Kebahagiaan di Hari Imlek

Jurnalis : Junaedy Sulaiman (Tzu Chi Lampung), Fotografer : Kasim Tunggono (Tzu Chi Lampung)
 

fotoMenjelang Tahun Baru Imlek, relawan Tzu Chi membagikan bingkisan untuk berbagi kebahagiaan tahun baru.

Menjelang Sin Cia (Tahun Baru Imlek –red), warga suku Tionghoa biasanya menyajikan "kue tutun atau kue keranjang" untuk dimakan bersama keluarga.Di daerah Lampung, tradisi ini masih dijalankan sampai saat ini. Menjelang tahun baru Imlek, insan Tzu Chi Lampung mewujudkan kepeduliannya terhadap warga keturunan Tionghoa yang kurang dengan membagikan bingkisan sembako sebanyak 363 paket. Di dalam bingkisan tersebut, terdapat pula kue tutun sebanyak 1kg, di samping 3kg beras, 10 bungkus mi instan, 1kg gula pasir, dan 1 liter minyak goreng.

Dua minggu menjelang hari Tahun Baru Imlek, tepatnya tanggal 31 Januari 2011, insan Tzu Chi Lampung berbagi kasih kepada warga Tionghoa yang kurang mampu di 3 lokasi berbeda, yaitu di Lampung Selatan, Pelabuhan Panjang, dan Wihara Darma Citra Bandar Lampung.

Di Lampung Selatan khususnya di Gedung Tataan, Kabupaten Pesawaran, terdapat 32 keluarga suku Tionghoa yang kurang mampu dan tinggal berdekatan. Pekerjaan mereka rata-rata sebagai buruh, beternak ayam atau kerja di bengkel. Di rumah Koh Encin yang sederhana, warga yang akan menerima bingkisan berkumpul.Mereka bahagia karena masih ada yang peduli dengan kekurangan dan kesulitan ekonomi yang mereka alami, seperti yang disampaikan Koh Encin dan kawan-kawannya kepada relawan.

foto  foto

Keterangan :

  • Warga di Desa Gedung Tataan yang tinggal jauh dari Bandar Lampung sulit mendapatkan kue tutun dalam perayaan Tahun Baru Imlek. (kiri)
  • Rumah Koh Encin yang sederhana menjadi tempat pembagian bingkisan Imlek bagi warga Tionghoa di Desa Gedung Tataan, Lampung Selatan. (kanan)

Begitu melihat dalam bingkisan ada kue tutun/kue keranjang, Koh Encin yang menerima bingkisan sembako itu tersenyum gembira. “Sudah lama tidak makan kue tutun ini. Kampung ini jauh dari Bandar Lampung, jadi tidak ada kue tutun," katanya sambil tak henti berterima kasih.

Di lokasi kedua, pembagian bingkisan dilakukan di daerah pantai dekat Pelabuhan Panjang. Di daerah ini masih banyak warga Tionghoa yang hidup miskin. Mereka berkumpul di Wihara Tri Ratna, Kelurahan Panjang Selatan, Bandar Lampung. Sejumlah 125 keluarga yang menerima bingkisan, juga bersyukur dan berterima kasih kepada insan Tzu Chi yang telah berbagi kasih menjelang tahun baru ini.

foto  foto

Keterangan :

  • Dengan membagikan bingkisan Imlek ini, para relawan pun menyadari bahwa masih banyak warga Tionghoa yang hidup kekurangan di sekitar mereka. (kiri)
  • Kebahagiaan warga saat menerima bingkisan Imlek turut memberikan rasa bahagia pada para relawan. (kanan)

Di tempat terakhir, yaitu Wihara Darma Citra Bandar Lampung, warga yang hadir adalah warga yang tinggal di sekitar Kelurahan Sukaraja, Teluk Betung. Mereka umumnya bekerja sebagai buruh, pekerja serabutan, dan karyawan toko. Jumlah yang hadir di tempat ini mencapai 181 keluarga.

Relawan Tzu Chi Lampung terharu melihat betapa bahagianya warga saat menerima bantuan sembako. “Ternyata di sekitar kita masih ada warga Tionghoa yang ekonominya kekurangan,” kata Ali Kuku Shixiong. Dapat membagi kebahagiaan menyambut Tahun Baru Imlek mendatangkan kebahagiaan dalam bentuk yang berbeda pada para relawan.

  
 

Artikel Terkait

Perbedaan Itu Indah

Perbedaan Itu Indah

19 Maret 2014 Para insan Tzu Chi menggalang dana di Karebosi Ling dan MTC, Makassar. Para relawan pun dengan penuh semangat mengikuti kegiatan ini demi membantu sesama yang terkena musibah muntahan awan panas.
Menghimpun Hati dan Semangat Insan Tzu Chi di Papua

Menghimpun Hati dan Semangat Insan Tzu Chi di Papua

08 Agustus 2024

Relawan Tzu Chi Papua mengadakan sosialisasi dan gathering relawan di Manokwari, Papua Barat. Kegiatan ini diikuti oleh 75 relawan Tzu Chi dari Biak, Jayapura, Nabire, Manokwari, dan Sorong.

Memanfaatkan Waktu untuk Melatih Diri

Memanfaatkan Waktu untuk Melatih Diri

15 Desember 2023

Bedah Buku di Xie Li Bogor kali ini membahas tayangan Master Bercerita berjudul Si Kera yang Baik Hati. Relawan berbagi pandangan dan makna yang dapat diambil  dari tayangan tersebut.  

Bila kita selalu berbaik hati, maka setiap hari adalah hari yang baik.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -