Kekompakan di Tengah Musibah Kebakaran
Jurnalis : Juliana Santy, Fotografer : Anand Yahya
|
| ||
Musibah ini mengundang banyak simpati dari berbagai pihak, salah satunya Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Pada hari Jumat, 8 April 2011, sekitar pukul 16.00 WIB, relawan Tzu Chi datang untuk memberikan paket bantuan kebakaran bagi warga yang rumahnya menjadi korban keganasan di “jago merah”. Pemberian bantuan ini membuat sukacita para warga, salah satunya Kartini (45). Ibu dari 3 orang anak ini merasa senang dan bersyukur dengan adanya bantuan dari Tzu Chi ini. Menurutnya, walaupun sedih karena tempat tinggalnya telah hangus dilalap api, namun ia tetap bersyukur karena hubungan antar warga yang tetap kompak dan saling membantu walaupun sama-sama sedang tertimpa musibah. Apalagi ditambah dengan banyaknya pihak yang peduli pada mereka, maka hal ini semakin membuatnya bersemangat untuk memulai lembaran baru hidupnya.
Keterangan :
Yopie, relawan Tzu Chi yang menjadi koordinator kegiatan pembagian bantuan ini mengatakan, “Sebelumnya kami telah melakukan survei sebanyak tiga kali untuk memastikan keakurasian data yang diberikan.” Pembagian bantuan diikuti oleh 14 relawan Tzu Chi dari wilayah He Qi Utara. Setelah membagikan kupon, warga dikumpulkan dan berbaris rapi untuk menerima bantuan yang berjumlah total 87 paket bantuan, terdiri dari peralatan mandi, handuk, pakaian, sandal, tempat makan dan selimut.
Keterangan :
Hinawan (40) salah seorang warga yang turut menjadi korban menuturkan, saat kebakaran terjadi ia sudah pergi bekerja mencari nafkah dengan berjualan kopi di stasiun kereta api. Walaupun sedang dalam keadaan sedih, ia tetap merasakan kegembiraan karena masih ada yang peduli memberikan bantuan kepada mereka. Saat relawan bekerja sama menurunkan paket bantuan ke sebuah posko, ia juga turut serta ikut membantu menurunkan paket-paket tersebut dengan inisiatifnya sendiri karena ia merasa bantuan yang diberikan akan berguna juga untuk ia dan warga lainnya. | |||
Artikel Terkait

Internasional: Sumbangsih Raja Tekstil
15 September 2010 Setelah pengalaman yang mendalam, Huang Huade tidak lagi pergi dan bermain di klub golf dan mulai mencurahkan waktu secara teratur untuk Yayasan Buddha Tzu Chi. Dia mengunjungi Hualien dan bertemu Master Cheng Yen.