Keceriaan di Buddhist Kids Camp-3

Jurnalis : Melissa, Wiidiyani, Vinson (Tzu Chi Medan), Fotografer : Aini, Melissa (Tzu Chi Medan)

Para relawan Tzu Chi mengajarkan isyarat tangan kepada anak-anak yang mengikuti Buddhist Kids Camp-3.

Jalinan jodoh Tzu Chi Medan dengan Y.M. Bhikkhuni Gu Zhen terus berlanjut. Kali ini relawan Tzu Chi Medan diundang ke Vihara Buddha Binjai untuk mengisi kegiatan belajar anak-anak peserta Buddhist Kids Camp-3, pada Minggu (16/6/2024), berlokasi di Taman Bodhi Asri, Binjai. 

Jalinan Jodoh yang indah ini bermula saat relawan Tzu Chi Medan menyerahkan donasi buku 37 Faktor Pencerahan pada 19 Mei 2924 lalu. Y.M. Bhikkuni Gu Zhen sebagai penanggung jawab Vihara Buddha Binjai pun mengharapkan agar relawan Tzu Chi bersedia mengisi kegiatan yang akan digelar Vihara Buddha Binjai. Kegiatan ini juga merupakan ladang berkah bagi relawan untuk memperkenalkan dunia Tzu Chi dan mengembangkan perasaan welas asih kepada generasi millennial.

Kedatangan para relawan Tzu Chi Medan disambut hangat Y.M. Bhikkuni Gu Zhen dan panitia di ruang kebaktian di mana anak-anak berkegiatan. Sebanyak 33 peserta, dari kelas 3 SD-SMP ini dibagi menjadi empat Kelompok. Setiap kelompok harus memiliki yel-yel dan harus diperagakan.

Anak-anak menunjukkan kebolehan mereka dalam membuat yel-yel.

Anak-anak menyimak serius penyuluhan kesehatan tentang cara menyikat gigi yang benar.

Acara dimulai dengan mengajarkan isyarat tangan “Xiao Xing. Anak-anak juga diberi tantangan untuk berani tampil memperagakan isyarat tangan di depan, dan ternyata mereka sangat antusisas. Mereka sangat bersukacita. Relawan juga memberikan suvenir sebagai apresiasi keberanian untuk maju.

Relawan juga memutar video edukasi Tzu Chi berjudul ‘Pertualangan Xiao Li Zhe”. Selesai menonton, setiap kelompok diminta untuk berdiskusi dan menuliskan apa yang mereka pelajari dari video tersebut. Kelompok yang paling bagus uraiannya diberikan hadiah.

Ada juga sesi penyuluhan kesehatan gigi yang dibawakan oleh drg. Melissa SIM, M.KES.,M.BIOMED, dari TIMA Medan. Dokter Melissa mengulang dan memperagakan cara menyikat gigi yang baik dan benar. Lalu ada juga pengenalan tentang Tzu Chi yang dibawakan oleh Diana, koordinator kegiatan.

Anak-anak begitu gembira mengikuti sesi demi sesi yang dibawakan relawan Tzu Chi, apalagi diberikan hadiah-hadiah yang menarik.

Awal Mula jodoh baik Tzu Chi Medan dengan Y.M. Bhikkhuni Gu Zhen ini terjalin saat penyerahan Buku Tiga Puluh Tujuh Faktor Pencerahan pada 19 Mei 2024 yang lalu.

Acara ditutup dengan penyerahan bingkisan berupa alat-alat sekolah kepada kelompok yang aktif dalam menjawab dan memperagakan yel-yel terbaik. Selain itu, semua peserta dan para panitia yang terlibat juga dibagikan suvenir berupa paket sikat gigi dan pasta gigi. Acara yang berlangsung selama dua jam ini ditutup dengan foto bersama serta penyerahan sertifikat sebagai tanda apresiasi kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Medan dan bingkai foto dengan kata-kata bijak “?????, ???? (Semuanya dilakukan dari hati yang tulus)”. 

Y.M. Bhikku Gu Zhen sangat senang dengan pembelajaran yang diberikan oleh para relawan Tzu Chi ini. “Mendidik anak sekarang tidaklah mudah, orang tua juga banyak kesibukan sehingga kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian anak dan mengisi waktu liburan dengan pelajaran yang lebih bermanfaat,” ujar beliau.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Berbagi Kebahagiaan Natal di Panti Asuhan Cipta Generasi Baru, Makassar

Berbagi Kebahagiaan Natal di Panti Asuhan Cipta Generasi Baru, Makassar

30 Desember 2024

Relawan Tzu Chi Makassar berbagi kebahagiaan Natal dengan anak-anak Panti Asuhan Cipta Generasi Baru, memberikan bantuan sembako dan bingkisan Natal Jumat, 20 Desember 2024.

Membantu Keluarga Lie Giok Nio

Membantu Keluarga Lie Giok Nio

16 November 2021

Relawan Tzu Chi komunitas Xie Li Bogor pada Senin, 15 November 2021 mengantarkan Lie Giok Nio dan keluarga untuk mulai tinggal di panti. Relawan juga membantu proses pemindahan barang-barang.

Berjuang Menghadapi Penyakit

Berjuang Menghadapi Penyakit

31 Juli 2019

Sulianah Djaya, seorang ibu rumah tangga berusia 52 tahun, merasakan ada suatu benjolan kecil di bawah telinga sebelah kiri. Bersama Rudi (52), sang suami ia harus beberapa kali ke beberapa rumah sakit untuk memastikan penyakit dan pengobatan apa yang harus dijalaninya. Meski berat, hal ini tidak membuat Sulianah patah semangat. Dengan dukungan keluarga, ia mau melakukan segala pengobatan agar bisa sembuh dan bermain dengan cucunya.

Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -