Kebahagiaan di Rumah Tawon Tangerang

Jurnalis : Mieyoda (He Qi Barat), Fotografer : Ong Chandra, Bobby, Basno Hernawan (He Qi Barat)

Relawan dan anak-anak Rumah Keluarga Tawon larut dalam kebahagiaan memeriahkan perayaan kemerdekaan RI.

Rumah Keluarga Tawon di Tanah Tinggi Tangerang pagi itu ramai  kedatangan 35 relawan Tzu Chi dari Komunitas He Qi Barat. Kedatangan relawan pada Minggu, 21 Agustus 2016 tersebut masih dalam rangka merayakan hari kemerdekaan RI.

Rumah Keluarga Tawon merupakan wadah belajar secara informal untuk  anak-anak kurang mampu yang tinggal di sekitar wilayah Tanah Tinggi Tangerang. Di sini, para relawan berbagi kebahagiaan dan juga membagikan kisah inspiratif agar anak-anak di Rumah Tawon terus semangat belajar dan menggapai cita-cita. Relawan Eddy Franjaya memulai acara dengan menceritakan kisah inspiratif diiringi dengan kuis yang membuat 48 anak-anak penghuni Rumah Keluarga Tawon bersemangat. Ada pula serangkaian lomba yang telah disiapkan relawan panti. Tampak anak-anak terhibur dan berbahagia.

Anak-anak begitu semangat memenangkan perlombaan. 

Lagu “Laskar Pelangi” yang diputar menambah semangat anak-anak.

Pada saat lomba, Lagu “Laskar Pelangi” yang diputar membuat anak-anak makin semangat. Anak-anak dibagi ke dalam 4 kelompok yang beranggotakan 12 orang. Setiap kelompok didampingi oleh dua orang relawan. Perlombaan dimulai dengan memindahkan biji kacang hijau menggunakan sumpit dilanjutkan dengan memasukkan pulpen ke dalam botol. Ada juga lomba makan kerupuk yang telah dilumuri kecap. Lomba Harry Potter juga digelar dengan cara membawa  buku di atas kepala sambil menaiki sapu. Gemas dan gelak tawa memenuhi keriuhan acara hari itu. Relawan pun turut terhibur dengan tingkah laku mereka yang jenaka. Kerja sama dan kekompakan terjalin di antara anak-anak untuk memenangkan lomba.

Sementara itu di pinggir barisan terlihat kumpulan orang tua sedang memperhatikan anak-anaknya. Salah satunya Sunarti yang mengungkapkan perasaan syukur dengan kehadiran Rumah Tawon. Anaknya yang dulu terbiasa mengucapkan kata-kata kasar, sekarang tidak lagi.  “Senang karena kebiasaan anak saya itu telah hilang. Anak saya kini tambah hari tambah baik,” kata Sunarti.

Ia pun senang karena relawan dapat berkunjung ke Rumah Tawon untuk berbagi cinta kasih.

Lomba Harry Potter juga digelar dengan cara membawa  buku di atas kepala sambil menaiki sapu.

Kegiatan makin meriah dengan hadirnya para mahasiswa dari organisasi kemahasiswaan Universitas Bina Nusantara yaitu Teaching For Indonesia (TFI) yang turut memeriahkan acara. Felix, Wakil Ketua TFI mengatakan dirinya dan beberapa anggota TFI sudah pernah mengunjungi Tzu Chi Center dan Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi di Cengkareng.

“Sungguh suatu kebetulan jalinan jodoh bisa bertemu kembali hari ini. Saya sangat mengapresiasi Tzu Chi,” ujar Felix.

Acara kemudian dilanjutkan dengan memperagakan isyarat tangan bersama lagu Aphak Kan Zui Gu dan Satu Keluarga dan dilanjutkan dengan pembagian hadiah bagi masing-masing pemenang permainan. Anak-anak larut dalam kebahagiaan. Tak pelak rasa bahagia dan syukur pun juga memenuhi hati para relawan.


Artikel Terkait

Perhatian untuk Rifki, Zaskia, dan Alisha

Perhatian untuk Rifki, Zaskia, dan Alisha

10 Agustus 2020

Relawan Tzu Chi mengunjungi salah satu penerima bantuan di wilayah Sawangan, Depok, Jawa Barat. Kali ini relawan mengunjungi Rifki, Zaskia, dan Alisha penderita ADHD yang sudah 5 tahun dibantu oleh Tzu Chi. 

Ada Penghiburan dan Perhatian di Yayasan Galuh

Ada Penghiburan dan Perhatian di Yayasan Galuh

25 Februari 2020

Relawan Tzu Chi menjalin jodoh dengan Tony Anwar, salah satu penerima bantuan Tzu Chi komunitas He Qi Timur yang dirawat di Yayasan Galuh. Yayasan Galuh adalah sebuah panti rehabilitasi orang dengan gangguan jiwa, yang berlokasi di Bekasi.

Berbagi kasih dan Dukungan di Panti Sosial Perlindungan Bhakti Kasih

Berbagi kasih dan Dukungan di Panti Sosial Perlindungan Bhakti Kasih

06 Januari 2025

Relawan muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching) memberikan perhatian kepada penghuni Panti Sosial Bhakti Kasih. Para penghuni panti umumnya berasal dari keluarga yang kurang harmonis, terlantar, dan masalah sosial lainnya.

Umur kita akan terus berkurang, sedangkan jiwa kebijaksanaan kita justru akan terus bertambah seiring perjalanan waktu.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -