Kenangan Indah Empat Tahun Silam

Jurnalis : Praditya EP, Fotografer : Praditya EP

Sebanyak 19 Tzu Ching dari Taiwan berkunjung ke Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi di Cengkareng, Jakarta Barat. Para murid SD Cinta Kasih Tzu Chi menyambut gembira mereka dengan bersalaman.

Senin, 10 Agustus 2015 sebanyak 19 orang Tzu Ching dari Taiwan melakukan kunjungan ke Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi dan Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Cinta Kasih Tzu Chi di Cengkareng, Jakarta Barat. Kunjungan ini merupakan rangkaian kegiatan yang dijalani para Tzu Ching dari Taiwan selama melakukan kegiatan mengenal budaya dan melihat jejak Misi Pendidikan Tzu Chi di Indonesia yang sudah berlangsung sejak hari Jumat (7/8) lalu.

Pada pukul 08.00 WIB, rombongan berangkat menuju Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi di Cengkareng. Sesampainya di sana mereka langsung disambut oleh para relawan  yang sudah menunggu di ruang aula sekolah. Para Tzu Ching kemudian diajak berkeliling untuk melihat aktivitas anak-anak Sekolah Dasar (SD) Cinta Kasih Tzu Chi. Mereka pun menyapa anak-anak yang sedang belajar di dalam kelas. Tak pelak, anak-anak pun berlarian untuk menyapa dan bersalaman dengan mereka sambil tersenyum gembira.

 

Chang Chieh Yu, salah satu Tzu Ching Taiwan kembali masuk ke dalam kelas setelah mengikuti kegiatan bermain bersama di lapangan basket Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi.


Mereka juga berkunjung ke RSKB Cinta Kasih Tzu Chi untuk melihat kegiatan yang terjadi di dalamnya sambil menyapa para pasien yang sedang berobat. 

“Saya 4 tahun lalu, pada tahun 2011 masih menjadi Tzu Shao Taiwan yang berkesempatan untuk berkunjung ke Tzu Chi Indonesia, jadi saya sangat bahagia melihat anak-anak di sini. Anak-anak di sini sangat murni, masih polos dan sangat sopan. Mereka juga sangat ceria, dan kunjungan ini bisa mengembalikan momen 4 tahun yang lalu bagi saya,” ungkap  Chang Chieh Yu, salah satu Tzu Ching Taiwan yang pernah berkunjung ke Tzu Chi Singkawang dan Bandung.

Usai mengunjungi sekolah, mereka kemudian melanjutkan kunjungannya ke Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Cinta Kasih Tzu Chi yang jaraknya tidak jauh dengan sekolah. Para Tzu Ching berkeliling sambil melihat-lihat ruangan rumah sakit sembari menyapa para pasien yang sedang melakukan pengobatan di sana.

Bersama para relawan, para Tzu Ching Taiwan ini melakukan kunjungan kasih ke rumah para penerima bantuan Tzu Chi sambil membawa bingkisan untuk mereka.


Stephen Ang (biru putih) dan para Tzu Ching dari Taiwan mengunjungi Erik Iskandar, seorang penerima bantuan Tzu Chi yang tinggal di Jalan Tanah Pasir, Jakarta Utara.

Setelah selesai makan siang bersama, mereka berkumpul kembali di aula yang terletak di lantai dua Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi. Di tempat ini, para Tzu Ching bertemu dengan para relawan Tzu Chi yang akan membantu dan mendampingi mereka untuk melakukan kegiatan kunjungan kasih ke rumah-rumah para penerima bantuan Tzu Chi. Dalam kunjungan kasih kali ini, mereka mengunjungi Erik Iskandar yang mengalami sakit Distrophia Muculorum Progressive (DMP) atau yang dikenal dengan penyakit polio. Erik yang tinggal di Jalan Tanah Pasir, Jakarta Utara ini mengalami kelumpuhan pada beberapa bagian fisiknya dan hanya bisa berdiam diri di dalam rumah kontrakan yang dihuni bersama keluarganya. Untuk melakukan aktivitasnya, ia pun selalu dibantu keluarganya. Melihat kondisi Erik, para Tzu Ching Taiwan memberikan motivasi dan menghiburnya.

Di akhir acara kunjungan kasih ini, para Tzu Ching memberikan bingkisan dan tanda mata untuk Erik. Mereka juga bersama-sama menyanyikan lagu “Di Sini Senang, Di Sana Senang".


Artikel Terkait

Kenangan Indah Empat Tahun Silam

Kenangan Indah Empat Tahun Silam

11 Agustus 2015
Senin, 10 Agustus 2015 sebanyak 19 muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching) dari Taiwan berkunjung ke Sekolah Cinta Kasih dan Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Cinta Kasih Tzu Chi di Cengkareng, Jakarta Barat. Kunjungan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan mereka dalam mengenal budaya masyarakat Indonesia dan melihat jejak Misi Pendidikan Tzu Chi di Indonesia.
Beriman hendaknya disertai kebijaksanaan, jangan hanya mengikuti apa yang dilakukan orang lain hingga membutakan mata hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -