Kehidupan Yang Bahagia

Jurnalis : Effendy Leman (Tzu Chi Medan), Fotografer : Endang Kamal (Tzu Chi Medan)
 

fotoMenenangkan pikiran, memilah respon otak kita, menghargai saat sekarang, juga berupaya sepenuh hati, merupakan beberapa resep yang dibagikan Ji Shou pada para relawan Tzu Chi Medan.

“Di kehidupan sehari-hari, kita senantiasa mencari kebahagiaan. Sebenarnya apa yang membuat kita tidak bahagia?” tanya Ji Shou kepada para hadirin acara Sharing dengan topik Joyful Life (Kehidupan yang Bahagia red) tanggal 22 Mei 2010 jam 20.00 Wib di Kantor Tzu Chi Medan. Pertanyaan yang dilontarkan oleh Ji Shou adalah sebuah pertanyaan yang sangat klise tetapi pernah muncul dalam batin setiap orang. “Yang membuat kita tidak bahagia adalah panca indera kita,” ujar Ji Shou. “Lihat saja, kita suka bergosip, melihat sesuatu yang tidak baik, mencium yang tidak enak, merasakan yang tidak enak, dan menyentuh sesuatu yang kasar. Itu semua bisa membuat kita tidak bahagia,” tambahnya

Dengan gaya pembawaan Ji Shou yang atraktif, tidak satu pun dari 108 hadirin yang merasa bosan. Dalam salah satu bagian dari Sharing-nya, Ji Shou menggunakan kata Mind Spa. Banyak yang bingung dan bertanya-tanya, kenapa ada jenis spa yang baru yang tidak pernah didengar. Rupanya perawatan spa pada Mind Spa yang dimaksud adalah Train Your Brain, Calm Your Mind (Latihlah Otakmu, Tenangkan Pikiranmu, -red). Pada mulanya, Ji Shou, pria kelahiran Pulau Penang, Malaysia, 40 tahun yang lalu ini, bercerita bagaimana ia bergabung dengan Tzu Chi yang sudah 16 tahun ini menjadi bagian dari hidupnya. Ji Shou muda seperti kebanyakan anak muda yang lain, senantiasa mencoba mencari kebahagiaan di tempat-tempat hiburan. Tempat-tempat seperti diskotik, bar, dan karaoke adalah tempat-tempat yang dulu menjadi tempat persinggahan yang wajib baginya. Jodohnya dengan Tzu Chi berawal dari bujukan salah seorang relawan senior Tzu Chi Malaysia yang tidak pernah berhenti mengajaknya untuk mengenal Tzu Chi. Setelah berusaha selama 3 bulan, akhirnya Ji Shou menanggapi ajakan relawan tersebut dan langsung mengikuti kegiatan pembagian sembako ke rumah-rumah penerima bantuan Tzu Chi. Di sanalah, Ji Shou kembali bercermin, bahwa ada orang yang hidupnya lebih menderita darinya dan bertanya kepada diri sendiri, apa lagi yang masih dirasanya kurang memuaskan.

“Sewaktu saya bergabung dengan Tzu Chi, hal pertama yang saya pelajari adalah belajar makan,” ujarnya. Alasan Ji Shou mengatakan hal tersebut adalah di kehidupan ini, makan adalah hal yang sangat lumrah, tetapi pernahkah kita benar-benar menikmatinya dengan sepenuh hati ? “Don’t Believe What You Think (Jangan Percayai Apa yang Anda Pikirkan -red)”, kata-kata itu muncul dalam tayangan dan semua orang kembali merasa bingung. “Seringkali kita ditipu oleh otak kita sendiri. Ada hal-hal yang sebenarnya kita tidak mau atau tidak suka, tetapi kita jalani juga,” jelas Ji Shou. “Otak kita terbagi dua bagian yang sama sekali tidak bersatu. Otak kiri adalah bagian yang senantiasa membuat kita tidak bahagia, egois, dan selalu menyimpan ingatan yang buruk. Otak kananlah yang membuat kita bahagia. Tetapi, keberadaan otak kiri juga penting, seperti untuk berhitung. Jadi kita harus bisa mengendalikan otak kiri dan otak kanan kita supaya seimbang,” tambahnya. Ji Shou juga menayangkan sebuah video dari Dr. Jill Bolte Taylor dalam salah satu seminarnya My Stroke of Insight yang menjelaskan secara singkat bagaimana cara kerja otak kiri dan otak kanan. Dari situlah kita bisa mengetahui alasannya mengapa pada saat-saat tertentu, kita bisa memiliki 2 pendapat atau suara dalam otak kita dan memiliki 2 kegemaran yang berbeda. Karena pada dasarnya otak kiri dan otak kanan memang berbeda.

foto  

Ket :  -Para hadirin dengan seksama mendengarkan sharing yang dibawakan oleh Ji Shou Shixiong. Malam itu             mereka mendapat pelajaran dari berbagai kisah kehidupan.

Ada lagi yang selalu membuat hidup manusia tidak bahagia, itu adalah kerisauan. Kita selalu risau karena kita sadar dan tahu banyak hal tetapi kita sendiri tidak melakukannya. Setelah menyadari sesuatu, sebaiknya kita jalankan dan kemudian kita rasakan. Inilah yang bisa kita dapatkan sewaktu bergabung di Tzu Chi. Master Cheng Yen senantiasa mengatakan “Lakukan Saja”. Itulah yang membuat relawan Tzu Chi senantiasa bahagia dalam menjalankan kehidupannya. The Power of Now (Kekuatan Saat Ini -red), kalimat inilah yang dipakai Ji Shou untuk memperkuat perkataan Master Cheng Yen. Ji Shou menayangkan beberapa video kisah yang menyentuh yang menceritakan alasan mengapa kita perlu melakukan hal-hal yang seharusnya bisa kita lakukan sekarang dan berapa panjang hidup kita ini sebenarnya.

Master Cheng Yen mengatakan “Sepenuh Hatilah” (Duo Yong Xin). Kata-kata ini, memang sering didengar oleh kita semua tetapi bagaimana sebenarnya cara agar kita bisa sepenuh hati? “Hati itu sebenarnya ada di mana? Apakah ada di kepala atau di dada?” tanya Ji Shou. “Hati itu ada di dalam panca indera kita. Kita hendaknya sepenuh hati dalam melihat, mendengar, merasakan, berbicara, dan mengecap,” tambahnya. Pada sesi terakhir dari Sharing-nya, Ji Shou berpesan agar kita semua jangan begitu mudah menghakimi orang lain. “Don’t Judge !” katanya. Setiap orang mempunyai kelebihannya sendiri, begitu pula dengan diri kita sendiri. Ji Shou juga menayangkan sebuah video dari salah satu kompetisi bakat di Inggris. Di sana, kita tidak menyangka ada seorang wanita yang sudah berumur 47 tahun dan berparas kurang menarik bisa memenangi kompetisi tersebut dan mengeluarkan satu album musik.

Sharing malam hari ini sangat baik. Kita menjadi lebih tahu bagaimana bisa membahagiakan diri sendiri dan orang lain. Belajar menghargai ketidaksempurnaan itu,” ujar Freddy Ng, salah satu hadirin yang merasa sangat terbantu dengan sharing Ji Shou. Freddy Ng juga kembali belajar bagaimana seharusnya seorang manusia agar tidak begitu mudahnya menyalahkan orang lain. Dengan perasaan bahagia dan penuh senyum, Freddy Ng meninggalkan Kantor Tzu Chi Medan dan mengatakan akan menjalankan apa yang didapatnya pada malam itu sehingga bisa merasakan hasilnya sendiri.

 
 

Artikel Terkait

Membuka Wawasan Sejak Dini Tentang Kebajikan

Membuka Wawasan Sejak Dini Tentang Kebajikan

24 Mei 2021

Tzu Chi Batam menerima undangan dari Sekolah Monte Sienna untuk berbagi mengenai latar belakang Tzu Chi secara online pada Jumat, 21 Mei 2021.

Berempati Terhadap Korban Kebakaran

Berempati Terhadap Korban Kebakaran

09 Juli 2018
Dari hasil survei dan rapat bersama, disepakati Tzu Chi akan memberikan bantuan berupa dana tunai, matras, galon air, dan air mineral. Penyerahan bantuan dilaksanakan pada Hari Minggu, 1 Juli 2018 satu hari setelah kebakaran terjadi.
Menerapkan Pendidikan Melalui Kegiatan Sehari-hari

Menerapkan Pendidikan Melalui Kegiatan Sehari-hari

21 Oktober 2014 Yayasan Buddha Tzu Chi mengadakan kamp Ertongban (Kamp kelas budi pekerti) selama 2 hari satu malam. Adapun para peserta kamp adalah anak-anak usia 8 – 12 tahun. Acara diadakan di Aula Jing Si lantai 2, Ruang Fu Hui Ting, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara (18-19 Oktober 2014). Sebanyak 288 anak datang untuk mengikuti kamp.
Menyayangi dan melindungi benda di sekitar kita, berarti menghargai berkah dan mengenal rasa puas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -