Kelas Budi Pekerti: Belajar Peduli Lingkungan Sejak Dini

Jurnalis : Tson Rirutolmo Chen (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Abdul Rahim, Beverly Clara (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)

Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kali ini lebih seru dari biasanya karena digelar di Pantai Ketam.

Mengajarkan anak untuk memahami sikap peduli terhadap lingkungan sejak dini memiliki dampak baik tak hanya bagi anak, tetapi juga lingkungan. Dengan dikenalkan kepada lingkungan sejak dini, rasa peduli anak terhadap lingkungan bisa semakin meningkat.

Pada pertemuan kedua Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Tanjung Balai Karimun, 11 September 2022 terlihat sedikit berbeda dari biasanya, karena kegiatan kali ini diadakan di Pantai Ketam. Pagi, sekitar pukul 08.00 WIB, siswa-siswi beserta orang tua sudah berkumpul di kantor Tzu Chi untuk bersama-sama menuju ke lokasi kegiatan dengan menggunakan transportasi berupa Bus Kayu khas Tanjung Balai Karimun.

Setibanya di lokasi, kegiatan pun diawali dengan penghormatan kepada Master Cheng Yen. Setelah itu, para Da Ai Mama mengajak siswa-siswi kelas budi pekerti untuk memperagakan isyarat tangan berjudul Ren Ren Zuo Huan Bao (bersama-sama melaksanakan daur ulang). Dari isyarat tangan yang diperagakan dapat diketahui bahwa tema pada pertemuan kali ini adalah mengenai Daur Ulang.

Seorang Da Ai Mama dan anggota Tzu Shao mendampingi siswa-siswi kelas budi pekerti untuk memungut sampah yang nantinya dipilah bersama-sama dengan disertai edukasi tentang Daur Ulang.

Para Da Ai Mama dan siswa-siswi kelas budi pekerti memperagakan isyarat tangan berjudul Ren Ren Zuo Huan Bao (bersama-sama melaksanakan daur ulang).

Beverly Clara (20) Tzu Ching selaku pembawa materi mengajak siswa-siswi untuk memungut sampah di sekitar Pantai Ketam. Setelah mengumpulkan sampah, ia menjelaskan cara memilah sampah yang bisa didaur ulang. Ada pun sampah yang bisa didaur ulang oleh Tzu Chi Tanjung Balai Karimun terbagi menjadi 3 kode jenis barang yaitu kode satu yang berupa botol-botol plastik, kode dua berupa botol shampo dan sabun, kode lima berupa plastik kemasan, logam dan barang barang elektronik.

“Yang ingin saya sampaikan di kegiatan ini sebenarnya supaya anak-anak mengetahui bagaimana mengaplikasikan teori-teori pelestarian lingkungan yang sudah diberikan secara langsung, jadi ada praktiknya. Di Tanjung Balai Karimun kan sampah-sampah yang dapat didaur ulang kan terbatas, jadi kami membuat sistem baru yaitu satu, dua dan lima agar siswa-siswi bisa memilah sampah di manapun untuk di daur ulang kembali,” jelasnya.

Beverly Clara menjelaskan cara memilah sampah yang bisa didaur ulang oleh Tzu Chi Tanjung Balai Karimun.

Richard Chen mendapatkan pelajaran tentang pelestarian lingkungan pada kegiatan ini.

Setelah mempelajari dan mempraktikkan cara memilah sampah, kegiatan pun dilanjutkan dengan bermain games. Siswa-siswi diberikan permainan yang berkaitan dengan tema pada kegiatan ini. Richard Chen (11) siswa kelas budi pekerti mendapatkan pelajaran tentang pelestarian lingkungan pada kegiatan ini.

“Senang karena ada games. Hari ini saya belajar tentang melestarikan lingkungan, saya belajar membersihkan sampah dan tidak membuang sampah sembarangan,” ucapnya.

Seperti Kata Perenungan Master Cheng Yen yang berbunyi “Jika hendak menyelamatkan dunia, setiap orang harus menjalankan kegiatan pelestarian lingkungan batin dan bumi.”

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Menanamkan Budi Pekerti Sejak Dini

Menanamkan Budi Pekerti Sejak Dini

28 November 2018

Menyadari pentingnya penerapan budi pekerti, para orang tua mengikutsertakan anak-anak mereka di Kelas Kata Perenungan Master Cheng Yen atau biasa disebut Kelas Budi Pekerti. Di kelas ini anak-anak mendapatkan bimbingan dari para guru untuk bersikap humanis dan melaksanakan budi pekerti yang baik.


Secangkir Teh Hangat untuk Ayah dan Ibu

Secangkir Teh Hangat untuk Ayah dan Ibu

04 Januari 2021
Cuaca mendung tak menyurutkan semangat peserta kelas budi pekerti Tzu Chi di He Qi Barat untuk mengikuti Temu Kangen secara virtual yang mengusung tema “Bakti kepada Orang Tua”. Kegiatan kali ini sungguh berbeda dengan pertemuan sebelumnya yang juga berlangsung secara virtual akibat pandemi COVID-19 yang tak kunjung usai. 
Menjalin Silaturahmi dengan Pondok Pesantren Hidayatullah

Menjalin Silaturahmi dengan Pondok Pesantren Hidayatullah

18 September 2018
Kelas Budi Pekerti di Tzu Chi Tanjung Balai Karimun, Minggu 16 September 2018 berbeda dari biasanya. Kelas kali ini diadakan di panti asuhan sekaligus Pondok Pesantren Hidayatullah Sememal Pasir Panjang. Ini juga merupakan kegiatan outdoor anak-anak Kelas Budi Pekerti.
Tak perlu khawatir bila kita belum memperoleh kemajuan, yang perlu dikhawatirkan adalah bila kita tidak pernah melangkah untuk meraihnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -