Menjalin Jodoh Baik

Jurnalis : Metasari (He Qi Utara), Fotografer : Metasari (He Qi Utara)

fotoRelawan menunjukkan kegiatan-kegiatan Tzu Chi yang sudah dilakukan selama 1 tahun ini kepada para peserta sosialisasi calon relawan di Jing Si Books and Cafe Pluit, Jakarta Utara.

“Memiliki kemampuan dan menggunakannya untuk membantu orang lain adalah wujud rasa syukur. Dengan saling bersyukur dan membantu ,setiap orang bisa hidup sejahtera dan penuh sukacita.” (Kata Perenungan Master Cheng Yen)

 

Yayasan Buddha Tzu Chi didirikan oleh seorang biksuni yang tinggal di Hualien, Taiwan, yaitu  Master Cheng Yen. Master Cheng Yen mendirikan Yayasan Buddha Tzu Chi dengan maksud untuk mengajak masyarakat melakukan kebajikan. Yayasan Buddha Tzu Chi memiliki 4 misi dan 8 Jejak langkah,  yaitu: Misi amal, kesehatan, pendidikan, budaya kemanusiaan, bantuan bencana internasional, pelestarian lingkungan, donor sumsum tulang, dan relawan komunitas.

Dalam kesempatan sosialisasi relawan baru, para relawan pun menampilkan segala aktivitas yang dilakukan oleh para relawan Tzu Chi yang menyangkut 4 misi dan 8 Jejak langkah. Salah satunya kegiatan misi amal yang dilakukan pada bulan Agustus 2011. Di bulan Ramadan yang penuh dengan berkah tersebut Yayasan Buddha Tzu Chi melakukan kegiatan pembagian beras cinta kasih yang dikirim dari Tzu Chi Taiwan untuk masyarakat di Indonesia dengan harapan agar beras cinta kasih ini dapat meringan beban masyaratkat di Indonesia.

foto  foto

Keterangan :

  • Peserta sosialisasi juga diberikan pengarahan tentang cara memberikan penghormatan kepada Master Cheng Yen. (kiri)
  • Kegiatan sosialisasi ini bertujuan memberikan gambaran yang utuh tentang Yayasan Budddha Tzu Chi Indonesia, visi dan misi, serta kegiatan kemanusiaannya. (kanan)

“Adapun misi kesehatan yang baru kemarin kita laksanakan yaitu donor darah. Kegiatan donor darah ini rutin dilakukan setiap 3 bulan sekali, dengan begitu dalam setahun kegiatan donor darah dilaksanakan 1 tahun 4 kali,” ujar Intan Shijie. Sedangkan misi pendidikan terlihat dari adanya kelas budi pekerti bagi anak-anak SD, SMP, sampai SMA. Kelas ini bertujuan untuk mendidik anak-anak menjadi anak yang dapat berbakti kepada orang tua, dapat belajar bagaimana bersikap di lingkungan masyarakat dan memahami arti bersyukur.

Pada hari Minggu tanggal 11 September 2011, pukul 13.00 WIB  di Jing Si Books & Cafe Pluit Jakarta Utara, para peserta sosialisasi menyaksikan cuplikan kegiatan yang dilakukan para relawan Tzu Chi selama setahun ini. Sebelumnya acara ini dibuka dengan memberikan penghormatan kepada Master Cheng Yen. “Selain karena Master Cheng Yen adalah seorang pendiri Yayasan Tzu Chi, Master merupakan guru kita semua,” ujar Intan.

foto  foto

Keterangan :

  • Para relawan menampilkan salah satu budaya humanis Tzu Chi, yaitu peragaan isyarat tangan berjudul "Satu Keluarga".(kiri)
  • Para peserta pun ikut memeragakan gerakan isyarat tangan dari lagu tersebut.(kanan)

Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh 25 peserta yang berasal dari Jelambar, Pluit, Muaka Karang, hingga Tangerang. Harsono seorang perserta yang tinggal di Tangerang, datang untuk menghadiri kegiatan sosialisasi bersama anak perempuan dan keponakannya: Theresia dan Crisadona yang masih duduk di bangku kuliah. “Saya hadir karena diajak oleh Yuliana Shijie, dan kebetulan teman-teman saya sudah banyak yang bergabung menjadi relawan Tzu Chi,” kata Hartono saat ditemui ketika mengisi formulir.

Yuliana Shijie adalah seorang relawan Tzu Chi. Ia bergabung dengan Tzu Chi pada tanggal 10 Desember 2010 dan menjadi  relawan dokumentasi  atau yang lebih dikenal dengan sebutan relawan 3 in 1. “Awalnya saya mengajak Pak Harsono untuk menjadi donatur Tzu Chi, namun mendengar berita ada sosialisasi relawan baru, saya mengajaknya untuk menghadiri acara ini dan teryata pak Harsono langsung setuju untuk hadir,” kata Yuliana Shijie.

Jalinan jodoh Harsono dengan Yayasan Buddha Tzu Chi akhirnya dimulai. Dengan mengikuti sosialisasi ini ia ingin menjadi donatur tetap Tzu Chi dan tertarik untuk ikut dalam kegiatan Tzu Chi. Theresia dan Crisadona anak dan keponakannya juga menyempatkan waktu kosong mereka untuk menggarap ladang berkah di Tzu Chi karena mereka berdua tertarik dengan kegiatan kunjungan kasih.


Artikel Terkait

Suara Kasih : Membangun Ladang Pertobatan

Suara Kasih : Membangun Ladang Pertobatan

29 April 2011 Di dalam Sutra Bunga Teratai tertulis, “Pada masa kekeruhan kalpa, semua makhluk diliputi kekeruhan yang tebal”. Pada masa Buddha hidup, masyarakat saat itu sangatlah sederhana, namun Buddha berkata, “Pada masa kekeruhan kalpa, semua makhluk diliputi kekeruhan yang tebal.”
Paket Beras di Krendang

Paket Beras di Krendang

07 Oktober 2015 Kegiatan baksos ini dilaksanakan di kantor Kelurahan Krendang, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Sebelum pukul 07.00 WIB, relawan Tzu Chi sudah mendatangi lokasi baksos dan rata-rata baru meninggalkan lokasi setelah pukul 14.00 WIB.
Baksos Kesehatan di Pulo Panjang

Baksos Kesehatan di Pulo Panjang

22 September 2017

Warga Pulo Panjang mengaku senang dan menantikan pelayanan kesehatan yang diadakan Yayasan Buddha Tzu Chi bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut di Pulo Panjang pada Jumat, 22 September 2017. Warga terkendala dalam memperoleh akses kesehatan. Tidak adanya tim medis yang menetap di pulau ini membuat warga tak jarang harus pergi ke luar pulau untuk memperoleh pengobatan. Salah satunya Rama, wanita berusia 57 tahun ini datang dengan keluhan sakit pada kedua kakinya. 

Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Jangan menunggu sehingga terlambat untuk melakukannya!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -