Kebaktian Sutra Bhaisajyaguru di Tzu Chi Medan Peringati 59 Tahun Tzu Chi

Jurnalis : Liani (Tzu Chi Medan), Fotografer : Liani (Tzu Chi Medan)

Sebanyak 91 relawan Tzu Chi Medan mengikuti kebaktian dengan khidmat, bersama-sama membacakan Sutra Bhaisajyaguru.

Pada tanggal 24 bulan 3 menurut penanggalan lunar, tepat 59 tahun yang lalu, yakni pada tahun 1966, Master Cheng Yen mendirikan Yayasan Buddha Tzu Chi di Hualien, Taiwan. Sejak saat itu, Tzu Chi menyebarkan cinta kasih universal dan aktif membantu masyarakat yang membutuhkan melalui berbagai misi amal dan kemanusiaan, serta berupaya membangun keharmonisan di tengah masyarakat.

Sebagai ungkapan syukur atas dukungan masyarakat terhadap visi Tzu Chi, dan sebagai doa bagi mereka yang tengah menderita, setiap tanggal 24 bulan 3 penanggalan lunar diadakan Kebaktian Sutra Bhaisajyaguru (Yao Shi Jing).

Pembacaan Sutra Bhaisajyaguru ini menjadi simbol semangat awal berdirinya Tzu Chi. Dalam kebaktian ini, para peserta memanjatkan rasa syukur dan doa yang tulus untuk keselamatan semua makhluk. Semoga manusia dan semua makhluk yang sedang sakit segera memperoleh kesembuhan, menerima obat batin, serta mendapat siraman Dharma. Semoga semua makhluk hidup berbahagia.

Kita hendaknya bersumbangsih dan membawa berkah bagi dunia. Tzu Chi bermula dari cinta kasih yang tumbuh setetes demi setetes. Cinta kasih bukan hanya hadir dalam diri setiap individu, tetapi juga dalam keluarga, bahkan dalam setiap komunitas.

Di dalam hati setiap orang terdapat sebuah sumur. Kita perlu menggali sumur ini dan menimba airnya untuk menyegarkan dunia, sekaligus memupuk kebijaksanaan dalam diri sendiri.

Kue Pau buah persik sebagai lambang panjang umur dipersembahkan untuk ulang tahun Master Cheng Yen, dibagikan kepada insan Tzu Chi setelah selesai kebaktian.

Di zaman sekarang, begitu banyak pikiran buruk yang mudah muncul. Maka penting bagi kita untuk menjaga dan menyadari setiap pikiran yang timbul, itulah yang disebut sebagai melatih diri.

Master Cheng Yen mengingatkan kita untuk saling mendampingi dan saling menyemangati. Di jalan Bodhisatwa, seseorang bisa merasa kesepian jika berjalan sendiri. Oleh karena itu, kita perlu berjalan bersama, saling mendukung satu sama lain. Setiap orang hendaknya mengembangkan “kemampuan kunang-kunang” dalam dirinya, meski cahayanya kecil, namun tetap mampu menginspirasi dan menerangi jalan bagi orang lain.

Pada Minggu, 21 April 2025, sebanyak 91 relawan berkumpul dengan penuh ketulusan di Kantor Tzu Chi Medan. Dalam rangka memperingati HUT Tzu Chi ke-59 dan ulang tahun Master Cheng Yen, para relawan mengikuti kebaktian bersama dengan sungguh-sungguh melalui pembacaan Sutra Bhaisajyaguru.

Laily (depan) kordinator kegiatan bersyukur kebaktian berjalan dengan baik.

Kebaktian berlangsung dari pukul 08.30- 11.00 WIB dan disiarkan secara langsung dari Griya Jing Si, Hualien, Taiwan. Dengan penuh khidmat, setiap bait Sutra dibacakan oleh para relawan, disertai doa tulus untuk kesehatan dan keselamatan Master Cheng Yen, para relawan dan keluarganya, serta untuk kedamaian dan keharmonisan dunia. Dalam momen penuh makna ini, para relawan bertekad untuk terus bersatu hati dalam cinta kasih mengikuti setiap langkah Master Cheng Yen.

Pada pembukaan kebaktian, insan Tzu Chi bersama-sama melantunkan doa untuk semua makhluk dan untuk kelangsungan misi Tzu Chi. Doa yang dilantunkan penuh harapan:

"Cahaya Buddha senantiasa menerangi,
Melindungi semua makhluk,
Menjauhkan dari tiga bencana,
Mendatangkan lima kebajikan dan berkah,
Empat musim bebas dari bencana,
Delapan periode surya dipenuhi sukacita."

Laily, yang menjadi koordinator kegiatan kali ini, merasa bersyukur bisa terlibat dalam perayaan HUT Tzu Chi ke-59 dan ulang tahun Master Cheng Yen. “Sebagai murid Master, kita wajib memperingati hari ini dengan penuh hormat dan membacakan Sutra Bhaisajyaguru untuk kesehatan Master Cheng Yen dan dunia yang bebas dari bencana. Melihat banyaknya peserta yang hadir dan turut mendoakan Master Cheng Yen, saya merasa sangat bersyukur. Semoga barisan Tzu Chi semakin panjang dan semakin banyak insan yang ikut memutar roda Dharma,” ujar Laily. Bagi Magdalena, acara hari itu terasa sangat bermakna karena mengingatkan kembali pada tekad awal berdirinya Tzu Chi.

Selesai mengikuti kebaktian Sutra Bhaisajyaguru, para relawan disajikan hidangan mie panjang umur yang dimasak relawan dengan bahan mie labu yang diproduksi oleh Jingsi Shifu di Hualien.

Kue pau berbentuk bunga persik yang melambangkan panjang umur, kebahagiaan, dan keabadian turut memeriahkan acara ulang tahun ini. Melinda, salah satu relawan yang membuat kue pau tersebut, merasa terharu. “Saya sangat bersyukur bisa membagikan kue pau ini kepada sesama relawan. Melihat mereka bahagia, saya pun ikut berbahagia. Semoga Master Cheng Yen sehat selalu dan terus membabarkan Dharma,” ujar Melinda penuh haru.

Usai kebaktian, para relawan menikmati kue pau bunga persik dan mie labu, yang disajikan sebagai simbol panjang umur dan berkah bagi Master Cheng Yen. Semoga jalinan jodoh ini terus berlanjut, dan semoga kita semua senantiasa mendoakan panjang umur Master serta bertumbuhnya kebijaksanaan dalam diri masing-masing.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Memanjatkan Doa di Ulang Tahun Tzu Chi ke-56

Memanjatkan Doa di Ulang Tahun Tzu Chi ke-56

11 Mei 2022

Ulang Tahun Master Cheng Yen dan Yayasan Buddha Tzu Chi tahun ini jatuh pada tanggal 24 April, 107 orang relawan Tzu Chi Batam mengikuti pertemuan pagi serta melafalkan Sutra Bhaisajyaguru.

Suara Kasih: Kebaktian Serempak di Seluruh Dunia

Suara Kasih: Kebaktian Serempak di Seluruh Dunia

15 Mei 2013 Kita semua berharap doa kita dapat terdengar oleh Buddha dan para Makhluk Pelindung Dharma. Semoga empat unsur alam bisa selaras dan dunia bisa bebas dari bencana. Inilah doa kita bersama.
Semakin Berbakti Pada Master

Semakin Berbakti Pada Master

06 Agustus 2014

Dalam kegiatan Gong Xiu kali ini membahas tentang pentingnya mendalami Dharma dan mewujudkannya lewat praktik nyata.

Berlombalah demi kebaikan di dalam kehidupan, manfaatkanlah setiap detik dengan sebaik-baiknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -