga bisa memberi peluang untuk membuka cakrawala baru bagi para penderitanya.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Baksos Kesehatan di Gedung SDN Unggulan Cinta Kasih Pangalengan

Baksos Kesehatan di Gedung SDN Unggulan Cinta Kasih Pangalengan

05 Juli 2023

Relawan Tzu Chi Bandung mengadakan baksos pengobatan umum, mata, dan gigi di gedung SDN Unggulan Cinta Kasih Pangalengan pada 25 Juni 2023. Baksos pengobatan ini diperuntukkan untuk warga Pangalengan dan sekitarnya. 

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-136: Partisipasi Relawan dan Antusias Calon Pasien

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-136: Partisipasi Relawan dan Antusias Calon Pasien

10 Februari 2023

Antusias warga dan relawan dalam screening Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-136 yang diadakan di RS Metro, Jl. Moh. Toha No.1, Karawaci, Tangerang, Banten. 

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-117

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-117

30 Maret 2017

Nindya Anatasya Angelia menyuapi Mak Ipon makan siang sesaat sebelum operasi. Menerima perlakukan yang penuh kasih sayang, Mak Ipon sangat terharu dan ingin melihat Nindy setelah bisa melihat kembali.

Dengan keyakinan, keuletan, dan keberanian, tidak ada yang tidak berhasil dilakukan di dunia ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -