Kebahagiaan yang tak Ternilai

Jurnalis : Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Galvan & Rangga (Tzu Chi Bandung)
 
 

foto Didin (37), merasa sangat bersyukur kini setelah dibantu oleh Tzu Chi Ia dapat melihat lagi.

Mengerti akan kekurangan yang menimpa masyarakat kurang mampu, hal ini dilihat dari kacamata kesehatan para kaum marginal. Bagi mereka (kaum marginal), kesehatan seringkali dipandang sebelah mata dengan alasan terbentur masalah biaya, tentunya hal tersebut menjadi sebuah kerugian dimana penyakit yang diderita akan semakin memburuk yang berujung pada kesengsaraan pribadi.

 

Dengan melihat kekurangan dan penderitaan yang mereka alami, Yayasan Buddha Tzu Chi senantiasa hadir untuk memberikan pertolongan kepada mereka. Pada tanggal 17 Maret 2013, Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Perwakilan Bandung  bekerjasama dengan Yayasan Dana Sosial Priangan (YDSP), mengadakan bakti sosial operasi katarak secara gratis yang dilaksanakan di Priangan Medical Center, Jl. Nana Rohana No. 37, Bandung.

Sebanyak 10 pasien yang berasal dari Cianjur, Tasikmalaya, Soreang dan kota Bandung berhasil dioperasi pada hari itu. Sebelumnya, pada tanggal 21 Februari 2013 dilakukan screening katarak bagi 20 pasien namun hanya 15 pasien yang dinyatakan positif katarak. Pada hari operasinya dilakukan tensi pada setiap pasien yang hendak dioperasi, setelah itu sebanyak lima pasien dinyatakan gugur untuk dilakukan tindakan operasi penyebabnya karena tekanan darah serta tekanan gula yang tinggi menjadi faktor utama untuk tidak dioperasi.

Menurut salah satu relawan Tzu Chi yaitu Tjong Lip, selain meringankan penderitaan dan beban hidup para pasien, kegiatan ini pun bertujuan untuk mengembangkan welas asih yang ditunjukan oleh relawan Tzu Chi, dengan harapan para penerima bantuan dapat meneruskan cinta kasihnya kepada sesama yang membutuhkan.

"Tujuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi ini sesuai dengan yang diajarkan oleh Master itu harus mengembangkan welas asih kita menolong semuanya yang menderita, mengurangi, meringankan penderitaan dan mebahagiakan semua mahluk hidup, dan kita berusaha untuk membantu sebisa-bisanya,” ucapnya.

foto   foto

Keterangan :

  • Relawan Tzu Chi yaitu Tjong Lip, mendampingi pasein pada saat mendapatkan resep obat dari dokter. Selain itu, Ia pun menjelaskan tata cara pemakaian obat sesuai anjuran dokter (kiri).
  • Suasan ruang pemulihan bagi para pasein baksos katarak gratis yang diadakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung yang bekerjasama dengan Yayasan Dana Sosial Priangan (YDSP). Kegiatan ini berlangsung di Priangan Medical Center, Jl. Nana Rohana No. 37, Bandung. (kanan).

Tjong Lip pun menambahkan, “Kita juga mencari donatur semua untuk mengeluarkan cinta kasihnya, menyebarkan cinta kasihnya dengan membantu sesama manusia. Jadi operasi katarak ini kita akan diadakan rutin karena kita sudah bekerja sama dengan Priangan Medical Center jadi bisa mengadakan operasi katarak ini tiap bulan. Jadi kita akan bagi tiap bulan itu rutin untuk mengerjakan operasi katarak. Kita sangat senang sekali melihat pasien-pasien yang sudah mendapatkan operasi katarak ini, mereka bisa mendapatkan penglihatan yang jelas sehingga untuk pencarian kehidupan mereka itu bisa normal kembali, ya itu yang membahagiakan kita semua," lengkap Tjong Lip.

Kebahagiaan sangat dirasakan oleh setiap pasien yang telah berhasil dioperasi, penantian begitu panjang kini membuahkan hasil yang tak ternilai harganya. Seperti yang dialami oleh salah satu pasien asal Tasikmalaya yaitu Didin (37) yang selama tiga tahun menderita katarak. Awalnya begitu Ia pulang dari kota Bandung dan beristirahat didepan rumahnya Ia merasakan penglihatannya buram pada bagian mata kananya. Seiring dengan berjalannya waktu, mata kanannya pun mulai tak bisa melihat apa pun. Terpaksa Ia pun berhenti bekerja pada salah satu perusahaan konveksi di Bandung, dan berusaha semaksimal mungkin untuk berobat pada rumah sakit. Namun hasil yang didapat tak membawa kabar baik yang pada Akhirnya Ia pun putus asa dan lebih memilih berdiam diri dirumah.

Tanpa sengaja di bulan Februari  2013 Didin mendengarkan salah satu siaran radio, Ia mendengar adanya baksos operasi katarak secara gratis yang diadakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung. Tanpa pikir panjang Ia beserta istrinya bergegas menuju ke stasiun radio tersebut untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Setelah itu, Ia mendaftarkan diri untuk menjadi pasien baksos dan mengikuti screening pada hari kamis tanggal 21 Februari 2013. Setelah dinyatakan lolos dapat melakukan operasi Ia pun sangat syukur. Satu hari setelah menjalani operasi, Ia melakukan kontrol pada mata kanannya dan ketika perban dibuka terpancar rasa bahagia yang tak ternilai, spontan Ia berucap “Alhamdulillahcaang ayena mahh (sekarang terang)..”,

"Saya sampaikan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas yayasan ini (Yayasan Buddha Tzu Chi) dan saya mohon untuk yayasan seperti ini supaya dilihat oleh yayasan-yayasan yang lain supaya orang-orang kecil ngga bisa diremehkan begitulah. Ini contoh membantu orang-orang kecil seperti ini, seperti yayasan ini. Sekali lagi saya mengucapkan Allhamdulilah terima kasih kepada yayasan ini yang telah memberikan kebahagiaan untuk saya bisa melihat lagi,” kata Didin.  

Berbagai kegiatan sosial selalu dikerjakan dengan senang hati oleh para relawan Tzu Chi. Semoga cerminan hidup dari para relawan Tzu Chi dapat menjadi inspirasi bagi seluruh umat manusia untuk selalu mengasihi terhadap sesama.

 

  
 

Artikel Terkait

Menjadi Orang Tua Teladan yang Berbakti Pada Orang Tua

Menjadi Orang Tua Teladan yang Berbakti Pada Orang Tua

18 Desember 2017
Orang tua selalu berharap anaknya bisa menjadi anak yang baik, berbakti, pintar, dan bijaksana. Lalu apakah sebagai seorang anak, apakah orang tua sudah menjadi anak yang berbakti dan anak yang baik untuk ayah dan ibu masing-masing? Perayaan Hari Ibu di TK Cinta Kasih Tzu Chi pada Jumat, 15 Desember 2017 mengingatkan setiap anak untuk berbakti pada orang tua.
Kasih Untuk Tambora

Kasih Untuk Tambora

10 Juli 2012 Mendengar kabar duka yang kembali datang dari wilayah Tambora, Yayasan Buddha Tzu Chi secepat mungkin memberikan uluran tangan melalui bantuan paket kebakaran yang diberikan pada para korban. Tepatnya, sabtu, 7 juli 2012, sekitar 15 relawan Tzu Chi menyempatkan diri untuk membagikan kupon serta membagi paket bantuan bagi korban kebakaran di Jembatan Besi, Tambora.
Menggenggam Kesempatan Bersumbangsih

Menggenggam Kesempatan Bersumbangsih

17 Maret 2015

Bersumbangsih dapat dilakukan siapa saja yang mempunyai kemauan dan niat untuk membantu sesama yang membutuhkan. Niat untuk bersumbangsih saja belum cukup, tetapi harus dibarengi dengan sikap nyata untuk mewujudkan niat tersebut. 

Lebih mudah sadar dari kesalahan yang besar; sangat sulit menghilangkan kebiasaan kecil yang buruk.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -