Keceriaan Anak-anak di Depo Pelestarian Lingkungan
Jurnalis : Beby Chen (Tzu Chi Medan), Fotografer : Soit (Tzu Chi Medan)Anak-anak dari Chloe Learning Centre mempraktikkan pemilahan sampah plastik.
Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Medan kehadiran tamu istimewa, yakni anak-anak dari Chloe Learning Centre. Mereka terdiri dari 46 anak yang ditemani enam orang pembimbing. Kunjungan mereka ke Depo pada 21 Juni 2016 tersebut dalam rangkaian kegiatan Summer Field Trip 2016 dengan tema “Go Green”.
Verawaty selaku Owner dari Chloe Learning Centre mengatakan kedatangannya bersama anak-anak ke depo untuk mengenalkan anak-anak tentang pelestarian lingkungan sejak dini sekaligus agar anak-anak dapat kembali ke alam. Sementara itu dirinya mengenal Yayasan Buddha Tzu Chi dari siaran DAAI TV Medan.
“Ayo siapa yang menggunakan dan bawa botol air minum sendiri?” tanya seorang relawan. “Saya saya..., “ jawab anak-anak serentak.
Hampir semua anak-anak dengan polosnya mengacungkan tangan. Anak-anak sangat senang mengikuti semua kegiatan di depo. Mereka juga antusias mempraktikkan pemilahan daur ulang yang dibimbing oleh tujuh orang relawan. Relawan juga menjelaskan konsep 5 R (Re Think: Memikirkan kembali, Reduce: Mengurangi, Reuse: Menggunakan kembali, Repair: Memperbaiki, Recycle: Mendaur Ulang) dalam pelestarian lingkungan.
Anak-anak sangat antusias mengikuti pengarahan dari relawan di Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Medan.
Usai memilah sampah, para relawan mengajak anak berbagi cerita juga kesan usai mengikuti kegiatan di depo.
Salah seorang pembimbing mereka yang akrab disapa Miss Thalita mengatakan, meski anak-anak baru pertama kali datang ke Depo, tapi mereka mudah beradaptasi. Anak-anak mendapatkan banyak ilmu dari kegiatan ini. “Betapa senangnya mereka datang ke Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi meskipun mereka baru datang untuk pertama kalinya, berjanji mau datang lagi, dan menjadi tahu mana sampah yang bisa didaur ulang atau yang tidak bisa”.
Anak-anak, tambah Thalita, juga jadi paham kenapa tidak boleh membuang sampah sembarangan. Selain itu mereka jadi tahu bahwa masih ada bagian sampah yang bisa di daur ulang lagi.
Di akhir kunjungan, Beby, relawan Tzu Chi mengajarkan anak-anak gerak isyarat tangan lagu Satu Keluarga. Dengan riang anak-anak kemudian mempraktikkan lagu Satu Keluarga bersama-sama relawan. Setelah itu relawan juga mengajak mereka untuk mengucapkan salah satu Kata Perenungan Master Cheng Yen, “Tangan yang paling indah adalah tangan yang melakukan pelestarian lingkungan”.
Dengan semangatnya, anak-anak belajar isyarat tangan lagu Satu Keluarga dan kemudian mempraktikkannya bersama para relawan.
Di dalam praktek, Anak-anak telah melakukannya secara nyata melalui tangan-tangan kecil mereka yang begitu polos di Depo Pelestarian Lingkungan Cemara Asri, Medan. Bagi para relawan, langkah Chloe Learning Centre mengajak anak-anak mengunjungi depo untuk menanamkan rasa cinta kepada lingkungan sudah sangat tepat. Relawan berharap makin banyak institusi lain serupa yang bisa mengajak anggotanya untuk belajar tentang pelestarian lingkungan.
Artikel Terkait
Sampah Bukan Warisan
10 Juli 2019Kegiatan pameran Jing Si Books & Cafe diadakan untuk kedua kalinya di Summarecon Mall Serpong, Tangerang, Banten dengan topik Misi Pelestarian Lingkungan bertema Sampah Bukan Warisan. Pameran yang diadakan pada hari Sabtu dan Minggu, 22 – 23 Juni 2019 ini banyak didukung oleh para relawan dari Komunitas He Qi Barat 2. Pada hari Sabtu 22 Juni tercatat 114 relawan dan 23 Juni ada 111 relawan Tzu Chi yang hadir untuk mendukung kegiatan pameran pelestarian lingkungan ini.

Mengubah Sampah Menjadi Barang Bermanfaat
20 Mei 2013 Sebanyak 36 relawan duduk membentuk lingkaran dengan gunungan sampah kering di depannya. Mereka dengan cepat mengambil serta memproses satu demi satu sampah: botol, kertas, plastik, kaleng dan lain-lain.Pelestari Lingkungan Cilik, Mengubah Sampah Menjadi Emas
27 Maret 2017Minggu, 19 Maret 2017, anak-anak kelas budi pekerti Qin Zi Ban dan Er Tong Ban melakukan praktik pemilahan barang-barang yang bisa didaur ulang. Halaman rumah Tzu Chi menjadi tempat bagi xiao pu sa, orang tua, dan juga duifu (mentor) untuk belajar memilah barang-barang daur ulang.